...
Ritual Sakral Unik, Menyembah Dewi Cinta dengan Telanjang Massal

On 12:02:00 PM with 2 comments


Berbeda daerah berbeda pula tradisi dan budayanya. Begitu pula dengan berbeda negara dan benua, tentunya mengisahkan tradisi-tradisi unik tersendiri yang berbeda-beda. Nah, salah satunya di negara haiti dengan tradisi ritual seks teranehnya. Iya, upacara ritual memang menjadi salah satu budaya yang tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat, termasuk di haiti. Dan menjadi kebiasaan yang secara turun temurun dilakukan sejak zaman nenek moyang.

Ritual Sakral Unik, Menyembah Dewi Cinta dengan Telanjang Massal


Haiti merupakan salah satu negara yang berada di karibia, benua amerika. Penduduk haiti dihuni oleh masyarakat yang mayoritas memiliki kulit hitam. Masyarakat haiti menjalankan ritual ini sebagai keyakinan bahwa dengan menjalankan ritual ini, maka  keberuntungan akan selalu menyertainya saat melakukan hubungan intim.

Ritual seks teraneh yang masih dilakukan di negara ini, memang sulit diterima secara nalar. Bagaimana tidak, jika aktivitas seksual yang seharusnya dilakukan di secara pribadi, akan tetapi justru dilakukan secara tidak wajar di depan umum. Di haiti ritual seks seperti ritual menyembah dewi cinta dilakukan di area air terjun saut d’eau dan dengan cara yang tidak wajar, yaitu diawali dengan mandi lumpur dan darah.

Masyarakat Haiti menjalankan ritual seks teraneh dalam menyembah dewi cinta. Ritual menyembah dewi cinta ini dilakukan oleh masyarakat haiti dengan cara telanjang bulat, tanpa memakai busana apapun.  Masyarakat haiti percaya bahwa dengan melakukan ritual ini maka mereka akan memperoleh keberuntungan sebelum melakukan hubungan seksual.

Tata cara melakukan ritual menyembah dewi cinta

Ritual menyembah dewi cinta ini biasanya dilakukan di sebuah air terjun yang terdapat di air terjun saut d’eau. Tradisi ritual ini rutin dilakukan setiap bulan juli pada setiap tahunnya. Bulan juli dianggap sebagai waktu yang tepat bagi pasangan suami istri untuk melakukan aktivitas seksual. Dan di tempat inilah, jika anda mengunjunginya di bulan juli, maka anda akan bisa mendapati sekelompok manusia dengan kondisi telanjang semua. Mereka akan membasuh tubuh mereka dengan menggunakan lumpur. Anehnya lagi, mereka telah mencampuri lumpur tersebut dengan darah dari sapi ataupun kambing yang digunakan untuk korban.

Masyarakat lokal di Haiti akan membersihkan dirinya dengan menggunakan lumpur di area tersebut sebelum akhirnya mereka melakukan hubungan seksual di air terjun saut d’eau. Jika, lazimnya manusia mandi menggunakan air bersih, namun bagi masyarakat haiti justru menggunakan lumpur untuk membersihkan diri. Khususnya bagi para praktisi voodoo, nantinya akan melakukan persembahan kepada dewi cinta dengan mandi bersama menggunakan lumpur yang telah dicampur dengan darah binatang sepert sapi atau kambing.

Tidak ada rasa malu, ketika masyarakat haiti ini bertelanjang bulat dan mandi lumpur di area tersebut. Ritual seks teraneh ini dilakukan secara bersama-sama oleh para pasangan suami istri. Ritual menyembah dewi cinta menjadi ritual wajib yang harus dilakukan oleh pasangan masayarakat setempat. Mereka percaya dan meyakini, bahwa  apabila sebuah pasangan tidak melakukan ritual ini, maka pasangan tersebut akan terkena sial yang berkepanjangan dalam hidupnya. Dengan ritual menyembah dewi cinta melalui mandi lumpur dan darah sebelum akhirnya bercinta di air terjun saut d’eau ini dipercaya akan memberikan kekuatan penyembuhan maupun menyempurnaan dalam melakukan aktivitas seksual.


Itulah ritual menyembah dewi cinta dengan cara yang tidak wajar dan masih dilakukan oleh masyarakat haiti. Ritual tersebut memang terkesan aneh bahkan menjijikkan, karena mereka harus melumuri tubuh mereka dengan menggunakan lumpur yang bercampur darah sebelum melakukan hubungan intim di tempat terbuka. Namun, bagi masyarakat setempat ritual tersebut menjadi ritual sakral yang wajib dilakukan.

Berbeda daerah berbeda pula tradisi dan budayanya. Begitu pula dengan berbeda negara dan benua, tentunya mengisahkan tradisi-tradisi unik tersendiri yang berbeda-beda. Nah, salah satunya di negara haiti dengan tradisi ritual seks teranehnya. Iya, upacara ritual memang menjadi salah satu budaya yang tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat, termasuk di haiti. Dan menjadi kebiasaan yang secara turun temurun dilakukan sejak zaman nenek moyang.

Ritual Sakral Unik, Menyembah Dewi Cinta dengan Telanjang Massal


Haiti merupakan salah satu negara yang berada di karibia, benua amerika. Penduduk haiti dihuni oleh masyarakat yang mayoritas memiliki kulit hitam. Masyarakat haiti menjalankan ritual ini sebagai keyakinan bahwa dengan menjalankan ritual ini, maka  keberuntungan akan selalu menyertainya saat melakukan hubungan intim.

Ritual seks teraneh yang masih dilakukan di negara ini, memang sulit diterima secara nalar. Bagaimana tidak, jika aktivitas seksual yang seharusnya dilakukan di secara pribadi, akan tetapi justru dilakukan secara tidak wajar di depan umum. Di haiti ritual seks seperti ritual menyembah dewi cinta dilakukan di area air terjun saut d’eau dan dengan cara yang tidak wajar, yaitu diawali dengan mandi lumpur dan darah.

Masyarakat Haiti menjalankan ritual seks teraneh dalam menyembah dewi cinta. Ritual menyembah dewi cinta ini dilakukan oleh masyarakat haiti dengan cara telanjang bulat, tanpa memakai busana apapun.  Masyarakat haiti percaya bahwa dengan melakukan ritual ini maka mereka akan memperoleh keberuntungan sebelum melakukan hubungan seksual.

Tata cara melakukan ritual menyembah dewi cinta

Ritual menyembah dewi cinta ini biasanya dilakukan di sebuah air terjun yang terdapat di air terjun saut d’eau. Tradisi ritual ini rutin dilakukan setiap bulan juli pada setiap tahunnya. Bulan juli dianggap sebagai waktu yang tepat bagi pasangan suami istri untuk melakukan aktivitas seksual. Dan di tempat inilah, jika anda mengunjunginya di bulan juli, maka anda akan bisa mendapati sekelompok manusia dengan kondisi telanjang semua. Mereka akan membasuh tubuh mereka dengan menggunakan lumpur. Anehnya lagi, mereka telah mencampuri lumpur tersebut dengan darah dari sapi ataupun kambing yang digunakan untuk korban.

Masyarakat lokal di Haiti akan membersihkan dirinya dengan menggunakan lumpur di area tersebut sebelum akhirnya mereka melakukan hubungan seksual di air terjun saut d’eau. Jika, lazimnya manusia mandi menggunakan air bersih, namun bagi masyarakat haiti justru menggunakan lumpur untuk membersihkan diri. Khususnya bagi para praktisi voodoo, nantinya akan melakukan persembahan kepada dewi cinta dengan mandi bersama menggunakan lumpur yang telah dicampur dengan darah binatang sepert sapi atau kambing.

Tidak ada rasa malu, ketika masyarakat haiti ini bertelanjang bulat dan mandi lumpur di area tersebut. Ritual seks teraneh ini dilakukan secara bersama-sama oleh para pasangan suami istri. Ritual menyembah dewi cinta menjadi ritual wajib yang harus dilakukan oleh pasangan masayarakat setempat. Mereka percaya dan meyakini, bahwa  apabila sebuah pasangan tidak melakukan ritual ini, maka pasangan tersebut akan terkena sial yang berkepanjangan dalam hidupnya. Dengan ritual menyembah dewi cinta melalui mandi lumpur dan darah sebelum akhirnya bercinta di air terjun saut d’eau ini dipercaya akan memberikan kekuatan penyembuhan maupun menyempurnaan dalam melakukan aktivitas seksual.


Itulah ritual menyembah dewi cinta dengan cara yang tidak wajar dan masih dilakukan oleh masyarakat haiti. Ritual tersebut memang terkesan aneh bahkan menjijikkan, karena mereka harus melumuri tubuh mereka dengan menggunakan lumpur yang bercampur darah sebelum melakukan hubungan intim di tempat terbuka. Namun, bagi masyarakat setempat ritual tersebut menjadi ritual sakral yang wajib dilakukan.
...
Tradisi Hubungan Seks Sejak Kecil Oleh Suku Trobrianders

On 5:29:00 PM with 3 comments


Keanekaragaman suku di dunia mengisahkan tentang tradisi-tradisi yang berbeda-beda pula. Tradisi memang tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat, mulai dari bahasa, cara makan, berpakaian, pernikahan, hingga berhubungan seksual. Setiap tradisi yang lahir dan dilakukan ditiap-tiap daerah merupakan bagian dari kepercayaan turun temurun dari nenek moyang dan leluhur yang diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Tradisi Hubungan Seks Sejak Kecil Oleh Suku Trobrianders


Berbagai tradisi yang mungkin dianggap aneh atau tidak lazim oleh masyarakat modern, tetap saja dilakukan dan diyakini oleh tiap-tiap suku dengan cara dan kepercayaan yang berbeda-beda. Bagi sebagian masyarakat, tradisi hanya dianggap sebagai segala hal yang menjadi warisan budaya dari nenek moyang, namun ada juga sebagian masyarakat di beberapa daerah tertentu, khususnya di daerah-daerah pedalaman yang masih menganggap dan meyakini bahwa setiap tradisi harus dilakukan sebagai salah satu sarana kehidupan yang harus dilakukan.

