...
Mengenal Lebih Dekat Kesenian dan Tradisi Unik Negara Inggris

On 9:27:00 PM with No comments


Berbicara mengenai negara maju di dunia, maka Inggris menjadi salah satunya. Inggris sendiri merupakan negara yang dikenal memiliki kebudayaan, pendidikan serta ekonomi yang berkembang dengan pesat. Sama seperti di negara kita, Inggris memiliki banyak kesenian serta tradisi unik, yang menarik untuk di bahas.


Mengenal Lebih Dekat Kesenian dan Tradisi Unik Negara Inggris


Bagi anda yang ingin berlibur ke luar negeri, anda bisa menambahkan daftar negara Inggris dalam catatan anda. Karena bukan hanya negaranya yang indah, namun disini, anda juga bisa melihat secara langsung kebudayaan serta tradisi menarik yang mampu memanjakan mata.

Berikut ini merupakan ragam kesenian serta tradisi di Inggris, yang mampu menjadi salah satu penarik minat bagi para penduduk ataupun turis disana.

1. Straw Bear

Salah satu tradisi menari yang cukup banyak dinanti adalah perayaan hari beruang atau Straw Bear. Tradisi tua yang satu ini telah diselenggarakan sejak lama dan digelar pada tiap tanggal 7 di bulan Januari. Acara Straw Bear, dilakukan di Fenland dan dalam sekejap mampu membuat lokasi ini penuh dengan keramaian orang.

Fenland adalah sebuah perbatasan yang terletak di antara Cambrudghesire dan Huntingdonshire. Fenland sendiri masih masuk ke dalam wilayah Ramsey Mereside. Kini, tradisi Straw Bear, dilakukan untuk memulai masa bertani juga berladang bagi masyarakat yang berdomisi di sekitar perbatasan.

Mereka yang menjadi peserta Straw Bear, entah yang sudah dewasa ataupun remaja, diharuskan mengenakan kostum jerami dari kepala hingga kaki. Selanjutnya, mereka akan berjalan sembari mengetuk rumah dari yang satu ke rumah lain sembari menari. 

Umumnya para peserta akan menerima imbalan sebagai hadiah menari baik berupa minuman, uang atau bahkan makanan. 

2. Morris Dancing

Tradisi negara Inggris yang selanjutnya adalah Morris Dancing. Moris Dancing adalah semacam tarian tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Inggris dengan diiringi oleh alunan musik. Tarian yang satu ini, dilakukan dengan menekankan kelincahan serta kekuatan kaki. Adapun tarian, dilakukan dalam berkelompok.

Peserta tarian menggunakan kelengkapan berupa sapu tangan dan tongkat untuk menunjang tarian mereka. Tarian dilakukan dengan banyak orang dengan jarak yang berdekatan, namun peserta tidak takut jauh ataupun terluka.

3. Tea Time

Di Inggris, terdapat tradisi minum teh atau yang dikenal masyarakat sana sebagai Tea Time atau Afternoon Tea. Adapun penyajian teh yang dilakukan, seringkali dikaitkan dengan acara garden party yang umum dilakukan oleh kalangan bangsawan.

Berdasarkan sejarah, dimulainya Tea Time adalah ketika seorang bangsawan yang berhasil mengenalkan teh ke dalam negara ini. Tea Time oleh kaum bangsawan, umumnya dilakukan sekitar jam tiga sore. 

Mereka akan menikmati teh ditemani dengan makanan manis yang disedakan dalam perangkat makan yang mahal. Alhasil, minum teh para bangsawan ini akan menjadi salah satu acara bersantai yang menyenangkan.

4. Cooper’s Hill Cheese-Rolling

Festival Cooper’s Hill Cheese-Rolling, merupakan festival yang dilakukan di bulan Mei dan digelar di Cooper’s Hill. Festival yang satu ini dilakukan dengan melibatkan keju untuk kemudian digelindingkan menuruni bukit yang curam. Selanjutnya, akan ada ratusan orang yang berjalan turun dari bukit untuk kemudian mencoba menangkap keju yang digulingkan. 

Perlombaan menangkap keju ini, merupakan tradisi yang cukup tua dan telah berjalan selama dua ratus tahun. Mereka yang dinobatkan sebagai pemenang, akan menadapatkan keju Gloucester ganda. 

5. Gurning

Jika ditilik dari arti katanya, maka Gur atau yang juga disebut dengan grin, memiliki arti menyengir, tradisi ini dilakukan di pinggiran Inggris dengan para peserta yang akan menampakkan ekspresi wajah yang terbilang konyol. 

Tradisi Gurning sendiri diperkirakan telah berlangsung di tahun 1267. Awal mulai dari tradisi menyengir ini adalah ketika Lord of the Manor membagikan apel pada para penduduk. Hingga kini, perayaan gurning masih dilakukan di Inggris dan dilengkapi dengan acara melempar apel serta parade yang mampu membuat acara ini makin menarik. 

Perayaan Gurning umumnya juga dilengkapi dengan adanya kompetisi. Beberapa kontes untuk meramaikan acara juga digelar disana, seperti kontes merokok, menaiki tiang berminyak dan acara intinya yakni Gurning.

Perayaan gurning, mampu membuat banyak orang tertawa karena tingkah konyol para pesera yang mengundang perhaian. Gurning merupakan kompetisi yang mengharuskan para peserta yang ikut untuk melipat wajah mereka. Alhasil, ekspresi yang terbentuk akan berbeda-beda dan mampu mengundang tawa. 

Dalam mengikuti acara Gurning, tidak membutuhkan keahlian yang khusus atau latihan yang rutin. Hanya saja, anda harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta banyak gigi tanggal untuk bisa memenangkan kontes ini. 

Terutama bagi orang yang telah menginjak masa lansia, gigi yang tanggal, akan mampu menarik banyak tawa dari penonton dan meningkatkan kesempatan untuk memenangkan kompetensi yang berlangsung.

6. Worm Charming

Berbicara mengenai tradisi menarik di Inggris, tentu anda tidak boleh melewatkan yang namanya tradisi Worm Charming. Tradisi yang satu ini mengharuskan para pesertanya untuk berburu cacing tanah melalui cara-cara yang unik. Mereka yang ikut perlombaan diwajibkan memenuhi delapan belas peraturan yang telah ditetapkan. 

Salah satu aturan dalam tradisi ini adalah melakukan perburuan cacing tanah dalam wilayah yang area sempit yakni 3 X 3 meter persegi. Aturan lainnya adalah memperbolehkan para peserta memainkan musik untuk dapat memancing cacing tanah agar keluar sarang. Meski demikian, penggunaan obat-obatan tertentu ataupun air sekalipun untuk memikat cacing, dilarang.

Kompetesi berburu cacing dengan banyak aturan ini awalnya berlangsung di dewa Nantwich di tahun 1980. Acara digelar dengan organisasi yang baik agar dapat berjalan lancar dan tentunya mampu menghibur. Adapun orang yang berjasa mengenalkan perlombaan ini adalah Tom Shufflebotham yang juga merupakan warga lokal di Nantwich. 

Tom Shuffebotham, mengenalkan olahraga yang juga masuk ke dalam perlombaan ini pada tanggal 5 Juli tahun 1980. Kala itu, dia berhasil menangkap cacing tanah sebanyak 511 ekor, hanya dalam waktu singkat yakni setengah jam saja.

7. Pearly Kings and Queen

Tradisi yang satu ini, juga dikenal dengan peralies yakni sebuah acara amal yang umumnya diadakan oleh kelas buruh serta para pekerja. Pearly Kings dan Queen, telah menjadi salah satu kebudayaan bagi masyarakat Inggris. Acara ini digelar, dengan semua pesertanya mengenakan busana berkilauan yang berasal dari pearl atau kancing mutiara. Acara Pearly Kings and Queen, dikenalkan pertama kali oleh penyapu jalanan yang bernama Henry Crof.

Ada banyak sekali kebudayaan negara Inggris yang mampu membuat kita terpukau. Bukan hanya kebudayaan ataupun tradisi di atas saja yang dimiliki oleh negara maju satu ini, melainkan masih ada banyak yang bisa anda pelajari. 

Meski banyak budaya luar yang cukup mengagumkan dan mampu membuat anda terpukau, namun ada baiknya anda tidak melupakan budaya negara sendiri. Di Indonesia tradisi yang juga merupakan warisan leluhur, sebaiknya dijaga jika tidak ingin suatu saat tradisi tersebut punah atau malah diklaim milik negara lain. 




Berbicara mengenai negara maju di dunia, maka Inggris menjadi salah satunya. Inggris sendiri merupakan negara yang dikenal memiliki kebudayaan, pendidikan serta ekonomi yang berkembang dengan pesat. Sama seperti di negara kita, Inggris memiliki banyak kesenian serta tradisi unik, yang menarik untuk di bahas.


Mengenal Lebih Dekat Kesenian dan Tradisi Unik Negara Inggris


Bagi anda yang ingin berlibur ke luar negeri, anda bisa menambahkan daftar negara Inggris dalam catatan anda. Karena bukan hanya negaranya yang indah, namun disini, anda juga bisa melihat secara langsung kebudayaan serta tradisi menarik yang mampu memanjakan mata.

Berikut ini merupakan ragam kesenian serta tradisi di Inggris, yang mampu menjadi salah satu penarik minat bagi para penduduk ataupun turis disana.

1. Straw Bear

Salah satu tradisi menari yang cukup banyak dinanti adalah perayaan hari beruang atau Straw Bear. Tradisi tua yang satu ini telah diselenggarakan sejak lama dan digelar pada tiap tanggal 7 di bulan Januari. Acara Straw Bear, dilakukan di Fenland dan dalam sekejap mampu membuat lokasi ini penuh dengan keramaian orang.

Fenland adalah sebuah perbatasan yang terletak di antara Cambrudghesire dan Huntingdonshire. Fenland sendiri masih masuk ke dalam wilayah Ramsey Mereside. Kini, tradisi Straw Bear, dilakukan untuk memulai masa bertani juga berladang bagi masyarakat yang berdomisi di sekitar perbatasan.

Mereka yang menjadi peserta Straw Bear, entah yang sudah dewasa ataupun remaja, diharuskan mengenakan kostum jerami dari kepala hingga kaki. Selanjutnya, mereka akan berjalan sembari mengetuk rumah dari yang satu ke rumah lain sembari menari. 

Umumnya para peserta akan menerima imbalan sebagai hadiah menari baik berupa minuman, uang atau bahkan makanan. 

2. Morris Dancing

Tradisi negara Inggris yang selanjutnya adalah Morris Dancing. Moris Dancing adalah semacam tarian tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Inggris dengan diiringi oleh alunan musik. Tarian yang satu ini, dilakukan dengan menekankan kelincahan serta kekuatan kaki. Adapun tarian, dilakukan dalam berkelompok.

