Misteri Hilangnya Ratusan Kepala Arca Candi Borobudur

Keindahan dan kemegahan candi Borobudur tentunya sudah terkenal seantero dunia. Candi Buddha terbesar di dunia ini dikenal memiliki ratusan arca Buddha yang mengelilingi stupa utamanya. Namun, siapa sangka, dibalik keindahannya ternyata candi peninggalan wangsa Syailendra itu masih menyisakan misteri. Terutama terkait dengan keberadaan kepala arca Buddha yang sampai saat ini belum ditemukan.

Menurut catatan Balai Konservasi Borobudur (BKB) candi yang dibangun pada abad ke-8 itu memiliki 504 arca Buddha. Dari semua arca tersebut terdapat 248 arca dalam kondisi tidak berkepala. Sampai saat ini pihak BKB sendiri tidak bisa memastikan keberadaan ratusan kepala arca tersebut. Hal ini kemudian memicu munculnya beberapa teori mengenai penyebab hilangnya kepala arca tersebut.

Penyebab Hilangnya Ratusan Kepala Arca

Sejak awal proses pemugarannya pada tahun 1907, candi Borobudur sudah menyisakan misteri. Lokasinya yang tertutup timbunan tanah dan lebatnya hutan membuatnya tersamar dari dunia luar. 

Para peneliti pun tidak bisa memastikan berapa banyak arca yang ada di candi ini, mengingat hingga saat ini proses pemugaran masih berlangsung. Namun, pihak BKB menduga hilangnya kepala arca Buddha tersebut dapat disebabkan oleh 3 kejadian yakni sebagai berikut.

1. Aksi Pencurian Besar-besaran

Teori pertama penyebab hilangnya ratusan kepala arca candi Borobudur adalah adanya aksi pencurian besar-besaran oleh para kolektor benda antik dan penjarah. Mereka melakukan aksinya dengan menggulingkan atau menjatuhkan arca tersebut agar bagian kepala arca terpenggal sehingga lebih mudah dibawa. Itu sebabnya banyak ditemukan arca tanpa kepala di Borobudur.

Aksi pencurian dan penyelundupan hampir tak pernah surut, tercatat selama tahun 90an dari 130 kasus pencurian cagar budaya hanya 20 kasus yang terungkap. Sedangkan kasus penyelundupan benda cagar budaya yang digagalkan petugas bea cukai tercatat hingga 224 kasus. Sungguh miris mengingat pasar benda antik tak pernah sepi pembeli kemungkinan aksi seperti ini bisa terus terjadi di masa mendatang.

2. Sudah Berpindah Ke Pihak Lain

Penyebab hilangnya kepala arca candi Borobudur selanjutnya adalah banyaknya benda-benda kuno bersejarah Indonesia yang telah berpindah tangan ke pihak lain. Sebagai catatan, benda cagar budaya Indonesia termasuk yang diminati di pasar lelang. Pemilik benda cagar budaya tersebut bisa mematok harga hingga miliaran rupiah.

Sebagai contoh, ditemukannya arca Aksobhya dari Borobudur yang diperdagangkan di balai lelang Christie’s, New York. Arca Aksobhya tersebut diyakini merupakan salah satu dari arca Borobudur yang menghilang semenjak puluhan tahun yang lalu. Di pasar lelang, arca tersebut dilelang dalam kisaran harga Rp. 3,5 miliar.

Tidak hanya itu saja, Institut Smithsonian di Washington D.C juga memiliki koleksi benda cagar budaya Borobudur yang disimpan di museumnya. Ketika ditanya lebih lanjut pihak Smithsonian menolak menjelaskan asal muasal koleksi tersebut karena bisa memicu pernyataan yang sensitif.

3. Hilang Sejak Sebelum Dipugar

Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa candi Borobudur pernah terkubur lahar dingin gunung Merapi. Sehingga besar kemungkinan masih banyak bagian arca dan candi yang masih terkubur di dalam tanah. Selain itu, peneliti tidak bisa memastikan dari 248 arca Buddha tanpa kepala yang ada memang memiliki pasangannya atau memang sengaja belum dibuat secara utuh. 

Meski demikian, upaya untuk melakukan survei dan penggalian tetap dilakukan di sejumlah lokasi sekitar candi Borobudur yang diperkirakan masih memendam potensi adanya benda-benda purbakala.

Itulah 3 teori penyebab hilangnya ratusan kepala arca Buddha candi Borobudur yang hingga kini belum diketahui keberadaannya. Dibalik kemegahannya candi Borobudur menyimpan misteri yang belum terpecahkan.