...

Makam Jayaprana, Destinasi Unik dan Penuh Mitos di Pulau Bali

On 6:37:00 PM with No comments

Jika di Eropa ada cerita Romeo dan Juliet sebagai kisah cinta yang memilukan, maka di Indonesia juga punya cerita cinta sedih yaitu kisah cinta antara I Nyoman Jayaprana dan Layon Sari. Makam yang berada di tengah hutan belukar di daerah Teluk Terima, Sumber klampok, Grokgak menjadi saksi kisah cinta pilu kedua insan asal pulau Dewata tersebut.
Bagi masyarakat yang beragama Hindu, terutama di Bali, Makam Jayaprana sudah tidak asing lagi karena sudah menjadi tempat ziarah sekaligus objek wisata dengan latar belakang kisahnya yang memilukan.

Makam Jayaprana, Destinasi Unik dan Penuh Mitos di Pulau Bali


Seperti yang diketahui, kisah percintaan Jayaprana merupakan kisah pasangan suami istri yang sangat ideal pada zaman Kerajaan Wanekeling Kalianget. Akan tetapi karena kecantikan luar biasa dari Layon Sari, raja yang berkuasa saat itu pun memiliki niat untuk memperistri Layon Sari sekaligus menyingkirkan Jayaprana.

Jayaprana sendiri adalah seorang pria yatim piatu yang dibesarkan oleh penguasa di desa Kalianget. Sayangnya suami dari Layon Sari ini harus meninggal oleh tipu jahat sang Raja yang mengutusnya untuk pergi ke Bali barat laut dengan dalih bertempur melawan bajak laut. Namun setibanya di Teluk Terima, Jayaprana malah dibunuh oleh utusan raja bernama Patih Sunggaling.

Drama percintaan tersebut tidak hanya berhenti sampai di situ, mendengar kabar suami tercintanya meninggal dunia, Layon Sari pun bersedih. Dirinya juga menolak ketika hendak dinikahi oleh raja. Untuk menghormati suaminya dan sebagai tanda cinta, Layon Sari akhirnya memutuskan untuk melakukan bunuh diri dan menyusul sang suami, Jayaprana. Kisah ini pun menjadi kisah cinta yang sedih dan sangat terkenal di Bali.

Kini makam Jayaprana sering dihadiri oleh wisatawan lokal maupun luar pulau Bali yang tertarik dengan kisah dibalik makam ini. Selain itu, daya tarik lain dari makam Jayaprana adalah pemandangan laut yang indah. Tak jarang orang yang mengujungi makam Jayaprana adalah sepasang suami istri dengan tujuan untuk memperkuat rasa cinta diantara mereka seperti layaknya Jayaprana dan Layon Sari.

Makam Jayaprana sendiri dibuatkan pura sendiri yang berada di atas bukit dengan suguhan pemandangan Teluk Terima. Di tempat ini juga sering diadakan persembahyangan terutama ketika tilem (bulan mati), bulan purnama, dan hari – hari besar agama Hindu seperti hari raya Kuningan dan Galungan. Untuk mencapai area makam Jayaprana, anda diharuskan berjalan kaki menyusuri anak tanggah dengan jarak yang cukup jauh dari area parkir. Di sepanjang perjalanan, anda akan disuguhi dengan hutan kering, sunyi dan tandus serta memiliki kesan yang sangat mistis. Tak jarang terlihat beberapa monyet bergelantungan dan melompat dari ranting ke ranting pohon – pohon tersebut.

Konon, menurut penduduk sekitar, anak tangga di hutan tersebut jumlahnya dapat berubah – ubah sesuai apa yang dipikirkan orang yang melewatinya. Jika dia berpikir perjalanan sangat jauh, maka anak tangganya akan semakin bertambah, begitu pula sebaliknya. Perlu diingat bahwa ketika sampai di area pemakaman, maka alas kaki wajib dilepas dan berjalanlah dengan cara sedikit menundukkan badan sebagai tanda hormat.

Ada juga mitos yang mengatakan bahwa jika ada pasangan suami istri yang berkunjung ke tempat ini, maka sebisa mungkin untuk tidak melewati area depan pemakaman Jayaprana bersama – sama. Kalau pun terpaksa, usahakan berada di dalam mobil yang berbeda. Hal ini dilakukan agar mereka tidak merasa iri karena tidak dipersatukan di dunia seperti layaknya pasangan yang melewati makam tersebut.



Next
« Prev Post
Previous
Next Post »