Peserta tarian menggunakan kelengkapan berupa sapu tangan dan tongkat untuk menunjang tarian mereka. Tarian dilakukan dengan banyak orang dengan jarak yang berdekatan, namun peserta tidak takut jauh ataupun terluka.

3. Tea Time

Di Inggris, terdapat tradisi minum teh atau yang dikenal masyarakat sana sebagai Tea Time atau Afternoon Tea. Adapun penyajian teh yang dilakukan, seringkali dikaitkan dengan acara garden party yang umum dilakukan oleh kalangan bangsawan.

Berdasarkan sejarah, dimulainya Tea Time adalah ketika seorang bangsawan yang berhasil mengenalkan teh ke dalam negara ini. Tea Time oleh kaum bangsawan, umumnya dilakukan sekitar jam tiga sore. 

Mereka akan menikmati teh ditemani dengan makanan manis yang disedakan dalam perangkat makan yang mahal. Alhasil, minum teh para bangsawan ini akan menjadi salah satu acara bersantai yang menyenangkan.

4. Cooper’s Hill Cheese-Rolling

Festival Cooper’s Hill Cheese-Rolling, merupakan festival yang dilakukan di bulan Mei dan digelar di Cooper’s Hill. Festival yang satu ini dilakukan dengan melibatkan keju untuk kemudian digelindingkan menuruni bukit yang curam. Selanjutnya, akan ada ratusan orang yang berjalan turun dari bukit untuk kemudian mencoba menangkap keju yang digulingkan. 

Perlombaan menangkap keju ini, merupakan tradisi yang cukup tua dan telah berjalan selama dua ratus tahun. Mereka yang dinobatkan sebagai pemenang, akan menadapatkan keju Gloucester ganda. 

5. Gurning

Jika ditilik dari arti katanya, maka Gur atau yang juga disebut dengan grin, memiliki arti menyengir, tradisi ini dilakukan di pinggiran Inggris dengan para peserta yang akan menampakkan ekspresi wajah yang terbilang konyol. 

Tradisi Gurning sendiri diperkirakan telah berlangsung di tahun 1267. Awal mulai dari tradisi menyengir ini adalah ketika Lord of the Manor membagikan apel pada para penduduk. Hingga kini, perayaan gurning masih dilakukan di Inggris dan dilengkapi dengan acara melempar apel serta parade yang mampu membuat acara ini makin menarik. 

Perayaan Gurning umumnya juga dilengkapi dengan adanya kompetisi. Beberapa kontes untuk meramaikan acara juga digelar disana, seperti kontes merokok, menaiki tiang berminyak dan acara intinya yakni Gurning.

Perayaan gurning, mampu membuat banyak orang tertawa karena tingkah konyol para pesera yang mengundang perhaian. Gurning merupakan kompetisi yang mengharuskan para peserta yang ikut untuk melipat wajah mereka. Alhasil, ekspresi yang terbentuk akan berbeda-beda dan mampu mengundang tawa. 

Dalam mengikuti acara Gurning, tidak membutuhkan keahlian yang khusus atau latihan yang rutin. Hanya saja, anda harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta banyak gigi tanggal untuk bisa memenangkan kontes ini. 

Terutama bagi orang yang telah menginjak masa lansia, gigi yang tanggal, akan mampu menarik banyak tawa dari penonton dan meningkatkan kesempatan untuk memenangkan kompetensi yang berlangsung.

6. Worm Charming

Berbicara mengenai tradisi menarik di Inggris, tentu anda tidak boleh melewatkan yang namanya tradisi Worm Charming. Tradisi yang satu ini mengharuskan para pesertanya untuk berburu cacing tanah melalui cara-cara yang unik. Mereka yang ikut perlombaan diwajibkan memenuhi delapan belas peraturan yang telah ditetapkan. 

Salah satu aturan dalam tradisi ini adalah melakukan perburuan cacing tanah dalam wilayah yang area sempit yakni 3 X 3 meter persegi. Aturan lainnya adalah memperbolehkan para peserta memainkan musik untuk dapat memancing cacing tanah agar keluar sarang. Meski demikian, penggunaan obat-obatan tertentu ataupun air sekalipun untuk memikat cacing, dilarang.

Kompetesi berburu cacing dengan banyak aturan ini awalnya berlangsung di dewa Nantwich di tahun 1980. Acara digelar dengan organisasi yang baik agar dapat berjalan lancar dan tentunya mampu menghibur. Adapun orang yang berjasa mengenalkan perlombaan ini adalah Tom Shufflebotham yang juga merupakan warga lokal di Nantwich. 

Tom Shuffebotham, mengenalkan olahraga yang juga masuk ke dalam perlombaan ini pada tanggal 5 Juli tahun 1980. Kala itu, dia berhasil menangkap cacing tanah sebanyak 511 ekor, hanya dalam waktu singkat yakni setengah jam saja.

7. Pearly Kings and Queen

Tradisi yang satu ini, juga dikenal dengan peralies yakni sebuah acara amal yang umumnya diadakan oleh kelas buruh serta para pekerja. Pearly Kings dan Queen, telah menjadi salah satu kebudayaan bagi masyarakat Inggris. Acara ini digelar, dengan semua pesertanya mengenakan busana berkilauan yang berasal dari pearl atau kancing mutiara. Acara Pearly Kings and Queen, dikenalkan pertama kali oleh penyapu jalanan yang bernama Henry Crof.

Ada banyak sekali kebudayaan negara Inggris yang mampu membuat kita terpukau. Bukan hanya kebudayaan ataupun tradisi di atas saja yang dimiliki oleh negara maju satu ini, melainkan masih ada banyak yang bisa anda pelajari. 

Meski banyak budaya luar yang cukup mengagumkan dan mampu membuat anda terpukau, namun ada baiknya anda tidak melupakan budaya negara sendiri. Di Indonesia tradisi yang juga merupakan warisan leluhur, sebaiknya dijaga jika tidak ingin suatu saat tradisi tersebut punah atau malah diklaim milik negara lain. 



...
7 Tradisi Bali yang Unik dan Menarik

On 2:46:00 PM with 1 comment

Pulau Bali memang terkenal akan sejuta pesona alamnya. Tidak hanya terkenal seindonesia, tetapi bahkan masyarakat dunia pun sudah sangat familiar dengan pulai bali. Tapi, tahukah anda bahwa selain daya tarik pesona alamnya, ada beragam keindahan dan keunikan khas yang juga tak kalah menariknya untuk di tonotn. Apakah saja itu? Yuk, langsung saja kita simak bersama-sama lengkap informasinya di bawah ini

Berbagai Tradisi Unik Khas Pulau Bali

1. Upacara Ngedeblag


7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik

Saat kalian berlibur di Bali dan menemui orang-orang dengan dandanan seram dan wajah yang dicoret-coret itu bukan berarti sedang ada festival ‘Halloween’, melainkan sedang ada upacara Ngedebleg. Upacara ini hanya bisa kalian temui setahun sekali tepatnya di hari ‘Kajeng Kliwon’ yaitu saat menjelang peralihan sasih keenam (kalender Bali) dan hanya ada di desa Pekraman Kemenuh, Gianyar, Bali.

Awal mula lahirnya ritual ini adalah banyaknya bencana yang ada pada masa lalu, mulai dari bencana alam sampai wabah penyakit. Oleh karena itu dilakukan sebuah ritual yang dinamakan “Ngedebleg” dan diyakini dapat mengusir bencana dan wabah penyakit.

Prosesi upacara ini dilaksanankan mulai jam 12 siang, dan wajib diikuti oleh seluruh warga desa. Diawali dengan sembahyang bersama lalu berkeliling desa dengan mengarak sepasang ‘barong’ sembari membunyikan kentongan, gamelan, dan alat-alat lain yang sudah dipersiapkan oleh warga. Dalam perjalanannya, para ibu sudah bersiap dengan membawa sesajen sembari melantunkan do’a untuk menetralisir roh jahat yang mengganggu desa.

2. Mekotek

7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik


Pada awalnya upacara Mekotek ini dilakukan untuk menyambut atau melepas para pasukan kerajaan Mengwi yang akan berperang ataupun pulang dari medan perang. Namun seiring perkembangan zaman, tradisi Mekotek ini lebih difungsikan untuk memohon keselamatan dan tolak bala.

Walaupun Mekotek dikenal juga dengan istilah perang kayu namun dapat dipastikan bahwa upacara ini tidak menimbulkan perpecahan antara kedua belah pihak. Karena tidak seperti perang pada umumnya, disini para warga tidak saling memukulkan tongkat kayu melainkan menyusunnya hingga membentuk piramid yang kemudian nantinya akan ada salah satu dari mereka yang naik ke puncaknya dan memberi komando kepada yang lain untuk menabrak tumpukan tongkat dari lawan.

3. Gebug Ende

7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik


Gebug Ende atau yang dikenal dengan ritual pemanggil hujan adalah tradisi yang dilakukan oleh warga desa Seraya setiap musim kemarau tiba. Desa yang terletak di dataran tinggi ini terkenal dengan kondisi tanah yang tandus dan kering saat musim kemarau, sehingga warga selalu melakukan tradisi ini guna memohon turunnya hujan guna mengairi lahan pertanian yang ada.

Ritual diawali dengan melakukan sembahyang dan mempersembahkan sesajen, lalu dilanjutkan dengan pertarungan antara dua pemuda yang membawa tongkat dari rotan sepanjang 1,5 meter. Hal ini yang mendasari penamaan dari tradisini ini yang mana ‘Gebug’ artinya adalah memukul dan ‘Ende’ artinya tameng yang terbuat dari rotan.

7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik


Proses pertarungan pun diawasi oleh wasit dan dibatasi oleh sebuah tongkat yang ditaruh di tanah, berfungsi untuk membatasi pergerakan kedua petarung agar tidak saling memasuki daerah lawan. 

4. Perang Pandan


7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik

Tradisi perang pandan atau juga disebut dengan ‘Balih-balihan’ dapat kalian temui apabila mengunjungi desa Tenganan, Karangasem, Bali. Tradisi ini sangat sakral karena dianggap sebagai tari wali dipersembahkan kepada dewa Indra yang dikenal sebagai dewa kemakmuran.


7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik


Tradisi ini diawali dengan ritual upacara untuk memohon keselamatan lalu dilanjutkan para petarung dengan saling bertukar tuak yang sudah dituang ke gelas dalam bentuk daun pisang. Selanjutnya para peserta akan mulai bertarung satu lawan satu dengan menggunakan daun pandan yang berduri tajam dan tameng dari rotan sebagai senjata.