Termasuk tradisi seks yang tak lazim namun tetap dilakukan di pedalaman Papua Nugini. Salah satu suku yang terkenal dengan tradisi ritual seks terunik yaitu di suku Trobrianders, Papua Nugini. Tidak dapat dipungkiri bahwa Papua Nugini, terbagi ke dalam beberapa suku yang masih menjungung tinggi tradisi dan kebudayaannya yang masih kental. Seperti sebut saja tradisi meminum air mani di suku Sambians. Anak laki-laki diharuskan meminum air mani atau sperma dari laki-laki lain, sebagai salah satu bentuk ritual menuju kedewasaan.

Bukan hanya di suku Sambians saja yang memiliki tradisi ritual seks terunik, namun suku Trobrianders juga menyimpan dan mengisahkan tentang tradisi berhubungan seks sejak kecil. Terdengar tak lazim jika melakukan hubungan seks sejak kecil. Namun, tradisi itulah yang masih dilakukan di suku Trobrianders. Pasalnya, di suku Trobrianders menerapkan konsep tentang seks yang tidak biasa dilakukan secara umum.

Berbeda dengan masyarakat pada umumnya, yang tidak diperbolehkan melakukan hubungan seksual sejak dini dan mengajarkan anak-anak mereka untuk tidak terjerumus ke dalam seks bebas. Namun, berbeda dengan tradisi yang terjadi di suku Trobrianders, tradisi berhubungan seks sejak kecil menjadi hal yang wajar dan harus dilakukan oleh anak-anak. Bagaimana tidak, para wanita di suku ini diizinkan untuk melakukan hubungan seksual sejak mereka menginjak usia 6 tahun. Sementara, bagi laki-laki diperbolehkan melakukan hubungan seksual saat dirinya masih berusia 10 tahun. Usia anak-anak yang seharusnya dihabiskan untuk sekolah dan bermain layaknya anak-anak pada umumnya. 

Tradisi berhubungan seks sejak kecil yang dilakukan di suku Trobrianders ini menjadi kebiasaan yang wajar dilakukan. Meskipun demikian, suku ini tetap memiliki aturan wajib yang harus dipatuhi dalam urusan berkencan, yaitu sebelum mereka menikah, wanita dan pria yang telah melakukan hubungan seksual sejak kecil ini tidak diperbolehkan untuk pergi makan berdua.

Walaupun tradisi ritual seks terunik tidak memicu kontroversi masyarakat Papua Nugini, namun ternyata tradisi berhubungan seks sejak kecil yang terjadi di suku Trobrianders ini menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat, yang menganggap bahwa tradisi sangat merugikan masa depan anak-anak. 

Adanya tradisi ritual seks terunik inilah menjadi penyebab tersebarnya penyakit HIV-AIDS yang semakin merajalela. Selain itu, secara kesehatan melakukan hubungan seks sejak dini berbahaya bagi tubuh salah satunya yaitu kanker serviks. Penyakit ini mengancam para wanita yang sering melakukan hubungan seksual di bawah umur. Adanya benda asing yang masuk ke dalam rahim akan mengakibatkan terjadinya luka dan infeksi rahim. Lazimnya, melakukan hubungan seksual ketika berusia 17 tahun ke atas. 

Itu dia,tradisi berhubungan seks sejak kecil yang masih dilakukan di suku Trobrianders, Papua Nugini. Semoga bisa menambah wawasan Anda.



Keanekaragaman suku di dunia mengisahkan tentang tradisi-tradisi yang berbeda-beda pula. Tradisi memang tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat, mulai dari bahasa, cara makan, berpakaian, pernikahan, hingga berhubungan seksual. Setiap tradisi yang lahir dan dilakukan ditiap-tiap daerah merupakan bagian dari kepercayaan turun temurun dari nenek moyang dan leluhur yang diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Tradisi Hubungan Seks Sejak Kecil Oleh Suku Trobrianders


Berbagai tradisi yang mungkin dianggap aneh atau tidak lazim oleh masyarakat modern, tetap saja dilakukan dan diyakini oleh tiap-tiap suku dengan cara dan kepercayaan yang berbeda-beda. Bagi sebagian masyarakat, tradisi hanya dianggap sebagai segala hal yang menjadi warisan budaya dari nenek moyang, namun ada juga sebagian masyarakat di beberapa daerah tertentu, khususnya di daerah-daerah pedalaman yang masih menganggap dan meyakini bahwa setiap tradisi harus dilakukan sebagai salah satu sarana kehidupan yang harus dilakukan.

Termasuk tradisi seks yang tak lazim namun tetap dilakukan di pedalaman Papua Nugini. Salah satu suku yang terkenal dengan tradisi ritual seks terunik yaitu di suku Trobrianders, Papua Nugini. Tidak dapat dipungkiri bahwa Papua Nugini, terbagi ke dalam beberapa suku yang masih menjungung tinggi tradisi dan kebudayaannya yang masih kental. Seperti sebut saja tradisi meminum air mani di suku Sambians. Anak laki-laki diharuskan meminum air mani atau sperma dari laki-laki lain, sebagai salah satu bentuk ritual menuju kedewasaan.

Bukan hanya di suku Sambians saja yang memiliki tradisi ritual seks terunik, namun suku Trobrianders juga menyimpan dan mengisahkan tentang tradisi berhubungan seks sejak kecil. Terdengar tak lazim jika melakukan hubungan seks sejak kecil. Namun, tradisi itulah yang masih dilakukan di suku Trobrianders. Pasalnya, di suku Trobrianders menerapkan konsep tentang seks yang tidak biasa dilakukan secara umum.

Berbeda dengan masyarakat pada umumnya, yang tidak diperbolehkan melakukan hubungan seksual sejak dini dan mengajarkan anak-anak mereka untuk tidak terjerumus ke dalam seks bebas. Namun, berbeda dengan tradisi yang terjadi di suku Trobrianders, tradisi berhubungan seks sejak kecil menjadi hal yang wajar dan harus dilakukan oleh anak-anak. Bagaimana tidak, para wanita di suku ini diizinkan untuk melakukan hubungan seksual sejak mereka menginjak usia 6 tahun. Sementara, bagi laki-laki diperbolehkan melakukan hubungan seksual saat dirinya masih berusia 10 tahun. Usia anak-anak yang seharusnya dihabiskan untuk sekolah dan bermain layaknya anak-anak pada umumnya. 

Tradisi berhubungan seks sejak kecil yang dilakukan di suku Trobrianders ini menjadi kebiasaan yang wajar dilakukan. Meskipun demikian, suku ini tetap memiliki aturan wajib yang harus dipatuhi dalam urusan berkencan, yaitu sebelum mereka menikah, wanita dan pria yang telah melakukan hubungan seksual sejak kecil ini tidak diperbolehkan untuk pergi makan berdua.

Walaupun tradisi ritual seks terunik tidak memicu kontroversi masyarakat Papua Nugini, namun ternyata tradisi berhubungan seks sejak kecil yang terjadi di suku Trobrianders ini menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat, yang menganggap bahwa tradisi sangat merugikan masa depan anak-anak. 

Adanya tradisi ritual seks terunik inilah menjadi penyebab tersebarnya penyakit HIV-AIDS yang semakin merajalela. Selain itu, secara kesehatan melakukan hubungan seks sejak dini berbahaya bagi tubuh salah satunya yaitu kanker serviks. Penyakit ini mengancam para wanita yang sering melakukan hubungan seksual di bawah umur. Adanya benda asing yang masuk ke dalam rahim akan mengakibatkan terjadinya luka dan infeksi rahim. Lazimnya, melakukan hubungan seksual ketika berusia 17 tahun ke atas. 

Itu dia,tradisi berhubungan seks sejak kecil yang masih dilakukan di suku Trobrianders, Papua Nugini. Semoga bisa menambah wawasan Anda.


...
Ritual Seks Aneh, Tradisi Minum Air Mani Suku Sambians

On 4:49:00 PM with 1 comment


Tradisi minum air mani di suku Sambians – Indonesia terkenal dengan keanekaragaman suku dengan budaya dan tradisi yang berbeda-beda. Tradisi dan upacara adat yang masih dilakukan di daerah-daerah tertentu merupakan bagian dari kebiasaan-kebiasaan turun temurun dari nenek moyang mereka dan apabila sampai dilanggar, diyakini akan mendapatkan kesialan.

Ritual Seks Aneh, Tradisi Minum Air Mani Suku Sambians


Bahkan beberapa suku di dunia mempunyai tradisinya yang terbilang sangat unik, atau lebih tepatnya aneh, termasuk tradis iritual seks teraneh yaitu tradisi minum air mani yang dilakukan oleh suku Sambians, Papua Nugini. 

Suku Sambians menjadi salah satu suku pedalaman yang berada di Papua Nugini dengan tradisi ritual seks teraneh yang masih dijunjung tinggi. Tradisi minum air mani diperuntukkan bagi anak laki-laki dari suku tersebut. Semua anak laki-laki di suku ini, wajib menjalankan berbagai macam ritual seks kedewasaan yaitu meminum air mani atau sperma dari laki-laki lain. Ritual ini dilakukan mulai dari anak laki-laki yang berusia 6 – 7 tahun, dan akan terus dilakukan sampai ia memiliki seorang anak. 

