...

Tradisi Unik Yadnya Kasada di Bromo

On 3:00:00 PM with No comments

Anehnya Dunia -  Tradisi unik Upacara Kasada atau perayaan Kasodoan yang sekarang disebut Yadnya Kasada adalah hari raya kurban orang Tengger yang mendiami wilayah seputaran Gunung Bromo. Upacara Yadnya Kasada diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 14, 15 atau 16 di bulan Kasada saat bulan purnama sedang menampakkan wajahnya secara penuh di langit malam. 


Tradisi Unik Yadnya Kasada di Bromo


Hari raya kurban Kasada ini merupakan pelaksanaan pesan leluhur orang suku Tengger yang bernama Raden Kusuma alias Kyai Kusuma alias Dewa Kusuma putra bungsu Rara Anteng dan Jaka Seger yang telah merelakan dirinya menjadi kurban demi kesejahteraan ayah, ibu serta para saudaranya. Selain itu Kasodoan juga merupakan sarana komunikasi antara orang Tengger dengan Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang maha Esa) dan roh - roh halus yang menjaga Tengger. Komunikasi itu dilakukan melalui Dukun Tengger pewaris aktif tradisi Tengger.

Pelaksanaan tradisi unik upacara Kasada yang dipimpin Dukun Tengger diselenggarakan di Gunung Bromo bukan hanya untuk berdoa melainkan juga untuk meminta sesuatu kepada yang menjaga Gunung Bromo. Permintaan ini ditujukan kepada Dewa Kusuma yang dikurbankan (dilabuh) di Kawah Bromo. Selain meminta sesuatu Dukun Tengger juga memberikan sesuatu yaitu melaksanakan amanat Raden Kusuma pada masa lalu yang berbunyi 

" Saudara - saaudaraku yang masih hidup di dunia, di alam terang, kelak setiap bulan Kasada, kirimkan kepadaku hasil pertanianmu dan makanan yang kalian makan di dunia, agar aku dapat merasakannya. Keinginanmu dan permintaanmu pasti kukabulkan".
Maka hingga sekarang setiap tahun pada bulan Kasada,orang Tengger selalu memberikan persembahan yang sudah menjadi amanat tersebut.

Pada saat Kasada para Dukun dari pasuruan, Probolinggo, Malang, Lumajang beserta warganya berkumpul di Poten untuk bersamadi dan bersembahyang baik secara adat maupun secara agama Hindu menghadap ke arah Gunung Bromo. Poten adalah sebuah tempat yang dianggap suci yang terletak di tengah laut pasir, kira - kira 400 - 500 m dari kawah Ginung Bromo. Poten juga dipercaya sebagai tempat hilangnya Raden Kusuma yang tersedot oleh kawah Gunung Bromo. Tempat itu juga dipercaya juga sebagai tempat hunian Kaki Pernata dan Nini Pernata, pura Rara Anteng dan jaka Seger. Upacara di Poten dimulai pada saat langit di timur memancarkan warna terang atau yang mereka sebut putih wetan (cerah di timur).

Puncak dari upacara Kasada di Poten adalah pembacaan sejarah Kasada oleh Dukun Pandita (koordinator dukun Tengger) dan dilanjutkan dengan membuang kurban ke dalam kawah Gunung Bromo. Hasil bumi dan ternak yang dikurbankan ke dalam kawah Bromo banyak dimanfaatkan kembali oleh orang - orang yang sengaja datang untuk mengumpulkannya.

Seusai upacara di Poten para Dukun dan warga kembali ke desa masing - masing untuk mengadakan selamatan Pujan Kasada yakni selamatan untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan. Biasanya selamatan ini diselenggarakan di rumah Kepala Desa. 

Tradisi unik memuliakan Gunung Bromo oleh orang Tengger sudah berlangsung sejak lama. Paling tidak ritual unik ini sudah dilangsungkan sejak zaman Kerajaan Majapahit. Bagi orang suku Tengger Gunung Bromo bukan sekedar gunung suci melainkan juga sebagai gunung yang menakutkan dan sekaligus membawa berkah. Bagi mereka Gunung bromo adalah manifestasi Sang hyang Brahma atau Dewa Brahma atau Sang hyang Widi Wasa Tuhan Yang maha Kuasa yang memberikan perlindungan, kesejahteraan dan penerima yadnya (kurban).

Bagi anda para traveller yang suka dan tertarik pada keunikan dan tradisi asli Indonesia, kalian bisa segera meluncur ke Gunung Bromo untuk ikut menyemarakkan peristiwa unik upacara yadnnya Kasada di Gunung Bromo. Jangan lupa cek dulu kapan hari pelaksanaannya yakk.. Khusus pelaksanaan Upacara Yadnya Kasada tahun 2016 ini jatuh pada tanggal 20 sampai dengan 22 Juli 2016.

So tunggu apalagi. Segera ke TKP yukk...


Next
« Prev Post
Previous
Next Post »