Mereka akan memulai pertarungan setelah diberi aba-aba oleh pemangku adat. Kedua peserta akan saling menyerang dengan cara merangkul tubuh lawan dan memukul bagian punggung dengan pandan berduri tadi. Tentu hal ini akan terasa sakit karena para peserta dilarang mengenakan baju atau benda apapun yang menutupi tubuh. 



Setelah pertarungan berakhir, luka yang terjadi akibat pertarungan tadi akan diolesi dengan obat sakral yang sudah dipersiapkan oleh para pemudi sebulan sebelum tradisi digelar

5. Ngerebong

Ngerebong atau yang dikenal dengan kesurupan massal adalah tradisi yang dilakukan oleh warga desa Pakeraman Kesiman, Denpasar, Bali. Tradisi ini dilaksanakan setiap 8 hari setelah hari raya kuningan, karena warga percaya pada hari itu para dewa akan berkumpul.


7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik


Tradisi ini diawali dengan sembahyang di Pura Petilan yang kemudian dilanjutkan dengan acara adu ayam di wantilan (kandang) dan disambut dengan alunan musik tradisional serta beberapa sesajen.

Puncak acara akan ditandai dengan munculnya para pemuda yang keluar dari pura dan mulai mengelilingi wantilan sebanyak 3 kali. Saat inilah proses kesurupan massal akan dimulai, para pemuda yang tadinya dengan tenang berkeliling memutari wantilan akan mulai kerasukan dan melakukan tindakan bahaya dengan menusukkan keris ke tubuhnya.

Anehnya, para pemuda yang kerasukan tadi tidak terluka sedikitpun akibat tusukkan keris, hal itu dipercaya karena ada kekuatan magis dari para roh yang melindungi tubuhnya. Ritual ini akan berlangsung sampai matahari mulai tenggelam, yang kemudian diikuti dengan ritual pemulangan para roh yang merasuki para pemuda tadi.

6. Omed-Omedan

Bagi warga Banjar Kaja, Denpasar, Bali, tradisi ini bukanlah sebuah aksi pornografi melainkan sebuah budaya leluhur yang harus digelar setiap tahunnya setelah hari raya nyepi. Konon hal ini didasari oleh perintah raja yang saat itu sedang sakit terbaring di kasurnya dan kemudian sembuh setelah dia mendengar kegaduhan dari warganya yang melakoni Omed-Omedan.

7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik


Tradisi ini diawali dengan arak-arakan pemuda dan pemudi dengan cara dipanggul oleh warga. Lalu mereka akan diarak dan dipertemukan dengan lawan jenisnya untuk kemudian saling tarik-menarik dan berciuman.

Para peserta yang diperbolehkan mengikuti tradisi ini adalah mereka yang minimal sudah duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) dan belum lulus kuliah. Adapun mereka haruslah belum menikah serta wajib mengenakan baju adat Bali.

Walaupun beberapa peserta mengaku malu-malu terlebih bagi para perempuan, namun mereka tetap menjalani tradisi ini demi melestarikan budaya. Terlebih Para warga juga khawatir apabila tradisi ini dihentikan maka akan muncul mala petaka.

7. Ritual Agung Briyang

Ritual ini dilaksanakan oleh warga desa Sidepta, Buleleng, Bali. Tidak seperti ritual lainnya yang biasa diadakan setiap tahun, ritual Agung Briyang ini hanya dilaksanakan 3 tahun sekali setiap bulan ‘penuh’ dalam bulan kesepuluh kalender Bali yang dipersembahkan untuk para leluhur desa sekaligus untuk menolak bala dari para roh jahat.


7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik


Ritual ini dimulai dengan para pria yang berdiri mengitari api di depan Pura Agung Candi, diikuti dengan para wanita yang membawa sesajen di kepala mereka. Ritual diawali dengan pembacaan do’a yang ditujukan untuk para dewa keselamatan sekaligus untuk mengusir roh jahat. Setelah itu para pria akan mulai membersihkan senjata mereka karena dipercaya hal itu dapat menangkal gangguan para roh jahat.

Walaupun ritual ini hanya dilaksanakan 3 tahun sekali tapi para warga desa Sidepta menjamin akan melestarikannya. Hal ini didasari oleh kasus pada tahun 1999, saat itu warga desa tidak melaksanakan ritual Agung Briyang dan tiba-tiba terjadilah bencana, sehingga warga menganggap itu adalah kutukan dari roh jahat.



Pulau Bali memang terkenal akan sejuta pesona alamnya. Tidak hanya terkenal seindonesia, tetapi bahkan masyarakat dunia pun sudah sangat familiar dengan pulai bali. Tapi, tahukah anda bahwa selain daya tarik pesona alamnya, ada beragam keindahan dan keunikan khas yang juga tak kalah menariknya untuk di tonotn. Apakah saja itu? Yuk, langsung saja kita simak bersama-sama lengkap informasinya di bawah ini

Berbagai Tradisi Unik Khas Pulau Bali

1. Upacara Ngedeblag


7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik

Saat kalian berlibur di Bali dan menemui orang-orang dengan dandanan seram dan wajah yang dicoret-coret itu bukan berarti sedang ada festival ‘Halloween’, melainkan sedang ada upacara Ngedebleg. Upacara ini hanya bisa kalian temui setahun sekali tepatnya di hari ‘Kajeng Kliwon’ yaitu saat menjelang peralihan sasih keenam (kalender Bali) dan hanya ada di desa Pekraman Kemenuh, Gianyar, Bali.

Awal mula lahirnya ritual ini adalah banyaknya bencana yang ada pada masa lalu, mulai dari bencana alam sampai wabah penyakit. Oleh karena itu dilakukan sebuah ritual yang dinamakan “Ngedebleg” dan diyakini dapat mengusir bencana dan wabah penyakit.

Prosesi upacara ini dilaksanankan mulai jam 12 siang, dan wajib diikuti oleh seluruh warga desa. Diawali dengan sembahyang bersama lalu berkeliling desa dengan mengarak sepasang ‘barong’ sembari membunyikan kentongan, gamelan, dan alat-alat lain yang sudah dipersiapkan oleh warga. Dalam perjalanannya, para ibu sudah bersiap dengan membawa sesajen sembari melantunkan do’a untuk menetralisir roh jahat yang mengganggu desa.

2. Mekotek

7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik


Pada awalnya upacara Mekotek ini dilakukan untuk menyambut atau melepas para pasukan kerajaan Mengwi yang akan berperang ataupun pulang dari medan perang. Namun seiring perkembangan zaman, tradisi Mekotek ini lebih difungsikan untuk memohon keselamatan dan tolak bala.

Walaupun Mekotek dikenal juga dengan istilah perang kayu namun dapat dipastikan bahwa upacara ini tidak menimbulkan perpecahan antara kedua belah pihak. Karena tidak seperti perang pada umumnya, disini para warga tidak saling memukulkan tongkat kayu melainkan menyusunnya hingga membentuk piramid yang kemudian nantinya akan ada salah satu dari mereka yang naik ke puncaknya dan memberi komando kepada yang lain untuk menabrak tumpukan tongkat dari lawan.

3. Gebug Ende

7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik


Gebug Ende atau yang dikenal dengan ritual pemanggil hujan adalah tradisi yang dilakukan oleh warga desa Seraya setiap musim kemarau tiba. Desa yang terletak di dataran tinggi ini terkenal dengan kondisi tanah yang tandus dan kering saat musim kemarau, sehingga warga selalu melakukan tradisi ini guna memohon turunnya hujan guna mengairi lahan pertanian yang ada.

Ritual diawali dengan melakukan sembahyang dan mempersembahkan sesajen, lalu dilanjutkan dengan pertarungan antara dua pemuda yang membawa tongkat dari rotan sepanjang 1,5 meter. Hal ini yang mendasari penamaan dari tradisini ini yang mana ‘Gebug’ artinya adalah memukul dan ‘Ende’ artinya tameng yang terbuat dari rotan.

7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik


Proses pertarungan pun diawasi oleh wasit dan dibatasi oleh sebuah tongkat yang ditaruh di tanah, berfungsi untuk membatasi pergerakan kedua petarung agar tidak saling memasuki daerah lawan. 

4. Perang Pandan


7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik

Tradisi perang pandan atau juga disebut dengan ‘Balih-balihan’ dapat kalian temui apabila mengunjungi desa Tenganan, Karangasem, Bali. Tradisi ini sangat sakral karena dianggap sebagai tari wali dipersembahkan kepada dewa Indra yang dikenal sebagai dewa kemakmuran.


7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik


Tradisi ini diawali dengan ritual upacara untuk memohon keselamatan lalu dilanjutkan para petarung dengan saling bertukar tuak yang sudah dituang ke gelas dalam bentuk daun pisang. Selanjutnya para peserta akan mulai bertarung satu lawan satu dengan menggunakan daun pandan yang berduri tajam dan tameng dari rotan sebagai senjata.

Mereka akan memulai pertarungan setelah diberi aba-aba oleh pemangku adat. Kedua peserta akan saling menyerang dengan cara merangkul tubuh lawan dan memukul bagian punggung dengan pandan berduri tadi. Tentu hal ini akan terasa sakit karena para peserta dilarang mengenakan baju atau benda apapun yang menutupi tubuh. 



Setelah pertarungan berakhir, luka yang terjadi akibat pertarungan tadi akan diolesi dengan obat sakral yang sudah dipersiapkan oleh para pemudi sebulan sebelum tradisi digelar

5. Ngerebong

Ngerebong atau yang dikenal dengan kesurupan massal adalah tradisi yang dilakukan oleh warga desa Pakeraman Kesiman, Denpasar, Bali. Tradisi ini dilaksanakan setiap 8 hari setelah hari raya kuningan, karena warga percaya pada hari itu para dewa akan berkumpul.


7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik


Tradisi ini diawali dengan sembahyang di Pura Petilan yang kemudian dilanjutkan dengan acara adu ayam di wantilan (kandang) dan disambut dengan alunan musik tradisional serta beberapa sesajen.

Puncak acara akan ditandai dengan munculnya para pemuda yang keluar dari pura dan mulai mengelilingi wantilan sebanyak 3 kali. Saat inilah proses kesurupan massal akan dimulai, para pemuda yang tadinya dengan tenang berkeliling memutari wantilan akan mulai kerasukan dan melakukan tindakan bahaya dengan menusukkan keris ke tubuhnya.

Anehnya, para pemuda yang kerasukan tadi tidak terluka sedikitpun akibat tusukkan keris, hal itu dipercaya karena ada kekuatan magis dari para roh yang melindungi tubuhnya. Ritual ini akan berlangsung sampai matahari mulai tenggelam, yang kemudian diikuti dengan ritual pemulangan para roh yang merasuki para pemuda tadi.