Tata Cara Tradisi Minum Air Mani

Saat tradisi minum air mani ini dilakukan, anak laki-laki harus tinggal terpisah dari ibunya. Mereka akan tinggal di sebuah gubuk yang telah disediakan dan hidup bersama dengan anak laki-laki lainnya. Namun, sebelum mereka melakukan tradisi ini, mereka harus melakukan dua tradisi lainnya yang cukup ekstrim. Pertama, mengeluarkan darah dari hidung dengan cara menusuk hidung dengan benda tajam seperti kayu yang runcing ataupun batang kayu yang kering, sampai hidungnya mengeluarkan darah.

Ketika darah sudah keluar dari hidungnya, maka akan dilanjutkan upacara syukuran. Semua anak laki-laki yang sudah menjalani ritual ini akan saling berpelukan, berjabat tangan, bahkan menangis bersama. Setelah menjalani ritual ini, maka akan dilanjutkan dengan ritual ekstrim yang kedua, yaitu mereka akan menjalani ritual proses pendewasaan dengan cara dipukuli dan dicambuk. Tujuan dari ritual ini yaitu menyiapkan fisik laki-laki yang kuat, sehingga nantinya setelah dewasa ia bisa menjadi prajurit yang tangguh.

Usai menjalani dua ritual ekstrim di atas, selanjutnya mereka akan menjalani tradisi minum air mani. Tradisi ini diyakini bahwa anak laki-laki maupun perempuan terlahir dari tingu yaitu bagian tubuh manusia yang berperan sebagai prokreasi. Saat anak laki-laki dilahirkan, maka tingu mereka dalam keadaan kering dan layu. Dan untuk membangkitkannya, mereka mengisinya kembali dengan cairan sperma atau air mani dari laki-laki lain.

Namun, perlu diketahui bahwa tidak sembarang air mani yang akan mereka minum. Tradisi minun air mani ini berasal dari air laki-laki dewasa berusia 13 – 21 tahun. Dan ketika anak tersebut telah mencapai usia 13 tahun ke atas, maka ia wajib memberikan air maninya untuk laki-laki lain yang berumur 6 – 7 tahun. 

Nah, di suku Sambians sendiri menetapkan bahwa laki-laki akan menikah pada usia 20 tahun. Sebelum mereka menikah, ketua adat suku ini akan mengajarkan bagaimana melindungi diri dari ketidakmurnian seorang wanita. Apabila mereka telah melakukan hubungan seksual dengan istrinya, maka mereka akan mandi lumpur untuk menghilangkan kotoran dari hubungan intim yang telah dilakukan. 

Tradisi minun air mani ini akan berhenti ketika istrinya telah melahirkan anak. Jika seseorang telah memiliki anak, maka mereka dianggap telah memiliki hak kedewasaan dan kejantanannya.




Tradisi minum air mani di suku Sambians – Indonesia terkenal dengan keanekaragaman suku dengan budaya dan tradisi yang berbeda-beda. Tradisi dan upacara adat yang masih dilakukan di daerah-daerah tertentu merupakan bagian dari kebiasaan-kebiasaan turun temurun dari nenek moyang mereka dan apabila sampai dilanggar, diyakini akan mendapatkan kesialan.

Ritual Seks Aneh, Tradisi Minum Air Mani Suku Sambians


Bahkan beberapa suku di dunia mempunyai tradisinya yang terbilang sangat unik, atau lebih tepatnya aneh, termasuk tradis iritual seks teraneh yaitu tradisi minum air mani yang dilakukan oleh suku Sambians, Papua Nugini. 

Suku Sambians menjadi salah satu suku pedalaman yang berada di Papua Nugini dengan tradisi ritual seks teraneh yang masih dijunjung tinggi. Tradisi minum air mani diperuntukkan bagi anak laki-laki dari suku tersebut. Semua anak laki-laki di suku ini, wajib menjalankan berbagai macam ritual seks kedewasaan yaitu meminum air mani atau sperma dari laki-laki lain. Ritual ini dilakukan mulai dari anak laki-laki yang berusia 6 – 7 tahun, dan akan terus dilakukan sampai ia memiliki seorang anak. 

Tata Cara Tradisi Minum Air Mani

Saat tradisi minum air mani ini dilakukan, anak laki-laki harus tinggal terpisah dari ibunya. Mereka akan tinggal di sebuah gubuk yang telah disediakan dan hidup bersama dengan anak laki-laki lainnya. Namun, sebelum mereka melakukan tradisi ini, mereka harus melakukan dua tradisi lainnya yang cukup ekstrim. Pertama, mengeluarkan darah dari hidung dengan cara menusuk hidung dengan benda tajam seperti kayu yang runcing ataupun batang kayu yang kering, sampai hidungnya mengeluarkan darah.

Ketika darah sudah keluar dari hidungnya, maka akan dilanjutkan upacara syukuran. Semua anak laki-laki yang sudah menjalani ritual ini akan saling berpelukan, berjabat tangan, bahkan menangis bersama. Setelah menjalani ritual ini, maka akan dilanjutkan dengan ritual ekstrim yang kedua, yaitu mereka akan menjalani ritual proses pendewasaan dengan cara dipukuli dan dicambuk. Tujuan dari ritual ini yaitu menyiapkan fisik laki-laki yang kuat, sehingga nantinya setelah dewasa ia bisa menjadi prajurit yang tangguh.

Usai menjalani dua ritual ekstrim di atas, selanjutnya mereka akan menjalani tradisi minum air mani. Tradisi ini diyakini bahwa anak laki-laki maupun perempuan terlahir dari tingu yaitu bagian tubuh manusia yang berperan sebagai prokreasi. Saat anak laki-laki dilahirkan, maka tingu mereka dalam keadaan kering dan layu. Dan untuk membangkitkannya, mereka mengisinya kembali dengan cairan sperma atau air mani dari laki-laki lain.

Namun, perlu diketahui bahwa tidak sembarang air mani yang akan mereka minum. Tradisi minun air mani ini berasal dari air laki-laki dewasa berusia 13 – 21 tahun. Dan ketika anak tersebut telah mencapai usia 13 tahun ke atas, maka ia wajib memberikan air maninya untuk laki-laki lain yang berumur 6 – 7 tahun. 

Nah, di suku Sambians sendiri menetapkan bahwa laki-laki akan menikah pada usia 20 tahun. Sebelum mereka menikah, ketua adat suku ini akan mengajarkan bagaimana melindungi diri dari ketidakmurnian seorang wanita. Apabila mereka telah melakukan hubungan seksual dengan istrinya, maka mereka akan mandi lumpur untuk menghilangkan kotoran dari hubungan intim yang telah dilakukan. 

Tradisi minun air mani ini akan berhenti ketika istrinya telah melahirkan anak. Jika seseorang telah memiliki anak, maka mereka dianggap telah memiliki hak kedewasaan dan kejantanannya.



...
Tradisi Aneh Berbagi Istri di Suku Himalaya

On 10:12:00 PM with No comments


Pernikahan menjadi salah satu moment sakral dalam mempersatukan sebuah keluarga. Setiap daerah memiliki tradisi pernikahan yang berbeda-beda dalam melaksanakan ritual pernikahan. Terkadang tradisi pernikahan yang dilakukan oleh daerah-daerah tertentu terdengar aneh dan tabu. Namun, tradisi aneh tersebut tetap dilakukan karena merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang.

Tradisi Aneh Berbagi Istri di Suku Himalaya


Rasanya mungkin sedikit miris jika sebuah pernikahan ujungnya harus berbagai istri dengan orang lain.Tapi tahukah anda, faktanya hal ini memang terjadi di salah satu daerah yaitu suku Himalaya. Jika kebanyakan masyarakat di kota-kota besar berbagi suami, namun di pedalaman suku Himalaya justru menjalankan tradisi berbagi istri.

Tradisi berbagi istri di pedalaman suku Himalaya, Nepal ini telah menjadi hal yang wajar. Tradisi ini menjadi kebiasaan yang dilakukan secara turun menurun dari nenek moyang terdahulu yang kemudian dilakukan hingga saat ini. Seorang wanita di suku Himalaya bisa memiliki lebih dari satu suami, bahkan suami yang mereka miliki mempunyai hubungan sedarah.

Tradisi berbagi istri ini dilakukan untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat di suku tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah pertengkaran karena pembagian lahan pertanian. Dengan pernikahan antar saudara sedarah, maka anak-anak mereka nantinya bisa saling berbagi lahan pertanian. Jika dalam satu keluarga terdapat satu istri dan suami, maka kedua suami ini bisa bekerja, sementara satu istri yang akan bertugas mengatur keuangan keluarga.

Melakukan tradisi berbagi istri di suku Himalaya ini terkait dengan minimnya sumber daya alam yang mereka miliki. Nenek moyang suku Himalaya ini tidak mewariskan sumber daya alam yang melimpah untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Untuk itu, praktik berbagi istri atau secara modern dikenal dengan istilah poliandri ini digunakan sebagai salah satu cara untuk menjaga kelangsungan hidup dengan sumber daya yang dimiliki.

Dengan tradisi berbagi istri maka persediaan makanan akan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka secara bersama-sama. Pernikahan yang terjadi di suku tersebut, telah diatur oleh keluarga mereka masing-masing. Jika dalam satu keluarga memiliki anak pertama laki-laki, maka ia bisa menikah dengan adik perempuannya dari suami yang berbeda, dengan begitu, mereka bisa menikmati dan berbagi harta warisan nenek moyang secara bersama-sama dalam satu keluarga tersebut.

Hubungan keluarga yang terjalin pun akan semakin erat, karena mereka bisa saling membantu dan merawat adik-adiknya dari anak-anak suaminya dan anak-anak itulah menjadi calon suami istri nantinya ketika telah mencapai usia dewasa, dan siap menikah.