6. Omed-Omedan

Bagi warga Banjar Kaja, Denpasar, Bali, tradisi ini bukanlah sebuah aksi pornografi melainkan sebuah budaya leluhur yang harus digelar setiap tahunnya setelah hari raya nyepi. Konon hal ini didasari oleh perintah raja yang saat itu sedang sakit terbaring di kasurnya dan kemudian sembuh setelah dia mendengar kegaduhan dari warganya yang melakoni Omed-Omedan.

7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik


Tradisi ini diawali dengan arak-arakan pemuda dan pemudi dengan cara dipanggul oleh warga. Lalu mereka akan diarak dan dipertemukan dengan lawan jenisnya untuk kemudian saling tarik-menarik dan berciuman.

Para peserta yang diperbolehkan mengikuti tradisi ini adalah mereka yang minimal sudah duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) dan belum lulus kuliah. Adapun mereka haruslah belum menikah serta wajib mengenakan baju adat Bali.

Walaupun beberapa peserta mengaku malu-malu terlebih bagi para perempuan, namun mereka tetap menjalani tradisi ini demi melestarikan budaya. Terlebih Para warga juga khawatir apabila tradisi ini dihentikan maka akan muncul mala petaka.

7. Ritual Agung Briyang

Ritual ini dilaksanakan oleh warga desa Sidepta, Buleleng, Bali. Tidak seperti ritual lainnya yang biasa diadakan setiap tahun, ritual Agung Briyang ini hanya dilaksanakan 3 tahun sekali setiap bulan ‘penuh’ dalam bulan kesepuluh kalender Bali yang dipersembahkan untuk para leluhur desa sekaligus untuk menolak bala dari para roh jahat.


7 Tradisi Bali Yang Unik dan Menarik


Ritual ini dimulai dengan para pria yang berdiri mengitari api di depan Pura Agung Candi, diikuti dengan para wanita yang membawa sesajen di kepala mereka. Ritual diawali dengan pembacaan do’a yang ditujukan untuk para dewa keselamatan sekaligus untuk mengusir roh jahat. Setelah itu para pria akan mulai membersihkan senjata mereka karena dipercaya hal itu dapat menangkal gangguan para roh jahat.

Walaupun ritual ini hanya dilaksanakan 3 tahun sekali tapi para warga desa Sidepta menjamin akan melestarikannya. Hal ini didasari oleh kasus pada tahun 1999, saat itu warga desa tidak melaksanakan ritual Agung Briyang dan tiba-tiba terjadilah bencana, sehingga warga menganggap itu adalah kutukan dari roh jahat.



...
8 Tradisi Paling Menyeramkan yang Pernah ada di Indonesia

On 9:20:00 PM with No comments


Indonesia merupakan sebagai negara yang majemuk tentunya sangat kaya akan adat, tradisi dan budaya atau sering disebut dengan kearifan lokal. Pada setiap jengkal wilayah di Indonesia memiliki budaya yang berbeda dan beragam. Budaya di setiap daerah tersebut juga unik-unik. Selain itu, beberapa tradisi di Indonesia ada yang tergolong sadis dan menyeramkan. Mungkin anda akan merinding mendengar nama dan proses melakukannya. Penasaran apa saja? Simak ulasannya berikut.

8 Tradisi Paling Menyeramkan yang Pernah ada di Indonesia

Tradisi Menyeramkan di Indonesia

1. Perang Pandan di Bali

Tradisi yang cukup menyeramkan pertama datang dari pulau dewata. Tradisi ini disebut juga dengan nama Perang Pandan. Tradisi ini berasal dari Desa Tenganan, Kec. Karangasem, Bali. Penduduk setempat biasa menyebut perang pandan dengan nama Makere-kere. 

Perang ini dilakukan dengan cara saling memukul menggunakan pandan. Yang membuat tradisi ini terlihat menyeramkan adalah pandan yang digunakan adalah pandan yang sudah diberi duri-duri tajam. Peserta juga dibekali dengan sebuah tameng yang dibuat dari anyaman rotan.

Prosesi perang pandan sendiri diiringi dengan alunan musik gamelan seloding. Seloding adalah gamelan khas daerah Tenganan. Hanya orang-orang yang sudah disucikanlah yang boleh memainkan gamelan ini. Gamelan ini juga dilarang menyentuh tanah oleh warga setempat.

Tradisi perang pandan ini dilakukan setiap bulan kelima penanggalan desa Tenganan. Prosesinya sendiri dilakukan selama dua hari berturut-turut dari pukul 2 siang hingga pukul 3 dini hari.

2. Kerik gigi di Mentawai, Sumatra

Kerik gigi memang terdengar sangat mengerikan di telinga kita. Namun, nyatanya hal ini yang dilakukan oleh para wanita di kepulauan Mentawai, Sumatra. Tradisi ini wajib dilakukan oleh setiap wanita disana sebagai tanda mereka sudah mencapai kedewasaan. Tradisi ini sudah mereka wariskan dari nenek moyang terdahulu.

Mereka melaksanakan tradisi ini dengan tujuan agar lebih terlihat cantik dan dapat menarik laki-laki yang nantinya akan menjadi suami pendamping hidup. Masyarakat Mentawai percaya bahwa wanita cantik adalah wanita yang memiliki gigi runcing. Selain untuk kecantikan, menurut warga Mentawai tradisi ini juga bertujuan untuk memberikan ketenangan dan kedamaian jiwa.

Proses peruncingan gigi ini juga terasa sangat sakit, karena para ketua adat melakukannya dengan tanpa melakukan bius terlebih dahulu. Bahkan alat yang digunakan juga tidak disterilkan terlebih dahulu. Biasanya alat yang digunakan untuk mengerik gigi adalah kayu atau logam yang telah diasah hingga tajam. Proses peruncingan gigi juga tidak sebentar. Maka dari itu para wanita dituntut harus dapat menahan sakit yang amat sangat.

3. Tradisi Debus di Banten

Debus merupakan tradisi yang berasal dari Banten. Tradisi ini mepertunjukkan kemampuan manusia yang kebal akan serangan senjata tajam, dan sebagainya. Debus dalam bahasa Arab memiliki arti besi runcing yang memiliki hulu bundar. Tradisi Debus ini memang terbilang ekstrim dan membuat para penontonnya mengrenyitkan dahi. Debus sering dipertunjukkan pada acara-acara besar.

Pada zaman penjajahan Belanda, tradisi ini dilakukan dan dipertontonkan untuk membakar semangat dan keberanian masyarakat demi melawan penjajah.

4. Ikipalin di Papua

Papua memang diketahui masih banyak suku-suku primitif yang masih jauh dari sentuhan modern. Salah satunya yakni suku Dani. Suku ini memiliki tradisi yang tak lazim dan terkesan mengerikan. Dalam suku Dani, bagi keluarga yang sedang berkabung karena anggota keluarganya meninggal diwajibkan untuk memotong jari mereka. Ritual ini disebut juga dengan nama Ikipalin.

Mereka menganggap dengan memotong jari, keluarga yang ditinggalkan akan terhindar dari kesialan dan balak yang disebabkan oleh meninggalnya anggota keluarga. Namun, karena cukup menyeramkan, tradisi ini sudah mulai ditinggalkan sekarang. Walaupun masih ada saja keluarga yang melakukan prosesi potong jari ini.

5. Ngayau di Suku Dayak, Kalimantan

Ngayau merupakan tradisi yang dimiliki oleh suku Dayak yang mendiami seluruh wilayah Kalimantan. Tradisi ini sangat menyeramkan karena dalam prosesnya, orang-orang dayak akan berburu kepala. Kata Ngayau sendiri berarti musuh, jadi, tradisi Ngayau adalah ritual para prajurti Dayak untuk berburu kepala musuh perang mereka.

Mereka percaya bahwa dengan memenggal kepala musuh dan membawanya, dapat melindungi mereka dari arwah gentayangan musuh yang telah dibunuh. Ngayau juga tidak dapat dilakukan sembarangan. Hanya orang-orang tertentu di suku Dayak yang diperbolehkan untuk melakukan ritual Kayau.

Namun tradisi ini sekarang sudah tidak dilakukan lagi mengingat sudah tidak pernah ada lagi perang antar suku. Wilayah Kalimantan juga sudah mulai tersentuh teknologi dan modernisasi.

6. Tradisi Nasu Palek di Papua

Sama seperti tradisi Ikipalin, Tradisi Nasu Palek juga berasal dari suku Dani dan juga sama-sama dilakukan saat suasana berkabung. Namun bedanya tradisi ini tidak dilakukan dengan memotong jari, melainkan daun telinga. Ya, daun telinga akan dipotong sebagai pernyataan belasungkawa.

Proses pemotongan daun telinga ini memang sangat mengerikan, anda dapat membayangkan betapa sakitnya. Apalagi di suku pedalaman seperti ini tidak ada obat bius atau peralatan lain yang dapat mengurangi rasa sakit. Pengobatan lukanya pun dilakukan secara tradisional menggunakan tanaman-tanaman herbal.

Namun tradisi ini tidak dilakukan oleh semua anggota suku. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melangsungkan ritual potong daun telinga ini.

7. Kanibalisme di Papua

Masih dari daratan Papua, ada ritual yang sangat sadis dan mengerikan. Yakni ritual memakan sesama manusia atau disebut juga dengan kanibalisme. Tradisi aneh ini pertama kali diketahui oleh seorang anak laki-laki dari luar daerah yang mengatakan telah melihat seorang ayah memakan anak perempuannya yang masih berumur di bawah lima tahun.

Orang tersebut menikmati daging anaknya mentah-mentah, tanpa dimasak atau apapun. Dia menggigit bagian leher lalu meminum darahnya. Ternyata diketahui ritual ini berasal dari suku Korowai. Dimana upacara ini hanya dilakukan bagi orang yang telah melanggar aturan adat di suku tersebut. Maka hukumannya orang tersebut akan dimakan oleh sesama warga suku Korowai.

8. Penamou, Pulau Seram

Jika poin-poin diatas menjelaskan tentang tradisi yang mengerikan secara fisik, maka kali ini akan dijelaskan tentang tradisi yang menyiksa secara sosial. Tradisi ini bernama Penamou dari Pulau Seram.

Dikatakan menyiksa sosial karena seseorang akan diasingkan ditempat sempit yang jauh dari keramaian desa. Orang yang diperbolehkan melakukan ritual ini hanyalah wanita saja. Biasanya digunakan sebagai tanda bahwa wanita tersebut sudah mulai beranjak dewasa, terutama wanita yang dalam masa menstruasi.

Wanita tersebut akan diasingkan di gubuk sempit berukuran 2x2 meter beralaskan tanah dan atap daun. Sendiri, sepi, dan jauh dari keluarga. Dia dilarang untuk berinteraksi dengan dunia luar apalagi laki-laki. Gubuk yang ditinggali wanita ini juga dilarang untuk dikunjungi. Bahkan untuk dilewati laki-laki pun tidak diperbolehkan.

Itulah tradisi menyeramkan yang pernah ada di Indonesia. Bagaimana menurut anda? Apakah tradisi ini sebaiknya dilestarikan atau malah dihentikan? Semua kembali pada persepsi setiap orang. Yang pasti seluruh ritual-ritual diatas sudah menjadi warna tersendiri dari keberagaman budaya Indonesia.




Indonesia merupakan sebagai negara yang majemuk tentunya sangat kaya akan adat, tradisi dan budaya atau sering disebut dengan kearifan lokal. Pada setiap jengkal wilayah di Indonesia memiliki budaya yang berbeda dan beragam. Budaya di setiap daerah tersebut juga unik-unik. Selain itu, beberapa tradisi di Indonesia ada yang tergolong sadis dan menyeramkan. Mungkin anda akan merinding mendengar nama dan proses melakukannya. Penasaran apa saja? Simak ulasannya berikut.

8 Tradisi Paling Menyeramkan yang Pernah ada di Indonesia

Tradisi Menyeramkan di Indonesia

1. Perang Pandan di Bali

Tradisi yang cukup menyeramkan pertama datang dari pulau dewata. Tradisi ini disebut juga dengan nama Perang Pandan. Tradisi ini berasal dari Desa Tenganan, Kec. Karangasem, Bali. Penduduk setempat biasa menyebut perang pandan dengan nama Makere-kere. 

Perang ini dilakukan dengan cara saling memukul menggunakan pandan. Yang membuat tradisi ini terlihat menyeramkan adalah pandan yang digunakan adalah pandan yang sudah diberi duri-duri tajam. Peserta juga dibekali dengan sebuah tameng yang dibuat dari anyaman rotan.

Prosesi perang pandan sendiri diiringi dengan alunan musik gamelan seloding. Seloding adalah gamelan khas daerah Tenganan. Hanya orang-orang yang sudah disucikanlah yang boleh memainkan gamelan ini. Gamelan ini juga dilarang menyentuh tanah oleh warga setempat.

Tradisi perang pandan ini dilakukan setiap bulan kelima penanggalan desa Tenganan. Prosesinya sendiri dilakukan selama dua hari berturut-turut dari pukul 2 siang hingga pukul 3 dini hari.

2. Kerik gigi di Mentawai, Sumatra

Kerik gigi memang terdengar sangat mengerikan di telinga kita. Namun, nyatanya hal ini yang dilakukan oleh para wanita di kepulauan Mentawai, Sumatra. Tradisi ini wajib dilakukan oleh setiap wanita disana sebagai tanda mereka sudah mencapai kedewasaan. Tradisi ini sudah mereka wariskan dari nenek moyang terdahulu.

Mereka melaksanakan tradisi ini dengan tujuan agar lebih terlihat cantik dan dapat menarik laki-laki yang nantinya akan menjadi suami pendamping hidup. Masyarakat Mentawai percaya bahwa wanita cantik adalah wanita yang memiliki gigi runcing. Selain untuk kecantikan, menurut warga Mentawai tradisi ini juga bertujuan untuk memberikan ketenangan dan kedamaian jiwa.

Proses peruncingan gigi ini juga terasa sangat sakit, karena para ketua adat melakukannya dengan tanpa melakukan bius terlebih dahulu. Bahkan alat yang digunakan juga tidak disterilkan terlebih dahulu. Biasanya alat yang digunakan untuk mengerik gigi adalah kayu atau logam yang telah diasah hingga tajam. Proses peruncingan gigi juga tidak sebentar. Maka dari itu para wanita dituntut harus dapat menahan sakit yang amat sangat.

3. Tradisi Debus di Banten

Debus merupakan tradisi yang berasal dari Banten. Tradisi ini mepertunjukkan kemampuan manusia yang kebal akan serangan senjata tajam, dan sebagainya. Debus dalam bahasa Arab memiliki arti besi runcing yang memiliki hulu bundar. Tradisi Debus ini memang terbilang ekstrim dan membuat para penontonnya mengrenyitkan dahi. Debus sering dipertunjukkan pada acara-acara besar.

Pada zaman penjajahan Belanda, tradisi ini dilakukan dan dipertontonkan untuk membakar semangat dan keberanian masyarakat demi melawan penjajah.

4. Ikipalin di Papua

Papua memang diketahui masih banyak suku-suku primitif yang masih jauh dari sentuhan modern. Salah satunya yakni suku Dani. Suku ini memiliki tradisi yang tak lazim dan terkesan mengerikan. Dalam suku Dani, bagi keluarga yang sedang berkabung karena anggota keluarganya meninggal diwajibkan untuk memotong jari mereka. Ritual ini disebut juga dengan nama Ikipalin.

Mereka menganggap dengan memotong jari, keluarga yang ditinggalkan akan terhindar dari kesialan dan balak yang disebabkan oleh meninggalnya anggota keluarga. Namun, karena cukup menyeramkan, tradisi ini sudah mulai ditinggalkan sekarang. Walaupun masih ada saja keluarga yang melakukan prosesi potong jari ini.

5. Ngayau di Suku Dayak, Kalimantan

Ngayau merupakan tradisi yang dimiliki oleh suku Dayak yang mendiami seluruh wilayah Kalimantan. Tradisi ini sangat menyeramkan karena dalam prosesnya, orang-orang dayak akan berburu kepala. Kata Ngayau sendiri berarti musuh, jadi, tradisi Ngayau adalah ritual para prajurti Dayak untuk berburu kepala musuh perang mereka.

Mereka percaya bahwa dengan memenggal kepala musuh dan membawanya, dapat melindungi mereka dari arwah gentayangan musuh yang telah dibunuh. Ngayau juga tidak dapat dilakukan sembarangan. Hanya orang-orang tertentu di suku Dayak yang diperbolehkan untuk melakukan ritual Kayau.

Namun tradisi ini sekarang sudah tidak dilakukan lagi mengingat sudah tidak pernah ada lagi perang antar suku. Wilayah Kalimantan juga sudah mulai tersentuh teknologi dan modernisasi.

6. Tradisi Nasu Palek di Papua

Sama seperti tradisi Ikipalin, Tradisi Nasu Palek juga berasal dari suku Dani dan juga sama-sama dilakukan saat suasana berkabung. Namun bedanya tradisi ini tidak dilakukan dengan memotong jari, melainkan daun telinga. Ya, daun telinga akan dipotong sebagai pernyataan belasungkawa.

Proses pemotongan daun telinga ini memang sangat mengerikan, anda dapat membayangkan betapa sakitnya. Apalagi di suku pedalaman seperti ini tidak ada obat bius atau peralatan lain yang dapat mengurangi rasa sakit. Pengobatan lukanya pun dilakukan secara tradisional menggunakan tanaman-tanaman herbal.

Namun tradisi ini tidak dilakukan oleh semua anggota suku. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melangsungkan ritual potong daun telinga ini.

7. Kanibalisme di Papua

Masih dari daratan Papua, ada ritual yang sangat sadis dan mengerikan. Yakni ritual memakan sesama manusia atau disebut juga dengan kanibalisme. Tradisi aneh ini pertama kali diketahui oleh seorang anak laki-laki dari luar daerah yang mengatakan telah melihat seorang ayah memakan anak perempuannya yang masih berumur di bawah lima tahun.

Orang tersebut menikmati daging anaknya mentah-mentah, tanpa dimasak atau apapun. Dia menggigit bagian leher lalu meminum darahnya. Ternyata diketahui ritual ini berasal dari suku Korowai. Dimana upacara ini hanya dilakukan bagi orang yang telah melanggar aturan adat di suku tersebut. Maka hukumannya orang tersebut akan dimakan oleh sesama warga suku Korowai.

8. Penamou, Pulau Seram

Jika poin-poin diatas menjelaskan tentang tradisi yang mengerikan secara fisik, maka kali ini akan dijelaskan tentang tradisi yang menyiksa secara sosial. Tradisi ini bernama Penamou dari Pulau Seram.

Dikatakan menyiksa sosial karena seseorang akan diasingkan ditempat sempit yang jauh dari keramaian desa. Orang yang diperbolehkan melakukan ritual ini hanyalah wanita saja. Biasanya digunakan sebagai tanda bahwa wanita tersebut sudah mulai beranjak dewasa, terutama wanita yang dalam masa menstruasi.

Wanita tersebut akan diasingkan di gubuk sempit berukuran 2x2 meter beralaskan tanah dan atap daun. Sendiri, sepi, dan jauh dari keluarga. Dia dilarang untuk berinteraksi dengan dunia luar apalagi laki-laki. Gubuk yang ditinggali wanita ini juga dilarang untuk dikunjungi. Bahkan untuk dilewati laki-laki pun tidak diperbolehkan.

Itulah tradisi menyeramkan yang pernah ada di Indonesia. Bagaimana menurut anda? Apakah tradisi ini sebaiknya dilestarikan atau malah dihentikan? Semua kembali pada persepsi setiap orang. Yang pasti seluruh ritual-ritual diatas sudah menjadi warna tersendiri dari keberagaman budaya Indonesia.



...
Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia

On 7:48:00 PM with No comments

Indonesia adalah salah satu negara yang dikaruniai budaya yang sangat kaya. Banyak sekali perbedaan budaya di Indonesia ini, antara lain seperti bahasa, kebiasaan, upacara adat, dan lain-lain yang menjadikan Tanah Air ini semakin indah. Meskipun berbeda-beda, semua masyarakat di Indonesia tetap bersatu dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika.


Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Karapan Sapi Madura

Memiliki keberagaman budaya juga menjadi anugerah tersendiri bagi bangsa Indonesia. Pasalnya beberapa budaya tersebut dapat mendatangkan wisatawan baik lokal maupun manca negara dan berdampak pada segi ekonomi negara. Tak hanya itu, dengan banyaknya wisatawan yang hadir juga dapat mengenalkan budaya Indonesia ke dunia Internasional.

Tahukah anda mengapa banyak wisatawan asing yang datang ke Indonesia hanya untuk melihat keberagaman budayanya? Ya, karena budaya tersebut mereka anggap unik dan hanya dapat ditemukan di Indonesia. Berikut beberapa budaya unik yang hanya ada di Indonesia.

Budaya atau Tradisi unik di Indonesia


1. Tradisi Kebo-Keboan di Banyuwangi


Tradisi unik pertama ada di Provinsi Jawa Timur tepatnya di Banyuwangi. Masyarakat suku Osing, Banyuwangi rutin mengadakan acara yang dinamakan kebo-keboan setiap bulan Muharram atau Sura yang sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.


Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Tradisi Kebo - Keboan
Foto by banyuwangitourism.com

Nama kebo-keboan sendiri memiliki kerbau jadi-jadian. Mengapa kerbau? Karena kerbau sudah dianggap hewan yang menjadi sahabat petani selama bekerja di sawah.

Pada ritual ini, orang yang bertubuh besar akan didandani sedemikian rupa hingga mirip kerbau. Memakai tanduk buatan, dikalungi lonceng, dan tubuhnya dilumuri cairan hitam. Mereka juga harus menarik bajak mengelilingi desa sambil diiringi musik khas Banyuwangi-an. Ritual ini juga mereka anggap sebagai permohonan keselamatan dan wujud bersih desa.


2. Permainan Pasola di Sumba


Permainan Pasola ini dilakukan oleh masyarakat Sumba dengan tujuan memohon keberhasilan panen mereka tahun ini. Tradisi ini rutin digelar setiap bulan Februai sampai Maret setiap tahunnya.


Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Tari Pasola
Foto by: benyaminlakitan.com

Pada upacara tradisional ini, dua kelompok akan menunggangi kuda sambil memegang sebilah tombak kayu berdiameter kurang lebih 1,5 cm. Mereka akan adu ketangkasan melempar kayu ke arah lawan sambil menunggangi kuda. Mereka melakukan ini bukan dengan dasar perang atau konflik, sebaliknya warga Sumba senang memainkan Pasola.

Pasola dilakukan di tanah lapang yang luas di setiap kampung di Kab. Sumba Barat. Antara lain di kampung Kodi, Wonokaka, Gaura, dan Lamboya.

Tradisi Pasola ini lebih mirip seperti permainan Gladiator di Colosseum Roma. Namun, bedanya mereka tidak menggunakan senjata tajam.


3. Makepung di Bali


Bali memang terkenal dengan tradisi adat yang unik salah satunya adalah Makepung atau jika dalam bahasa Indonesia berarti Balap Kerbau. Berbeda dengan tradisi pada umumnya yang kebanyakan memiliki tujuan seperti sebagai syukuran atau sambutan, Makepung tidak memiliki tujuan sama sekali.

Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Tradisi Mekepung
Foto by beritabali.com
Awalnya Makepung adalah tindakan iseng para petani di Bali yang bosan dengan kegiatannya membajak sawah. Akhirnya mereka saling adu kecepatan Kerbau antar sesama petani. Tapi lama-kelamaan kebiasaan tersebut terasa menyenangkan dan banyak diminati masyarakat. Akhirnya tradisi ini dibuatkan acara tersendiri di Bali.

Tradisi ini ternyata tidak hanya menarik warga sekitar untuk menontonnya. Banyak wisatawan yang berbondong-bondong untuk menontonnya. Tak jarang ada juga wisatawan asing yang turut menikmati tradisi unik ini. Sekilas Makepung memang mirip tradisi yang sudah lebih dahulu terkenal di wilayah Madura yaitu Karapan Sapi.


4. Kasada, Bromo


Siapa yang tidak kenal Bromo. Gunung di Kab. Pasuruan ini memiliki pemandangan eksotis yang sudah terkenal di seluruh dunia. Namun tahukan anda bahwa di Bromo juga rutin digelar upacara unik penduduk setempat?

Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Upacara Kasada di Tengger
Foto by baliberkarya.com
Ya, upacara tersebut bernama Kasada atau yang biasa disebut Kasodo. Kasada dilaksanakan oleh suku asli gunung Bromo yakni suku Tengger yang tinggal di daerah Tengger. Mereka melaksanakan upacara ini setiap tanggal 14 bulan Kasada (menurut penanggalan Tengger).

Upacara ini diadakan sebagai rasa syukur masyarakat Tengger atas hasil panen yang melimpah dan juga meminta perlindungan dari berbagai macam penyakit.

Dalam prosesnya, perayaan Kasada memiliki beberapa agenda seperti mengambil ari suci dari air terjun Widodaren, sembahyang umat hindu, pemberkatan sesajen, pengangkatan pemimpin baru, dan melarung sesajen menuju kawah gunung Bromo.

Saat upacara berlangsung, masyarakat Tengger akan berkumpul dengan membawa hasil bumi, ternak, dan seekor ayam untuk dijadikan sesajen. Sesajen ini nantinya dibuang ke dalam kawah Bromo untuk dipersembahkan kepada Sang Hyang Widhi.


5. Mapasilaga Tedong, Toraja


Kata Mapasilaga Tedong memiliki arti adu kerbau. Tradisi ini rutin diadakan oleh masyarakat tana toraja saat upacara pemakaman leluhur mereka yang sudah meninggal. Upacara ini sendiri dilakukan sebelum prosesi pemakaman dilaksanakan.

Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Tradisi Mapasilaga Tedong
Foto by anehdidunia.com

Pada awalnya kerbau-kerbau yang akan bertarung di bariskan di lapangan tempat upacara akan dilaksanakan. Setelah itu kerbau-kerbau ini terlebih dahulu diarak bersama pembawa umbul-umbul, pengusung gong, dan sejumlah wanita dari pihak keluarga yang ditinggalkan. Arak-arakan ini dilakukan dari lapangan menuju pemakaman.

Selama proses arak-arakan ini kerbau diiringi dengan menggunakan musik tradisional yang berasal dari tumbukan padi pada lesung oleh para perempuan. 

Setelah arak-arakan selesai, maka kerbau-kerbau tersebut siap untuk ditandingkan. Tempat pertandingan harus merupakan tanah lapang dan berlumpur. Saat acara dimulai, dua kerbau akan beradu tanduk satu sama lain dan saling menjatuhkan. Kerbau yang lari dari arena dinyatakan kalah. Kerbau yang dipakai dalam upacara ini bukan kerbau sembarangan, hanya jenis kerbau albino, kerbau lumpur dan kerbau Salepo lah yang diizinkan untuk berpartisipasi dalam upacara ini.


6. Upacara Dugderan di Semarang


Dugderan merupakan sebuah perayaan yang rutin digelar di Semarang sebagai upaya dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Perayaan ini dibuka oleh wali kota setempat dan dimeriahkan dengan letusan mercon dan kembang api yang dinyalakan masyarakat.

Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Warak ngendog di Dugderan Semarang
Foto by hellosemarang.com
Pada perayaan Dugderan dijual berbagai macam barang dan pada zaman modern ini, beberapa industri mulai merambah upacara adat ini untuk memasang produk mereka agar lebih dikenal masyarakat. Dari sekian banyak barang yang dijual, ada satu mainan khas Dugderan yang tidak pernah absen setia tahunnya, yaitu warak ngendok. Selain sebagai hiburan, Dugderan juga bertujuan untuk dakwah Islam.


7. Karapan Sapi, Madura


Karapan Sapi merupakan budaya Indonesia yang cukup terkenal baik di Indonesia sendiri maupun di dunia Internasional. Budaya ini berasal dari pulau Madura Jawa Timur. Karapan sapi sendiri merupakan acara adu kecepatan sepasang sapi yang dikendalikan oleh joki yang berdiri di belakang sapi-sapi tersebut.

Tujuan awal dari karapan sapi ini adalah untuk memperoleh sapi yang kuat untuk membajak sawah. Namun lama kelamaan acara ini cukup dikenal dan digemari masyarakat hingga sekarang. Di Madura sendiri sudah rutin diadakan turnamen karapan sapi setiap bulan September-Oktober memperebutkan piala Presiden bergilir.

Sebelum diadu kecepatannya, sapi-sapi terlebih dulu diarak keliling arena untuk sekedar memperkenalkannya kepada para penonton yang hadir sambil diiringi musik khas madura yang dinamakan Saronen.

Itulah beberapa contoh budaya khas yang hanya dapat ditemukan di Indonesia. Tentu kita ingin terus budaya-budaya tersebut eksis dan lestari agar anak cucu kita dapat menikmatinya serta terus menghidupi sektor wisata Tanah Air. Maka dari itu, jangan sampai budaya-budaya di daerah anda hilang ditelan zaman. Lestarikan dan cintai budaya negeri ini.



Indonesia adalah salah satu negara yang dikaruniai budaya yang sangat kaya. Banyak sekali perbedaan budaya di Indonesia ini, antara lain seperti bahasa, kebiasaan, upacara adat, dan lain-lain yang menjadikan Tanah Air ini semakin indah. Meskipun berbeda-beda, semua masyarakat di Indonesia tetap bersatu dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika.


Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Karapan Sapi Madura

Memiliki keberagaman budaya juga menjadi anugerah tersendiri bagi bangsa Indonesia. Pasalnya beberapa budaya tersebut dapat mendatangkan wisatawan baik lokal maupun manca negara dan berdampak pada segi ekonomi negara. Tak hanya itu, dengan banyaknya wisatawan yang hadir juga dapat mengenalkan budaya Indonesia ke dunia Internasional.

Tahukah anda mengapa banyak wisatawan asing yang datang ke Indonesia hanya untuk melihat keberagaman budayanya? Ya, karena budaya tersebut mereka anggap unik dan hanya dapat ditemukan di Indonesia. Berikut beberapa budaya unik yang hanya ada di Indonesia.

Budaya atau Tradisi unik di Indonesia


1. Tradisi Kebo-Keboan di Banyuwangi


Tradisi unik pertama ada di Provinsi Jawa Timur tepatnya di Banyuwangi. Masyarakat suku Osing, Banyuwangi rutin mengadakan acara yang dinamakan kebo-keboan setiap bulan Muharram atau Sura yang sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.


Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Tradisi Kebo - Keboan
Foto by banyuwangitourism.com

Nama kebo-keboan sendiri memiliki kerbau jadi-jadian. Mengapa kerbau? Karena kerbau sudah dianggap hewan yang menjadi sahabat petani selama bekerja di sawah.

Pada ritual ini, orang yang bertubuh besar akan didandani sedemikian rupa hingga mirip kerbau. Memakai tanduk buatan, dikalungi lonceng, dan tubuhnya dilumuri cairan hitam. Mereka juga harus menarik bajak mengelilingi desa sambil diiringi musik khas Banyuwangi-an. Ritual ini juga mereka anggap sebagai permohonan keselamatan dan wujud bersih desa.


2. Permainan Pasola di Sumba


Permainan Pasola ini dilakukan oleh masyarakat Sumba dengan tujuan memohon keberhasilan panen mereka tahun ini. Tradisi ini rutin digelar setiap bulan Februai sampai Maret setiap tahunnya.


Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Tari Pasola
Foto by: benyaminlakitan.com

Pada upacara tradisional ini, dua kelompok akan menunggangi kuda sambil memegang sebilah tombak kayu berdiameter kurang lebih 1,5 cm. Mereka akan adu ketangkasan melempar kayu ke arah lawan sambil menunggangi kuda. Mereka melakukan ini bukan dengan dasar perang atau konflik, sebaliknya warga Sumba senang memainkan Pasola.