Tradisi pernikahan yang tak lazim ini, tidak hanya terjadi di suku Himalaya saja. Namun, dibeberapa daerah seperti suku Wadaabe di Nigeria juga melakukan tradisi yang cukup unik. Pasalnya, ritual pernikahan yang terkenal di suku tersebut yaitu ritual saling mencuri istri. Pernikahan yang terjadi di suku wadaabe telah ditetapkan sejak awal, sejak mereka masih kecil.

Dalam tradisi ini, tidak ada kepala suku yang melarang kebebasan mereka untuk mencuri istri orang lain. Sehingga mereka memiliki kebebasan untuk mencuri istri tetangga yang mereka sukai. Jika tradisi berbagi istri yang terdapat di suku Himalaya dilakukan secara terbuka tanpa ada yang disembunyikan, namun dalam tradisi mencuri istri di suku wadaabe ini dilakukan dengan cara mengikuti suatu festival dengan berbagai aturan.

Mereka yang mengikuti festival ini diharuskan untuk mematuhi peraturan yang dibuat yaitu berpakaian mencolok, menari-nari dengan tarian khusus, dan apabila mereka berhasil melakukan tahapan ini, maka istri yang mereka inginkan bisa diperoleh.
Itulah tradisi berbagi istri yang pastinya sangat tidak lazim, namun ternyata masih dilakukan di suku pedalaman Himalaya.



Pernikahan menjadi salah satu moment sakral dalam mempersatukan sebuah keluarga. Setiap daerah memiliki tradisi pernikahan yang berbeda-beda dalam melaksanakan ritual pernikahan. Terkadang tradisi pernikahan yang dilakukan oleh daerah-daerah tertentu terdengar aneh dan tabu. Namun, tradisi aneh tersebut tetap dilakukan karena merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang.

Tradisi Aneh Berbagi Istri di Suku Himalaya


Rasanya mungkin sedikit miris jika sebuah pernikahan ujungnya harus berbagai istri dengan orang lain.Tapi tahukah anda, faktanya hal ini memang terjadi di salah satu daerah yaitu suku Himalaya. Jika kebanyakan masyarakat di kota-kota besar berbagi suami, namun di pedalaman suku Himalaya justru menjalankan tradisi berbagi istri.

Tradisi berbagi istri di pedalaman suku Himalaya, Nepal ini telah menjadi hal yang wajar. Tradisi ini menjadi kebiasaan yang dilakukan secara turun menurun dari nenek moyang terdahulu yang kemudian dilakukan hingga saat ini. Seorang wanita di suku Himalaya bisa memiliki lebih dari satu suami, bahkan suami yang mereka miliki mempunyai hubungan sedarah.

Tradisi berbagi istri ini dilakukan untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat di suku tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah pertengkaran karena pembagian lahan pertanian. Dengan pernikahan antar saudara sedarah, maka anak-anak mereka nantinya bisa saling berbagi lahan pertanian. Jika dalam satu keluarga terdapat satu istri dan suami, maka kedua suami ini bisa bekerja, sementara satu istri yang akan bertugas mengatur keuangan keluarga.

Melakukan tradisi berbagi istri di suku Himalaya ini terkait dengan minimnya sumber daya alam yang mereka miliki. Nenek moyang suku Himalaya ini tidak mewariskan sumber daya alam yang melimpah untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Untuk itu, praktik berbagi istri atau secara modern dikenal dengan istilah poliandri ini digunakan sebagai salah satu cara untuk menjaga kelangsungan hidup dengan sumber daya yang dimiliki.

Dengan tradisi berbagi istri maka persediaan makanan akan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka secara bersama-sama. Pernikahan yang terjadi di suku tersebut, telah diatur oleh keluarga mereka masing-masing. Jika dalam satu keluarga memiliki anak pertama laki-laki, maka ia bisa menikah dengan adik perempuannya dari suami yang berbeda, dengan begitu, mereka bisa menikmati dan berbagi harta warisan nenek moyang secara bersama-sama dalam satu keluarga tersebut.

Hubungan keluarga yang terjalin pun akan semakin erat, karena mereka bisa saling membantu dan merawat adik-adiknya dari anak-anak suaminya dan anak-anak itulah menjadi calon suami istri nantinya ketika telah mencapai usia dewasa, dan siap menikah.


Tradisi pernikahan yang tak lazim ini, tidak hanya terjadi di suku Himalaya saja. Namun, dibeberapa daerah seperti suku Wadaabe di Nigeria juga melakukan tradisi yang cukup unik. Pasalnya, ritual pernikahan yang terkenal di suku tersebut yaitu ritual saling mencuri istri. Pernikahan yang terjadi di suku wadaabe telah ditetapkan sejak awal, sejak mereka masih kecil.

Dalam tradisi ini, tidak ada kepala suku yang melarang kebebasan mereka untuk mencuri istri orang lain. Sehingga mereka memiliki kebebasan untuk mencuri istri tetangga yang mereka sukai. Jika tradisi berbagi istri yang terdapat di suku Himalaya dilakukan secara terbuka tanpa ada yang disembunyikan, namun dalam tradisi mencuri istri di suku wadaabe ini dilakukan dengan cara mengikuti suatu festival dengan berbagai aturan.

Mereka yang mengikuti festival ini diharuskan untuk mematuhi peraturan yang dibuat yaitu berpakaian mencolok, menari-nari dengan tarian khusus, dan apabila mereka berhasil melakukan tahapan ini, maka istri yang mereka inginkan bisa diperoleh.
Itulah tradisi berbagi istri yang pastinya sangat tidak lazim, namun ternyata masih dilakukan di suku pedalaman Himalaya.


...
Tradisi Masturbasi Massal di Sungai Nil

On 10:25:00 PM with 2 comments


Tradisi merupakan segala hal yang melekat dalam kehidupan masyarakat. Khususnya di daerah-daerah pedalaman yang masih menjunjung tradisi dan budaya setempat. Mulai dari bahasa, pakaian, hingga aktivitas seksual. Tradisi berasal dari nenek moyang yang secara turun temurun diwariskan kepada generasi penerusnya.

Tradisi Masturbasi Massal di Sungai Nil


Seperti pada zaman Mesir kuno dengan peradapan yang memiliki tradisi reproduksi yang cukup unik dan tak lazim. Tradisi seksual terunik yang dilakukan di Mesir yaitu tradisi masturbasi yang dilakukan secara massal dan di depan publik di sungai nil. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli, mengungkapkan bahwa masyarakat Mesir rajin melakukan afiliasi seks saat masa animo panas datang, yaitu pada bulan Juli hingga Agustus.

Mereka melakukan aktivitas seksual di sungai Nil karena diyakini bahwa air sungai Nil membanjiri oasis masyarakat setempat ketika musim panas. Hal tersebut sebagai tanda kesuburan tanah di Mesir. Masyarakat Mesir merasa harus bertanggungjawab dan menghormati sungai Nil dengan cara melakukan tradisi masturbasi sebagai wujud kesuburan reproduksi.

Pada zaman dahulu, ketika Firaun menjadi raja Mesir tertua, raja Firaun selalu melakukan tradisi masturbasi di sungai Nil, dengan tujuan memuaskan dirinya maupun orgasme di sungai Nil agar selalu mendapatkan berkah dan tidak pernah kekeringan. Tradisi seksual terunik ini dilakukan sebagai wujud untuk menghormati ilahi atum, galat Tuhan yang memberikan kepuasan terhadap seksual. Mereka menganggap bahwa sungai Nil telah berjasa karena menyediakan sumber air yang melimpah.

Selain itu, tradisi masturbasi juga dilakukan saat festival dewa min sebagai simbol dari kemampuan daya bercinta raja Firaun yang masih dilakukan pula olah lelaki Mesir. Dewa min merupakan dewa atau dewi kesuburan, pengembara gurun, serta penuai tanaman. Festival ini sebagai salah satu tradisi masyarakat mesir untuk menyembah dewa dewi dalam segala hal.
Bahkan, ada yang menganggap bahwa pasang surut sirkulasi air di sungai Nil dipengaruhi oleh sang ejakulasi atum. Oleh sebab itu, untuk menjaga kelimpahan air di sungai Nil, para raja melakukan tradisi ini di secara berjamaah. Dan bahkan di tiru oleh masyarakat Mesir yang juga melakukan tradisi masturbasi secara bersama-sama.

Dalam kehidupan modern dan pada umumnya, masturbasi dilakukan secara eksklusif atau secara pribadi disebuah ruangan tanpa diketahui orang lain. Hal tersebut dibutuhkan untuk memenuhi hasrat seksual seorang pria dan menghindari melakukan seks bebas. Hal ini tentu jauh berbeda dengan tradisi masturbasi yang dilakukan masyarakat Mesir di depan umum dan dilakukan secara bersama-sama.

Di Mesir sendiri, tradisi seksual terunik ini masih terus berlanjut. Ketika mulai terjadi tanda-tanda kekeringan, raja-raja di Mesir bersiap untuk melakukan masturbasi di tepian sunga Nil untuk menjaga kelangsungan sirkulasi air. Terinspirasi dari tradisi seksual terunik yang dilakukan oleh para raja tersebut, membuat para lelaki di Mesir melakukan tradisi masturbasi secara berjamaah hingga saat ini.

Sungai Nil memiliki peranan yang sangat penting bagi peradaban  kehidupan di Mesir. Salah satunya yaitu kemampuannya untuk menghasilkan tanah yang subur, yang memungkinkan masyarakat Mesir mengembangkan pertaniannya. Karenanya, orang-orang Mesir seringkali menyebut sungai Nil dengan sebutan “sungai kehidupan”. Bukan hanya menjaga kesuburan tanah saja, namun juga tumbuhnya budaya serta peradaban.