Pasola dilakukan di tanah lapang yang luas di setiap kampung di Kab. Sumba Barat. Antara lain di kampung Kodi, Wonokaka, Gaura, dan Lamboya.

Tradisi Pasola ini lebih mirip seperti permainan Gladiator di Colosseum Roma. Namun, bedanya mereka tidak menggunakan senjata tajam.


3. Makepung di Bali


Bali memang terkenal dengan tradisi adat yang unik salah satunya adalah Makepung atau jika dalam bahasa Indonesia berarti Balap Kerbau. Berbeda dengan tradisi pada umumnya yang kebanyakan memiliki tujuan seperti sebagai syukuran atau sambutan, Makepung tidak memiliki tujuan sama sekali.

Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Tradisi Mekepung
Foto by beritabali.com
Awalnya Makepung adalah tindakan iseng para petani di Bali yang bosan dengan kegiatannya membajak sawah. Akhirnya mereka saling adu kecepatan Kerbau antar sesama petani. Tapi lama-kelamaan kebiasaan tersebut terasa menyenangkan dan banyak diminati masyarakat. Akhirnya tradisi ini dibuatkan acara tersendiri di Bali.

Tradisi ini ternyata tidak hanya menarik warga sekitar untuk menontonnya. Banyak wisatawan yang berbondong-bondong untuk menontonnya. Tak jarang ada juga wisatawan asing yang turut menikmati tradisi unik ini. Sekilas Makepung memang mirip tradisi yang sudah lebih dahulu terkenal di wilayah Madura yaitu Karapan Sapi.


4. Kasada, Bromo


Siapa yang tidak kenal Bromo. Gunung di Kab. Pasuruan ini memiliki pemandangan eksotis yang sudah terkenal di seluruh dunia. Namun tahukan anda bahwa di Bromo juga rutin digelar upacara unik penduduk setempat?

Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Upacara Kasada di Tengger
Foto by baliberkarya.com
Ya, upacara tersebut bernama Kasada atau yang biasa disebut Kasodo. Kasada dilaksanakan oleh suku asli gunung Bromo yakni suku Tengger yang tinggal di daerah Tengger. Mereka melaksanakan upacara ini setiap tanggal 14 bulan Kasada (menurut penanggalan Tengger).

Upacara ini diadakan sebagai rasa syukur masyarakat Tengger atas hasil panen yang melimpah dan juga meminta perlindungan dari berbagai macam penyakit.

Dalam prosesnya, perayaan Kasada memiliki beberapa agenda seperti mengambil ari suci dari air terjun Widodaren, sembahyang umat hindu, pemberkatan sesajen, pengangkatan pemimpin baru, dan melarung sesajen menuju kawah gunung Bromo.

Saat upacara berlangsung, masyarakat Tengger akan berkumpul dengan membawa hasil bumi, ternak, dan seekor ayam untuk dijadikan sesajen. Sesajen ini nantinya dibuang ke dalam kawah Bromo untuk dipersembahkan kepada Sang Hyang Widhi.


5. Mapasilaga Tedong, Toraja


Kata Mapasilaga Tedong memiliki arti adu kerbau. Tradisi ini rutin diadakan oleh masyarakat tana toraja saat upacara pemakaman leluhur mereka yang sudah meninggal. Upacara ini sendiri dilakukan sebelum prosesi pemakaman dilaksanakan.

Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Tradisi Mapasilaga Tedong
Foto by anehdidunia.com

Pada awalnya kerbau-kerbau yang akan bertarung di bariskan di lapangan tempat upacara akan dilaksanakan. Setelah itu kerbau-kerbau ini terlebih dahulu diarak bersama pembawa umbul-umbul, pengusung gong, dan sejumlah wanita dari pihak keluarga yang ditinggalkan. Arak-arakan ini dilakukan dari lapangan menuju pemakaman.

Selama proses arak-arakan ini kerbau diiringi dengan menggunakan musik tradisional yang berasal dari tumbukan padi pada lesung oleh para perempuan. 

Setelah arak-arakan selesai, maka kerbau-kerbau tersebut siap untuk ditandingkan. Tempat pertandingan harus merupakan tanah lapang dan berlumpur. Saat acara dimulai, dua kerbau akan beradu tanduk satu sama lain dan saling menjatuhkan. Kerbau yang lari dari arena dinyatakan kalah. Kerbau yang dipakai dalam upacara ini bukan kerbau sembarangan, hanya jenis kerbau albino, kerbau lumpur dan kerbau Salepo lah yang diizinkan untuk berpartisipasi dalam upacara ini.


6. Upacara Dugderan di Semarang


Dugderan merupakan sebuah perayaan yang rutin digelar di Semarang sebagai upaya dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Perayaan ini dibuka oleh wali kota setempat dan dimeriahkan dengan letusan mercon dan kembang api yang dinyalakan masyarakat.

Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Warak ngendog di Dugderan Semarang
Foto by hellosemarang.com
Pada perayaan Dugderan dijual berbagai macam barang dan pada zaman modern ini, beberapa industri mulai merambah upacara adat ini untuk memasang produk mereka agar lebih dikenal masyarakat. Dari sekian banyak barang yang dijual, ada satu mainan khas Dugderan yang tidak pernah absen setia tahunnya, yaitu warak ngendok. Selain sebagai hiburan, Dugderan juga bertujuan untuk dakwah Islam.


7. Karapan Sapi, Madura


Karapan Sapi merupakan budaya Indonesia yang cukup terkenal baik di Indonesia sendiri maupun di dunia Internasional. Budaya ini berasal dari pulau Madura Jawa Timur. Karapan sapi sendiri merupakan acara adu kecepatan sepasang sapi yang dikendalikan oleh joki yang berdiri di belakang sapi-sapi tersebut.

Tujuan awal dari karapan sapi ini adalah untuk memperoleh sapi yang kuat untuk membajak sawah. Namun lama kelamaan acara ini cukup dikenal dan digemari masyarakat hingga sekarang. Di Madura sendiri sudah rutin diadakan turnamen karapan sapi setiap bulan September-Oktober memperebutkan piala Presiden bergilir.

Sebelum diadu kecepatannya, sapi-sapi terlebih dulu diarak keliling arena untuk sekedar memperkenalkannya kepada para penonton yang hadir sambil diiringi musik khas madura yang dinamakan Saronen.

Itulah beberapa contoh budaya khas yang hanya dapat ditemukan di Indonesia. Tentu kita ingin terus budaya-budaya tersebut eksis dan lestari agar anak cucu kita dapat menikmatinya serta terus menghidupi sektor wisata Tanah Air. Maka dari itu, jangan sampai budaya-budaya di daerah anda hilang ditelan zaman. Lestarikan dan cintai budaya negeri ini.



...
Berbagai Tradisi Unik dari Suku Nias

On 7:48:00 AM with No comments


Suku Nias adalah sekelompok masyarakat asli yang mendiami gugusan pulau disebelah barat pulau Sumatera yang bernama pulau Nias. Secara kewilayahan pulau Nias saat ini dibawah teritorial Provinsi Sumatera Utara. Warga Suku Nias masih memelihara kebudayaan dan adat warisan nenek moyang mereka. Dalam suku ini diberlakukan peraturan hukum secara umum yang disebut juga dengan nama fondrako. Dimana fondrako ini lah yang mengatur seluruh aspek kehidupan suku Nias dari hidup sampai mati.


Berbagai Tradisi Unik dari Suku Nias


Dalam tata kehidupan bermasyarakat, Suku Nias juga mengenal sistem kasta (tingkatan). Masyarakat Nias dibagi menjadi 12 kasta. Yang tertinggi disebut Balugu. Untuk mencapai tingkatan Balugu ini, seseorang harus mampu mengadakan pesta besar-besaran dengan mengundang banyak orang serta menyembelih ribuan hewan ternak, terutama babi.

Suku Nias juga memiliki tradisi upacara unik yang diadakan setiap waktunya. Apa saja tradisi tersebut? Berikut ulasannya.

Tradisi unik suku Nias

1. Tradisi Lompat Batu (Fahombo)

Tradisi lompat batu atau oleh masyarakat Nias disebut dengan Fahombo merupakan tradisi yang paling terkenal dari suku ini. Awalnya tradisi melompati batu besar ini dilakukan oleh seorang pria untuk membuktikan bahwa dirinya telah matang dan dewasa.

Terlebih lagi bagi pria yang berhasil melompati batu setinggi dua meter dan tebal 40 cm tersebut akan didapuk sebagai pembela desa jika saja terjadi konflik dengan desa lain.

Namun perlu anda ketahui tradisi ini tidak selalu ada di seluruh penjuru pulau Nias. Hanya ada di beberapa desa saja yang menyelenggarakannya. Tradisi Fahombo hanya boleh diikuti oleh laki-laki saja mengingat upacara ini membutuhkan kekuatan, kelincahan, dan ketangkasan tingkat tinggi khas lelaki jantan. Selain itu resiko upacara ini juga tergolong tinggi mengingat batu yang digunakan adalah batu sungguhan dan tanpa pengaman.

Saking bergengsinya upacara ini bagi warga Nias, setiap anak yang mampu melompati batu hanya dalam satu kali lompatan maka itu akan menjadi kebanggaan bagi dirinya sendiri maupun keluarganya. Tak jarang keluarga yang anaknya mampu melakukannya akan dirayakan dengan syukuran menyembelih hewan-hewan ternak.

Karena pentingnya gengsi dan kebanggaan yang akan diperoleh, tak heran anak-anak di Nias sudah terbiasa melakukan latihan dari umur 7-12 tahun. Dari mulai menggunakan permainan lompat tali, melompati kayu yang dibentangkan, sampai membuat batu tiruan upacara Fahombo. Latihan ini pun dilakukan bertahap, dari yang awalnya pendek dan semakin lama semakin tinggi menyerupai upacara aslinya. Mereka berlatih dengan penuh semangat demi gelar lelaki jantan yang nantinya akan diraih.

Meski begitu, ternyata latihan keras juga tidak menjamin seorang anak akan berhasil melewati upacara Fahombo. Banyak dari mereka yang gagal bahkan ada juga yang sampai mengalami patah tulang karena bagian tubuhnya tersangkut batu lompat ketika melakukan lompatan.

Tak jarang anak yang hanya melakukan beberapa kali latihan saja sudah langsung dapat melewati upacara ini. Konon, menurut penduduk setempat keberhasilan seorang anak laki-laki melewati Fahombo dipengaruhi oleh garis keturunan. Jika ayah atau kakeknya dulu adalah pelompat yang handal, maka kemungkinan besar anaknya juga dapat melakukan upacara ini dengan mudah.