Itulah tradisi maturbasi yang tak lazim yang dilakukan oleh masyarakat Mesir dengan tujuan menjaga kesuburan tanah dan kelancaran sumber air. Walaupun terbilang aneh dan tak wajar, namun tradisi ini masih dilakukan oleh masyarakat Mesir kuno.




Tradisi merupakan segala hal yang melekat dalam kehidupan masyarakat. Khususnya di daerah-daerah pedalaman yang masih menjunjung tradisi dan budaya setempat. Mulai dari bahasa, pakaian, hingga aktivitas seksual. Tradisi berasal dari nenek moyang yang secara turun temurun diwariskan kepada generasi penerusnya.

Tradisi Masturbasi Massal di Sungai Nil


Seperti pada zaman Mesir kuno dengan peradapan yang memiliki tradisi reproduksi yang cukup unik dan tak lazim. Tradisi seksual terunik yang dilakukan di Mesir yaitu tradisi masturbasi yang dilakukan secara massal dan di depan publik di sungai nil. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli, mengungkapkan bahwa masyarakat Mesir rajin melakukan afiliasi seks saat masa animo panas datang, yaitu pada bulan Juli hingga Agustus.

Mereka melakukan aktivitas seksual di sungai Nil karena diyakini bahwa air sungai Nil membanjiri oasis masyarakat setempat ketika musim panas. Hal tersebut sebagai tanda kesuburan tanah di Mesir. Masyarakat Mesir merasa harus bertanggungjawab dan menghormati sungai Nil dengan cara melakukan tradisi masturbasi sebagai wujud kesuburan reproduksi.

Pada zaman dahulu, ketika Firaun menjadi raja Mesir tertua, raja Firaun selalu melakukan tradisi masturbasi di sungai Nil, dengan tujuan memuaskan dirinya maupun orgasme di sungai Nil agar selalu mendapatkan berkah dan tidak pernah kekeringan. Tradisi seksual terunik ini dilakukan sebagai wujud untuk menghormati ilahi atum, galat Tuhan yang memberikan kepuasan terhadap seksual. Mereka menganggap bahwa sungai Nil telah berjasa karena menyediakan sumber air yang melimpah.

Selain itu, tradisi masturbasi juga dilakukan saat festival dewa min sebagai simbol dari kemampuan daya bercinta raja Firaun yang masih dilakukan pula olah lelaki Mesir. Dewa min merupakan dewa atau dewi kesuburan, pengembara gurun, serta penuai tanaman. Festival ini sebagai salah satu tradisi masyarakat mesir untuk menyembah dewa dewi dalam segala hal.
Bahkan, ada yang menganggap bahwa pasang surut sirkulasi air di sungai Nil dipengaruhi oleh sang ejakulasi atum. Oleh sebab itu, untuk menjaga kelimpahan air di sungai Nil, para raja melakukan tradisi ini di secara berjamaah. Dan bahkan di tiru oleh masyarakat Mesir yang juga melakukan tradisi masturbasi secara bersama-sama.

Dalam kehidupan modern dan pada umumnya, masturbasi dilakukan secara eksklusif atau secara pribadi disebuah ruangan tanpa diketahui orang lain. Hal tersebut dibutuhkan untuk memenuhi hasrat seksual seorang pria dan menghindari melakukan seks bebas. Hal ini tentu jauh berbeda dengan tradisi masturbasi yang dilakukan masyarakat Mesir di depan umum dan dilakukan secara bersama-sama.

Di Mesir sendiri, tradisi seksual terunik ini masih terus berlanjut. Ketika mulai terjadi tanda-tanda kekeringan, raja-raja di Mesir bersiap untuk melakukan masturbasi di tepian sunga Nil untuk menjaga kelangsungan sirkulasi air. Terinspirasi dari tradisi seksual terunik yang dilakukan oleh para raja tersebut, membuat para lelaki di Mesir melakukan tradisi masturbasi secara berjamaah hingga saat ini.

Sungai Nil memiliki peranan yang sangat penting bagi peradaban  kehidupan di Mesir. Salah satunya yaitu kemampuannya untuk menghasilkan tanah yang subur, yang memungkinkan masyarakat Mesir mengembangkan pertaniannya. Karenanya, orang-orang Mesir seringkali menyebut sungai Nil dengan sebutan “sungai kehidupan”. Bukan hanya menjaga kesuburan tanah saja, namun juga tumbuhnya budaya serta peradaban.

Itulah tradisi maturbasi yang tak lazim yang dilakukan oleh masyarakat Mesir dengan tujuan menjaga kesuburan tanah dan kelancaran sumber air. Walaupun terbilang aneh dan tak wajar, namun tradisi ini masih dilakukan oleh masyarakat Mesir kuno.



...
Mitos dan Fakta Ritual Malam Satu Suro

On 9:50:00 PM with No comments

Tahun baru 1 Hijriyah atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Jawa dengan istilah malam satu Suro memiliki tradisi yang selalu diidentikkan dengan sesuatu yang mistis. Tradisi ini begitu populer di kalangan masyarakat di daerah tertentu, terlebih di masyarakat pedesaan.


Mitos dan Fakta Ritual Malam Satu Suro


Menurut kalangan masyarakat yang mempercayai dan meyakini ritual 1 suro, mereka menganggap tradisi turun temurun yang di wariskan nenek moyang ini, harus selalu di jaga dan di lestarikan, karena jika tidak akan berakibat tidak baik. di bawah ini adalah beberapa jenis ritual yang sering di lakukan pada saat malam 1 suro

1. Melakukan Kungkum di Sungai

Ritual ini dilakukan oleh warga Semarang di area tugu Soeharto yang terletak di Benda Duwur, Gajahmungkur. Alasan masyarakat Semarang melakukan ritual Kungkum ini adalah meminta berkah dan juga membuang sial. Sejarah menyebutkan bahwa tugu Soeharto dulunya merupakan sebuah tempat pertemuan Kali Garang dan Kali Kreo serta menjadi saksi sejarah perjuangan Soeharto di masa penjajahan. 

Peristiwa-peristiwa inilah yang membuat masyarakat Semarang percaya bahwa tempat ini merupakan tempat yang penuh kesakralan dan aura kemistisan yang masih terjaga dengan baik. Oleh karena itu mengapa tradisi Kungkum dilakukan di tempat ini.

2. Mubeng Beteng di Kraton Yogyakarta

Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Yogyakarta setiap memperingati malam satu Suro. Tradisi ini dilakukan dengan cara mengelilingi benteng Yogyakarta yang dimulai dengan ritual seperti pemandian pusaka, pembacaan doa dan lain-lain. 

Tradisi mubeng beteng ini dilaksanakan tepat pukul 00.00 WIB tanpa adanya suara atau biasa disebut dengan tapa bisu. Rute perjalanan yang akan ditempuh selama ritual berlawanan dengan arah jarum jam. Mulai dari halaman Keraton Alun-alun Utara kemudian melakukan perjalanan berlawanan arah jarum jam dan kembali lagi ke halaman Keraton di Alun-Alun Utara.

3. Kirab Kerbau Bule Kasunanan di Surakarta

Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Solo di kota Surakarta. Tradisi Kirab Kerbau ini dilakukan karena Kerbau bule adalah hewan yang sangat dihormati atau disakralkan oleh Keraton Surakarta. Oleh karena itu, setiap memperingati malam satu Suro, masyarakat Surakarta selalu melakukan tradisi ini sebagai bentuk penghormatan.

4. Ritual Memandikan Benda Pusaka

Ritual memandikan benda pusaka ini memang selalu dilakukan setiap malam satu Suro. Tak hanya bagi mereka yang memegang benda-benda pusaka, Keraton Surakarta, Yogyakarta dan beberapa keraton lainnya juga masih melakukan tradisi ini setiap malam satu Suro. Ritual ini dilakukan sebagai perwujudan bentuk perhatian terhadap para Khodam yang menjaga benda pusaka tersebut. 

Biasanya beberapa media yang digunakan yaitu bunga, air kelapa dan juga jeruk nipis beserta media lainnya. Malam satu Suro tidak hanya tentang ritual-ritual saja tetapi juga ada hal lainnya yang sangat menarik untuk dibahas, yaitu mengenai akta dan mitos dari malam satu Suro. Apa saja yang termasuk ke dalam mitos malam satu Suro? Berikut ini penjelasannya.


Mitos Malam Satu Suro

1. Tidak diperkenankan mengadakan pesta

Kepercayaan ini masih sangat dipegang teguh oleh sebagian masyarakat Nusantara. Bagi mereka melakukan sebuah hajatan besar pada saat malam satu Suro sangat tidak diperkenankan. Menurut mereka, malam satu Suro bukan merupakan malam yang baik yang untuk melakukan sebuah hajatan besar, karena malam satu Suro dipercayai merupakan malam yang penuh dengan kesialan. Jadi apabila tetap memaksakan diri untuk melakukan hajatan maka bersiap-siaplah untuk menerima sesuatu yang buruk.

2. Kembalinya arwah orang yang sudah mati ke rumah

Sebagian masyarakat mempercayai bahwa setiap malam satu Suro, para arwah orang-orang yang sudah meninggal lebih dulu akan pulang ke rumahnya masing-masing untuk menemui keluarganya. Meskipun sifatnya masih sangat mistis akan tetapi kepercayaan ini masih tetap dipegang teguh sampai saat ini. 

Tidak hanya arwah para orang yang sudah mati yang kembali ke rumah mereka, akan tetapi pada malam satu Suro juga dipercayai sebagai malam yang pelepasan arwah-arwah yang menjadi tumbal pesugihan. Kabarnya kebebasan yang diberikan pada mereka merupakan suatu hadiah atas pengabdian yang telah mereka lakukan selama satu tahun.

3. Malam satu Suro merupakan bulan yang penuh dengan kesialan

Kalangan masyarakat percaya bahwa bulan ini merupakan bulan yang sangat tidak baik dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya dalam kurun waktu satu tahun. Mereka yakin bahwa apapun yang dilakukan pada bulan ini hasilnya selalu tidak baik. Jadi boleh dikatakan bahwa bulan ini merupakan bulan yang penuh dengan musibah sekaligus bencana. 

Maka tak heran bahwa setiap memperingati malam satu Suro, masyarakat selalu melakukan ritual-ritual khusus. Menurut mereka ritual tersebut dilakukan untuk dapat menghindari diri dari segala bencana dan musibah yang akan terjadi pada bulan tersebut. Kepercayaan ini masih sangat dipegang sampai saat ini.

4. Waktu lebaran makhluk astral

Malam satu Suro diyakini sebagai waktu yang sangat tepat bagi para makhluk astral untuk keluar dari tempat-tempat mereka bersemayam. Menurut mitos yang berkembang, pada malam satu Suro akan menjadi malam yang tepat bagi para makhluk halus untuk menampakkan dirinya. 

Tidak hanya menampakkan diri, pada mala mini juga dipercayai bahwa akan terjadi banyak gangguan yang disebabkan oleh para makhuk halus karena mereka berkeliaran dengan bebas. Jadi bagi yang memutuskan keluar rumah pada malam satu Suro, lebih baik untuk berhati-hati!

Tidak hanya mitos yang menjadi cerita menarik pada malam satu Suro, fakta-fakta menarik seputar malam satu Suro juga sangat menarik untuk dibahas. Apa sajakah fakta-fakta itu? Berikut ulasannya :

Fakta Malam Satu Suro

1. Bersamaan dengan Tanggal 1 Muharram pada Kalender Hijriyah

Tanggal 1 Suro memang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram yang merupakan tahun baru bagi umat muslim. Hanya saja, kebanyakan masyarakat luas lebih mengenalnya dengan nama malam 1 Suro. Padahal sejatinya malam 1 Suro tersebut merupakan malam tahun baru hijriyah. Tetapi budaya dan adat istiadat yang sudah sangat berkembang membuat masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan sedemikian.

2. Ritual khusus yang dilakukan oleh masing-masing daerah

Ritual khusus yang telah dipaparkan di atas seperti di daerah Yogyakarta, Semarang dan Surakarta merupakan fakta yang memang terjadi pada setiap malam satu Suro. Terbukti bahwa ritual khusus seperti Kirab Kebo, Kungkuman dan lain sebagainya memang secara khusus dilakukan pada malam satu Suro. Sebab Anda akan sangat jarang menemui ritual-ritual tersebut jika tidak pada malam satu Suro. Itulah mengapa ritual-ritual tersebut merupakan ritual khusus.

3. Ritual malam satu Suro biasa dilakukan di waktu malam hari

Hal tersebut dapat Anda lihat pada setiap pelaksanaan ritual-ritual tersebut. Kebanyakan ritual-ritual tersebut dilakukan pada malam hari. Jarang sekali ada ritual yang dilaksanakan pada siang hari. Sebab malam hari dianggap sebagai malam yang penuh keheningan sekaligus waktu yang sangat tepat untuk melakukan ritual yang sifatnya sakral.

Kepercayaan dan segala tradisi mengenai malam satu Suro sudah sangat melekat pada masyarakat khususnya pada masyarakat Jawa. Namun bagi Anda, semua itu merupakan pilihan. Silahkan diikuti jika menurut anda sesuai dengan keyakinan yang Anda anut, tetapi jika tidak, tentunya tidak perlu Anda melakukannya. 



Tahun baru 1 Hijriyah atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Jawa dengan istilah malam satu Suro memiliki tradisi yang selalu diidentikkan dengan sesuatu yang mistis. Tradisi ini begitu populer di kalangan masyarakat di daerah tertentu, terlebih di masyarakat pedesaan.


Mitos dan Fakta Ritual Malam Satu Suro


Menurut kalangan masyarakat yang mempercayai dan meyakini ritual 1 suro, mereka menganggap tradisi turun temurun yang di wariskan nenek moyang ini, harus selalu di jaga dan di lestarikan, karena jika tidak akan berakibat tidak baik. di bawah ini adalah beberapa jenis ritual yang sering di lakukan pada saat malam 1 suro

1. Melakukan Kungkum di Sungai

Ritual ini dilakukan oleh warga Semarang di area tugu Soeharto yang terletak di Benda Duwur, Gajahmungkur. Alasan masyarakat Semarang melakukan ritual Kungkum ini adalah meminta berkah dan juga membuang sial. Sejarah menyebutkan bahwa tugu Soeharto dulunya merupakan sebuah tempat pertemuan Kali Garang dan Kali Kreo serta menjadi saksi sejarah perjuangan Soeharto di masa penjajahan. 

Peristiwa-peristiwa inilah yang membuat masyarakat Semarang percaya bahwa tempat ini merupakan tempat yang penuh kesakralan dan aura kemistisan yang masih terjaga dengan baik. Oleh karena itu mengapa tradisi Kungkum dilakukan di tempat ini.

2. Mubeng Beteng di Kraton Yogyakarta

Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Yogyakarta setiap memperingati malam satu Suro. Tradisi ini dilakukan dengan cara mengelilingi benteng Yogyakarta yang dimulai dengan ritual seperti pemandian pusaka, pembacaan doa dan lain-lain. 

Tradisi mubeng beteng ini dilaksanakan tepat pukul 00.00 WIB tanpa adanya suara atau biasa disebut dengan tapa bisu. Rute perjalanan yang akan ditempuh selama ritual berlawanan dengan arah jarum jam. Mulai dari halaman Keraton Alun-alun Utara kemudian melakukan perjalanan berlawanan arah jarum jam dan kembali lagi ke halaman Keraton di Alun-Alun Utara.

3. Kirab Kerbau Bule Kasunanan di Surakarta

Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Solo di kota Surakarta. Tradisi Kirab Kerbau ini dilakukan karena Kerbau bule adalah hewan yang sangat dihormati atau disakralkan oleh Keraton Surakarta. Oleh karena itu, setiap memperingati malam satu Suro, masyarakat Surakarta selalu melakukan tradisi ini sebagai bentuk penghormatan.

4. Ritual Memandikan Benda Pusaka

Ritual memandikan benda pusaka ini memang selalu dilakukan setiap malam satu Suro. Tak hanya bagi mereka yang memegang benda-benda pusaka, Keraton Surakarta, Yogyakarta dan beberapa keraton lainnya juga masih melakukan tradisi ini setiap malam satu Suro. Ritual ini dilakukan sebagai perwujudan bentuk perhatian terhadap para Khodam yang menjaga benda pusaka tersebut. 

Biasanya beberapa media yang digunakan yaitu bunga, air kelapa dan juga jeruk nipis beserta media lainnya. Malam satu Suro tidak hanya tentang ritual-ritual saja tetapi juga ada hal lainnya yang sangat menarik untuk dibahas, yaitu mengenai akta dan mitos dari malam satu Suro. Apa saja yang termasuk ke dalam mitos malam satu Suro? Berikut ini penjelasannya.


Mitos Malam Satu Suro

1. Tidak diperkenankan mengadakan pesta

Kepercayaan ini masih sangat dipegang teguh oleh sebagian masyarakat Nusantara. Bagi mereka melakukan sebuah hajatan besar pada saat malam satu Suro sangat tidak diperkenankan. Menurut mereka, malam satu Suro bukan merupakan malam yang baik yang untuk melakukan sebuah hajatan besar, karena malam satu Suro dipercayai merupakan malam yang penuh dengan kesialan. Jadi apabila tetap memaksakan diri untuk melakukan hajatan maka bersiap-siaplah untuk menerima sesuatu yang buruk.

2. Kembalinya arwah orang yang sudah mati ke rumah

Sebagian masyarakat mempercayai bahwa setiap malam satu Suro, para arwah orang-orang yang sudah meninggal lebih dulu akan pulang ke rumahnya masing-masing untuk menemui keluarganya. Meskipun sifatnya masih sangat mistis akan tetapi kepercayaan ini masih tetap dipegang teguh sampai saat ini. 

Tidak hanya arwah para orang yang sudah mati yang kembali ke rumah mereka, akan tetapi pada malam satu Suro juga dipercayai sebagai malam yang pelepasan arwah-arwah yang menjadi tumbal pesugihan. Kabarnya kebebasan yang diberikan pada mereka merupakan suatu hadiah atas pengabdian yang telah mereka lakukan selama satu tahun.

3. Malam satu Suro merupakan bulan yang penuh dengan kesialan

Kalangan masyarakat percaya bahwa bulan ini merupakan bulan yang sangat tidak baik dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya dalam kurun waktu satu tahun. Mereka yakin bahwa apapun yang dilakukan pada bulan ini hasilnya selalu tidak baik. Jadi boleh dikatakan bahwa bulan ini merupakan bulan yang penuh dengan musibah sekaligus bencana. 

Maka tak heran bahwa setiap memperingati malam satu Suro, masyarakat selalu melakukan ritual-ritual khusus. Menurut mereka ritual tersebut dilakukan untuk dapat menghindari diri dari segala bencana dan musibah yang akan terjadi pada bulan tersebut. Kepercayaan ini masih sangat dipegang sampai saat ini.

4. Waktu lebaran makhluk astral

Malam satu Suro diyakini sebagai waktu yang sangat tepat bagi para makhluk astral untuk keluar dari tempat-tempat mereka bersemayam. Menurut mitos yang berkembang, pada malam satu Suro akan menjadi malam yang tepat bagi para makhluk halus untuk menampakkan dirinya. 

Tidak hanya menampakkan diri, pada mala mini juga dipercayai bahwa akan terjadi banyak gangguan yang disebabkan oleh para makhuk halus karena mereka berkeliaran dengan bebas. Jadi bagi yang memutuskan keluar rumah pada malam satu Suro, lebih baik untuk berhati-hati!

Tidak hanya mitos yang menjadi cerita menarik pada malam satu Suro, fakta-fakta menarik seputar malam satu Suro juga sangat menarik untuk dibahas. Apa sajakah fakta-fakta itu? Berikut ulasannya :

Fakta Malam Satu Suro

1. Bersamaan dengan Tanggal 1 Muharram pada Kalender Hijriyah

Tanggal 1 Suro memang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram yang merupakan tahun baru bagi umat muslim. Hanya saja, kebanyakan masyarakat luas lebih mengenalnya dengan nama malam 1 Suro. Padahal sejatinya malam 1 Suro tersebut merupakan malam tahun baru hijriyah. Tetapi budaya dan adat istiadat yang sudah sangat berkembang membuat masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan sedemikian.

2. Ritual khusus yang dilakukan oleh masing-masing daerah

Ritual khusus yang telah dipaparkan di atas seperti di daerah Yogyakarta, Semarang dan Surakarta merupakan fakta yang memang terjadi pada setiap malam satu Suro. Terbukti bahwa ritual khusus seperti Kirab Kebo, Kungkuman dan lain sebagainya memang secara khusus dilakukan pada malam satu Suro. Sebab Anda akan sangat jarang menemui ritual-ritual tersebut jika tidak pada malam satu Suro. Itulah mengapa ritual-ritual tersebut merupakan ritual khusus.

3. Ritual malam satu Suro biasa dilakukan di waktu malam hari

Hal tersebut dapat Anda lihat pada setiap pelaksanaan ritual-ritual tersebut. Kebanyakan ritual-ritual tersebut dilakukan pada malam hari. Jarang sekali ada ritual yang dilaksanakan pada siang hari. Sebab malam hari dianggap sebagai malam yang penuh keheningan sekaligus waktu yang sangat tepat untuk melakukan ritual yang sifatnya sakral.

Kepercayaan dan segala tradisi mengenai malam satu Suro sudah sangat melekat pada masyarakat khususnya pada masyarakat Jawa. Namun bagi Anda, semua itu merupakan pilihan. Silahkan diikuti jika menurut anda sesuai dengan keyakinan yang Anda anut, tetapi jika tidak, tentunya tidak perlu Anda melakukannya. 



...
6 Suku dengan Ilmu Mistik Paling Kuat di Indonesia

On 10:12:00 PM with No comments


Selain memiliki alam yang indah, Indonesia juga memiliki kekayaan budaya yang melimpah sebagai hasil kreasi dari berbagai suku yang berdiam di nusantara ini. Masing-masing suku tersebut memiliki keunikan dan adat istiadat tersendiri yang berfungsi sebagai pelindung tradisi serta melestarikan kekayaan alam di tempat mereka tinggal.


6 Suku dengan Ilmu Mistik Paling Kuat di Indonesia


Bahkan di antara suku-suku tersebut terkenal akan praktik perdukunan atau ilmu-ilmu mistik yang dipakai untuk melindungi wilayah mereka dari orang asing maupun untuk melawan musuh dalam peperangan. Nah, berikut ini ada 6 suku dengan ilmu mistik paling kuat di Indonesia yang disegani di seluruh nusantara.

Suku dengan ilmu mistik paling kuat di indonesia

1.     Suku Dayak Kalimantan

Suku dengan ilmu mistik paling kuat di Indonesia yang pertama adalah suku Dayak. Suku Dayak yang mendiami tanah Borneo, Kalimantan ini terkenal akan tradisi mistik serta senjata-senjata perang yang dimilikinya.

Suku Dayak memiliki senajta perang yang terkenal memiliki kekuatan magis seperti mandau, lunju, sipet dan penyang.

Bukan hanya senjata perangnya saja yang ampuh, ilmu mistis yang dimiliki suku ini juga terkenal kuat. Suku Dayak terkenal memiliki ilmu mistis untuk menarik jodoh seperti minyak buluh perindu, ilmu kekebalan tubuh yang digunakan ketika berperang, bahkan ilmu mandau terbang untuk mencari lawan.

2.     Suku Batak Sumatera Utara

Suku Batak yang mendiami Sumatera Utara ini terkenal akan karakternya yang keras, sangat memperhatikan pendidikan anak laki-laki mereka karena dianggap sebagai penerus nama besar marganya. Selain itu, suku Batak juga terkenal akan budaya merantau serta ilmu mistiknya yang kuat.

Salah satu legenda ilmu mistik yang dimiliki oleh suku ini adalah “Begu Panjang”. Begu Panjang yang memiliki arti setan yang berukuran sangat panjang ini biasanya dipelihara oleh orang-orang tertentu yang disebut Par Begu Panjang. Seorang Par Begu Panjang biasanya ditakuti dan dibenci oleh masyarakat sekitar karena dianggap memelihara setan pencabut nyawa.

Konon, Par Begu Panjang memerintahkan setan Begu Panjang untuk menampakkan dirinya di depan orang yang tidak disukainya. Siapapun yang melihat setan ini kemudian akan meninggal dunia beberapa hari atau beberapa saat setelah melihat penampakan setan Begu Panjang.

Di samping kisah setan Begu Panjang yang sangat terkenal ini, kekuatan mistik suku Batak sudah diakui oleh dunia bahkan mengalahkan suku Voodoo. Hal itu terbukti ketika salah satu keturunan suku Batak yakni Prof. Sorimangaraja Sitanggang dinobatkan sebagai Ketua Paranormal Sedunia di Jerman pada tahun 2006 yang lalu.

3.     Suku Baduy Banten

Di wilayah Lebak, Banten juga terdapat suku yang terkenal akan ilmu mistiknya yang kuat yakni suku Baduy. Suku Baduy yang sering disebut juga sebagai Urang Kanekes ini merupakan masyarakat adat sub etnis Sunda yang masih menjaga kelestarian tradisi serta menjalankan larangan adat untuk menjaga masyarakatnya dari pengaruh dunia luar.

Suku Baduy terkenal sebagai suku yang tertutup bagi pendatang warga negara asing namun masih mau menerima tamu warga Indonesia dan terkenal ramah sepanjang para pendatang tersebut masih  menghormati tradisi mereka.

Selain itu, suku Baduy juga sering disebut terbelakang secara pengetahuan dan buta huruf karena para orang tua di masyarakat Baduy enggan menyekolahkan anak-anak dan cucu mereka untuk memperoleh pendidikan formal layaknya masyarakat umum lainnya.

Meskipun tidak memiliki taraf pendidikan seperti masyarakat lainnya, suku Baduy memiliki pengetahuan mistis yang kuat seperti tradisi peragaan debus, pengetahuan meramal masa depan, ilmu guna-guna, kekebalan terhadap senjata serta memiliki kekuatan fisik di atas rata-rata orang biasa.

Karena kehebatannya itulah, tidak ada orang yang berani macam-macam terhadap tanah dan masyarakat suku Baduy malah banyak orang yang berguru ilmu kepada mereka.

4.     Suku Asmat Papua

Suku yang terkenal karena memiliki ilmu mistik yang kuat adalah suku Asmat yang mendiami tanah Papua. Suku Asmat dikenal sangat menghormati hutan rimba beserta segala makhluk di dalamnya.

Setiap kegiatan yang mereka lakukan seperti menebang pohon sagu, berburu atau mencari ikan mereka kerjakan dengan melakukan perhitungan-perhitungan terlebih dahulu.

Mereka juga mempercayai bahwa asal mula suku Asmat berasal dari dunia gaib tempat dimana matahari tenggelam serta mempercayai mereka tinggal dengan tiga jenis roh yakni roh baik, roh jahat dan roh jahat yang bisa mati.

Tidak hanya itu saja, suku yang terkenal akan kemampuannya menerawang barang yang hilang serta mengundang hujan, angin dan halilintar ini memiliki kepercayaan bahwa arwah orang mati yang belum masuk ke surga bisa mengganggu manusia.

Oleh sebab itu, mereka mengadakan pesta ulat sagu, pesta topeng, pesta perahu dan pesta patung bis untuk melindungi sanak keluarga yang masih hidup dari peperangan, bencana dan penyakit serta menghantarkan arwah leluhur ke alam surga.

5.     Suku Kajang Amma Toa Sulawesi

Di pedalaman Sulawesi juga berdiam suku yang terkenal akan ilmu mistiknya yang kuat. Suku yang bernama suku Kajang Amma Toa ini dikenal sebagai suku yang memiliki ilmu gaib seperti ilmu kebal senjata tajam, guna-guna, santet dan pelet bahkan memiliki kemampuan melunakkan tengkorak manusia hanya dalam sekejab mata.

Meski mayoritas warganya sudah memeluk agama Islam, kehidupan masyarakat suku Kajang Amma Toa tidak bisa dilepaskan dari praktik animisme dan hal-hal yang berbau mistis. Dengan kemampuan gaib dan tingkat pengetahuan mistiknya yang tinggi, wajar jika suku Kajang Amma Toa menjadi salah satu suku yang paling disegani di nusantara.

6.     Suku Gayo Aceh Tengah

Selain suku Batak, pulau Sumatera juga memiliki suku dengan ilmu mistik yang kuat yakni suku Gayo yang mendiami kota Takengon, Aceh Tengah. Jika dirunut dari silsilah nenek moyangnya, suku Gayo memiliki kedekatan dengan suku Batak sehingga sering disebut sebagai pecahan suku Batak atau “Batak 27”.

Tidak seperti suku Batak yang mementingkan marga, suku Gayo tidak terlalu memperdulikan penggunaan marga, hanya keluarga yang menganut fanatik suku saja yang masih menggunakannya.

Tidak hanya itu saja, suku Gayo juga menganggap anak perempuan dan laki-laki memiliki kedudukan yang sama rata, tidak seperti suku Batak yang lebih mengutamakan anak laki-laki.

Sama seperti suku Kajang Amma Toa, masyarakat suku Gayo juga mayoritas sudah memeluk agama Islam bahkan di antara mereka ada yang fanatik terhadap agama Islam. Meskipun begitu, praktik ilmu mistik dan perdukunan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari.

Penggunaan kekuatan mistik maupun perdukunan oleh masyarakat suku Gayo, biasanya dipicu oleh faktor kecemburuan sosial. Tidak heran jika salah satu anggota masyarakat yang memiliki mobil baru, membangun rumah baru atau membeli tanah baru, maka salah satu anggota keluarga tersebut ada yang sakit.

Demikian ulasan mengenai 6 suku dengan ilmu mistik paling kuat di Indonesia. Keberadaan suku-suku ini merupakan penjaga agar budaya serta kekayaan alam Indonesia bisa terus lestari.  




Selain memiliki alam yang indah, Indonesia juga memiliki kekayaan budaya yang melimpah sebagai hasil kreasi dari berbagai suku yang berdiam di nusantara ini. Masing-masing suku tersebut memiliki keunikan dan adat istiadat tersendiri yang berfungsi sebagai pelindung tradisi serta melestarikan kekayaan alam di tempat mereka tinggal.


6 Suku dengan Ilmu Mistik Paling Kuat di Indonesia


Bahkan di antara suku-suku tersebut terkenal akan praktik perdukunan atau ilmu-ilmu mistik yang dipakai untuk melindungi wilayah mereka dari orang asing maupun untuk melawan musuh dalam peperangan. Nah, berikut ini ada 6 suku dengan ilmu mistik paling kuat di Indonesia yang disegani di seluruh nusantara.

Suku dengan ilmu mistik paling kuat di indonesia

1.     Suku Dayak Kalimantan

Suku dengan ilmu mistik paling kuat di Indonesia yang pertama adalah suku Dayak. Suku Dayak yang mendiami tanah Borneo, Kalimantan ini terkenal akan tradisi mistik serta senjata-senjata perang yang dimilikinya.

Suku Dayak memiliki senajta perang yang terkenal memiliki kekuatan magis seperti mandau, lunju, sipet dan penyang.

Bukan hanya senjata perangnya saja yang ampuh, ilmu mistis yang dimiliki suku ini juga terkenal kuat. Suku Dayak terkenal memiliki ilmu mistis untuk menarik jodoh seperti minyak buluh perindu, ilmu kekebalan tubuh yang digunakan ketika berperang, bahkan ilmu mandau terbang untuk mencari lawan.

2.     Suku Batak Sumatera Utara

Suku Batak yang mendiami Sumatera Utara ini terkenal akan karakternya yang keras, sangat memperhatikan pendidikan anak laki-laki mereka karena dianggap sebagai penerus nama besar marganya. Selain itu, suku Batak juga terkenal akan budaya merantau serta ilmu mistiknya yang kuat.

Salah satu legenda ilmu mistik yang dimiliki oleh suku ini adalah “Begu Panjang”. Begu Panjang yang memiliki arti setan yang berukuran sangat panjang ini biasanya dipelihara oleh orang-orang tertentu yang disebut Par Begu Panjang. Seorang Par Begu Panjang biasanya ditakuti dan dibenci oleh masyarakat sekitar karena dianggap memelihara setan pencabut nyawa.

Konon, Par Begu Panjang memerintahkan setan Begu Panjang untuk menampakkan dirinya di depan orang yang tidak disukainya. Siapapun yang melihat setan ini kemudian akan meninggal dunia beberapa hari atau beberapa saat setelah melihat penampakan setan Begu Panjang.

Di samping kisah setan Begu Panjang yang sangat terkenal ini, kekuatan mistik suku Batak sudah diakui oleh dunia bahkan mengalahkan suku Voodoo. Hal itu terbukti ketika salah satu keturunan suku Batak yakni Prof. Sorimangaraja Sitanggang dinobatkan sebagai Ketua Paranormal Sedunia di Jerman pada tahun 2006 yang lalu.

3.     Suku Baduy Banten

Di wilayah Lebak, Banten juga terdapat suku yang terkenal akan ilmu mistiknya yang kuat yakni suku Baduy. Suku Baduy yang sering disebut juga sebagai Urang Kanekes ini merupakan masyarakat adat sub etnis Sunda yang masih menjaga kelestarian tradisi serta menjalankan larangan adat untuk menjaga masyarakatnya dari pengaruh dunia luar.

Suku Baduy terkenal sebagai suku yang tertutup bagi pendatang warga negara asing namun masih mau menerima tamu warga Indonesia dan terkenal ramah sepanjang para pendatang tersebut masih  menghormati tradisi mereka.

Selain itu, suku Baduy juga sering disebut terbelakang secara pengetahuan dan buta huruf karena para orang tua di masyarakat Baduy enggan menyekolahkan anak-anak dan cucu mereka untuk memperoleh pendidikan formal layaknya masyarakat umum lainnya.

Meskipun tidak memiliki taraf pendidikan seperti masyarakat lainnya, suku Baduy memiliki pengetahuan mistis yang kuat seperti tradisi peragaan debus, pengetahuan meramal masa depan, ilmu guna-guna, kekebalan terhadap senjata serta memiliki kekuatan fisik di atas rata-rata orang biasa.

Karena kehebatannya itulah, tidak ada orang yang berani macam-macam terhadap tanah dan masyarakat suku Baduy malah banyak orang yang berguru ilmu kepada mereka.

4.     Suku Asmat Papua

Suku yang terkenal karena memiliki ilmu mistik yang kuat adalah suku Asmat yang mendiami tanah Papua. Suku Asmat dikenal sangat menghormati hutan rimba beserta segala makhluk di dalamnya.

Setiap kegiatan yang mereka lakukan seperti menebang pohon sagu, berburu atau mencari ikan mereka kerjakan dengan melakukan perhitungan-perhitungan terlebih dahulu.

Mereka juga mempercayai bahwa asal mula suku Asmat berasal dari dunia gaib tempat dimana matahari tenggelam serta mempercayai mereka tinggal dengan tiga jenis roh yakni roh baik, roh jahat dan roh jahat yang bisa mati.

Tidak hanya itu saja, suku yang terkenal akan kemampuannya menerawang barang yang hilang serta mengundang hujan, angin dan halilintar ini memiliki kepercayaan bahwa arwah orang mati yang belum masuk ke surga bisa mengganggu manusia.

Oleh sebab itu, mereka mengadakan pesta ulat sagu, pesta topeng, pesta perahu dan pesta patung bis untuk melindungi sanak keluarga yang masih hidup dari peperangan, bencana dan penyakit serta menghantarkan arwah leluhur ke alam surga.

5.     Suku Kajang Amma Toa Sulawesi

Di pedalaman Sulawesi juga berdiam suku yang terkenal akan ilmu mistiknya yang kuat. Suku yang bernama suku Kajang Amma Toa ini dikenal sebagai suku yang memiliki ilmu gaib seperti ilmu kebal senjata tajam, guna-guna, santet dan pelet bahkan memiliki kemampuan melunakkan tengkorak manusia hanya dalam sekejab mata.

Meski mayoritas warganya sudah memeluk agama Islam, kehidupan masyarakat suku Kajang Amma Toa tidak bisa dilepaskan dari praktik animisme dan hal-hal yang berbau mistis. Dengan kemampuan gaib dan tingkat pengetahuan mistiknya yang tinggi, wajar jika suku Kajang Amma Toa menjadi salah satu suku yang paling disegani di nusantara.

6.     Suku Gayo Aceh Tengah

Selain suku Batak, pulau Sumatera juga memiliki suku dengan ilmu mistik yang kuat yakni suku Gayo yang mendiami kota Takengon, Aceh Tengah. Jika dirunut dari silsilah nenek moyangnya, suku Gayo memiliki kedekatan dengan suku Batak sehingga sering disebut sebagai pecahan suku Batak atau “Batak 27”.

Tidak seperti suku Batak yang mementingkan marga, suku Gayo tidak terlalu memperdulikan penggunaan marga, hanya keluarga yang menganut fanatik suku saja yang masih menggunakannya.

Tidak hanya itu saja, suku Gayo juga menganggap anak perempuan dan laki-laki memiliki kedudukan yang sama rata, tidak seperti suku Batak yang lebih mengutamakan anak laki-laki.

Sama seperti suku Kajang Amma Toa, masyarakat suku Gayo juga mayoritas sudah memeluk agama Islam bahkan di antara mereka ada yang fanatik terhadap agama Islam. Meskipun begitu, praktik ilmu mistik dan perdukunan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari.

Penggunaan kekuatan mistik maupun perdukunan oleh masyarakat suku Gayo, biasanya dipicu oleh faktor kecemburuan sosial. Tidak heran jika salah satu anggota masyarakat yang memiliki mobil baru, membangun rumah baru atau membeli tanah baru, maka salah satu anggota keluarga tersebut ada yang sakit.

Demikian ulasan mengenai 6 suku dengan ilmu mistik paling kuat di Indonesia. Keberadaan suku-suku ini merupakan penjaga agar budaya serta kekayaan alam Indonesia bisa terus lestari.