Sebaliknya, jika kakek atau ayahnya dulu sulit menaklukan Fahombo, maka sang anak terpaksa dituntut untuk latihan lebih keras demi menyelesaikan upacara adat ini.

Upacara lompat batu Fahombo ini juga sering dikaitkan dengan hal-hal mistis oleh para penduduk setempat. Menurut mereka, anak yang baru berlatih melompati batu harus meminta izin kepada para roh dahulu, roh para pendahulu mereka yang telah meninggal dan pernah melompati batu tersebut.

Hal ini bertujuan agar saat seorang anak melompati batu, tidak terjadi kecelakaan yang diinginkan. Baik saat melompat dan berada diatas batu, maupun saat mendarat. Meski begitu, nyatanya masih ada anak laki-laki yang gagal melewati upacara ini dan berakibat serius pada tulang mereka.

Dan alasan mengapa seorang anak yang berhasil melewati upacara ini akan dijadikan prajurit desa adalah karena saat peperangan antar desa atau sedang konflik, para prajurit diharapkan dapat dengan mudah melompat pagar dan benteng-benteng yang telah dibuat di desa-desa tersebut saat dikejar oleh lawan.

2. Tari Perang (Foluaya)

Tari Perang adalah lambang kesatria dari suku Nias. Jadi dahulu saat terjadi perang antar suku, para prajurit suku Nias menjaga daerah mereka masing-masing dengan melakukan semacam ronda malam yang mereka sebut dengan Fana’a.

erbagai Tradisi Unik dari Suku Nias
 (Foto by siskarumiyanti.blogspot.com)
Fana’a ini bertujuan untuk melindungi desa dari musuh yang mengendap-endap di malam hari. Saat terdeteksi ada musuh yang hendak menyerang, para prajurit akan memanggil prajurit lain untuk bersama-sama menyerang musuh. Mereka akan ramai-ramai menyerang dan menangkap musuh yang datang.

Setelah musuh itu tertangkap, selanjutnya kepalanya akan dipenggal untuk dipersembahkan kepada Raja. Persembahan ini disebut juga dengan Binu. Lalu Raja akan menyambut prajuritnya dengan penuh suka cita. Para prajurit juga melakukan tarian perang dan berteriak semangat dalam proses persemnahan tersebut.

Raja yang merasa senang akan mempersembahkan Rai (mahkota) untuk panglima perang. Tak hanya itu, para prajurit juga diberi emas beku sebagai hadiah telah membunuh musuh.

Namun, sekarang tarian ini sudah tidak dilakukan lagi pasca peperangan mengingat sudah tidak ada lagi perang antar suku yang terjadi di Nias. Mereka hanya melakukannya pada hari-hari tertentu, pada saat ada acara besar, atau sedang melakukan penyambutan tamu terhormat.

3. Tari Moyo

Berbeda dari dua budaya yang telah dijelaskan diatas dimana pelakunya adalah pria, kini ada tarian tradisional yang dilakukan oleh para wanita, bernama Tari Moyo. Tarian ini juga sering disebut juga dengan tari elang karena memang gerakannya mirip elang yang sedang terbang. Tarian ini dilakukan pada saat-saat tertentu di suku nias seperti saat ada acara besar, menyambut tamu, upacara adat, atau pernikahan.

Berbagai Tradisi Unik dari Suku Nias
(Foto by nias-bangkit.com)
Tari Moyo sebenarnya sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Awalnya tarian ini dilakukan di dalam istana untuk menghibur raja. Namun, seiring perkembangan zaman, masyarakat dari berbagai kalangan pun turut mempelajari dan mempraktekkannya hingga sekarang. 

Dalam praktiknya, Tari Moyo dilakukan oleh wanita berpasang-pasang. Jumlahnya bisa empat atau lebih. Mereka menggunakan pakaian adat khas Nias dan diiringi musik tradisional khas Nias pula.

Dalam perkembangannya, Tari Moyo masih terus dilestarikan hingga sekarang. Gerakan, kostum, dan musiknya semakin beragam dan bervariasi. Masyarakat setempat merasa senang melestarikan kebudayaan nenek moyang mereka ini. Mereka sadar sebuah tradisi dan budaya tidak boleh hilang ditelan zaman karena tarian ini juga merupakan satu dari sekian banyak budaya yang dimiliki Nusantara.

Itulah tradisi unik yang berasal dari Suku Nias. Tentunya kesenian-kesenian di Nias ini hanya sebagian kecil dari besarnya kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia dan mereka masih sangat senang dan rutin melestarikannya. Bagaimana dengan anda? Apakah kesenian-kesenian di daerah anda masih lestari? Tentunya sebagai warga negara yang baik kita tidak boleh meninggalkan setiap tradisi dan budaya. Cintailah budaya Indonesia dengan terus melestarikannya.




Suku Nias adalah sekelompok masyarakat asli yang mendiami gugusan pulau disebelah barat pulau Sumatera yang bernama pulau Nias. Secara kewilayahan pulau Nias saat ini dibawah teritorial Provinsi Sumatera Utara. Warga Suku Nias masih memelihara kebudayaan dan adat warisan nenek moyang mereka. Dalam suku ini diberlakukan peraturan hukum secara umum yang disebut juga dengan nama fondrako. Dimana fondrako ini lah yang mengatur seluruh aspek kehidupan suku Nias dari hidup sampai mati.


Berbagai Tradisi Unik dari Suku Nias


Dalam tata kehidupan bermasyarakat, Suku Nias juga mengenal sistem kasta (tingkatan). Masyarakat Nias dibagi menjadi 12 kasta. Yang tertinggi disebut Balugu. Untuk mencapai tingkatan Balugu ini, seseorang harus mampu mengadakan pesta besar-besaran dengan mengundang banyak orang serta menyembelih ribuan hewan ternak, terutama babi.

Suku Nias juga memiliki tradisi upacara unik yang diadakan setiap waktunya. Apa saja tradisi tersebut? Berikut ulasannya.

Tradisi unik suku Nias

1. Tradisi Lompat Batu (Fahombo)

Tradisi lompat batu atau oleh masyarakat Nias disebut dengan Fahombo merupakan tradisi yang paling terkenal dari suku ini. Awalnya tradisi melompati batu besar ini dilakukan oleh seorang pria untuk membuktikan bahwa dirinya telah matang dan dewasa.

Terlebih lagi bagi pria yang berhasil melompati batu setinggi dua meter dan tebal 40 cm tersebut akan didapuk sebagai pembela desa jika saja terjadi konflik dengan desa lain.

Namun perlu anda ketahui tradisi ini tidak selalu ada di seluruh penjuru pulau Nias. Hanya ada di beberapa desa saja yang menyelenggarakannya. Tradisi Fahombo hanya boleh diikuti oleh laki-laki saja mengingat upacara ini membutuhkan kekuatan, kelincahan, dan ketangkasan tingkat tinggi khas lelaki jantan. Selain itu resiko upacara ini juga tergolong tinggi mengingat batu yang digunakan adalah batu sungguhan dan tanpa pengaman.

Saking bergengsinya upacara ini bagi warga Nias, setiap anak yang mampu melompati batu hanya dalam satu kali lompatan maka itu akan menjadi kebanggaan bagi dirinya sendiri maupun keluarganya. Tak jarang keluarga yang anaknya mampu melakukannya akan dirayakan dengan syukuran menyembelih hewan-hewan ternak.

Karena pentingnya gengsi dan kebanggaan yang akan diperoleh, tak heran anak-anak di Nias sudah terbiasa melakukan latihan dari umur 7-12 tahun. Dari mulai menggunakan permainan lompat tali, melompati kayu yang dibentangkan, sampai membuat batu tiruan upacara Fahombo. Latihan ini pun dilakukan bertahap, dari yang awalnya pendek dan semakin lama semakin tinggi menyerupai upacara aslinya. Mereka berlatih dengan penuh semangat demi gelar lelaki jantan yang nantinya akan diraih.

Meski begitu, ternyata latihan keras juga tidak menjamin seorang anak akan berhasil melewati upacara Fahombo. Banyak dari mereka yang gagal bahkan ada juga yang sampai mengalami patah tulang karena bagian tubuhnya tersangkut batu lompat ketika melakukan lompatan.

Tak jarang anak yang hanya melakukan beberapa kali latihan saja sudah langsung dapat melewati upacara ini. Konon, menurut penduduk setempat keberhasilan seorang anak laki-laki melewati Fahombo dipengaruhi oleh garis keturunan. Jika ayah atau kakeknya dulu adalah pelompat yang handal, maka kemungkinan besar anaknya juga dapat melakukan upacara ini dengan mudah.

Sebaliknya, jika kakek atau ayahnya dulu sulit menaklukan Fahombo, maka sang anak terpaksa dituntut untuk latihan lebih keras demi menyelesaikan upacara adat ini.

Upacara lompat batu Fahombo ini juga sering dikaitkan dengan hal-hal mistis oleh para penduduk setempat. Menurut mereka, anak yang baru berlatih melompati batu harus meminta izin kepada para roh dahulu, roh para pendahulu mereka yang telah meninggal dan pernah melompati batu tersebut.

Hal ini bertujuan agar saat seorang anak melompati batu, tidak terjadi kecelakaan yang diinginkan. Baik saat melompat dan berada diatas batu, maupun saat mendarat. Meski begitu, nyatanya masih ada anak laki-laki yang gagal melewati upacara ini dan berakibat serius pada tulang mereka.

Dan alasan mengapa seorang anak yang berhasil melewati upacara ini akan dijadikan prajurit desa adalah karena saat peperangan antar desa atau sedang konflik, para prajurit diharapkan dapat dengan mudah melompat pagar dan benteng-benteng yang telah dibuat di desa-desa tersebut saat dikejar oleh lawan.

2. Tari Perang (Foluaya)

Tari Perang adalah lambang kesatria dari suku Nias. Jadi dahulu saat terjadi perang antar suku, para prajurit suku Nias menjaga daerah mereka masing-masing dengan melakukan semacam ronda malam yang mereka sebut dengan Fana’a.

erbagai Tradisi Unik dari Suku Nias
 (Foto by siskarumiyanti.blogspot.com)
Fana’a ini bertujuan untuk melindungi desa dari musuh yang mengendap-endap di malam hari. Saat terdeteksi ada musuh yang hendak menyerang, para prajurit akan memanggil prajurit lain untuk bersama-sama menyerang musuh. Mereka akan ramai-ramai menyerang dan menangkap musuh yang datang.

Setelah musuh itu tertangkap, selanjutnya kepalanya akan dipenggal untuk dipersembahkan kepada Raja. Persembahan ini disebut juga dengan Binu. Lalu Raja akan menyambut prajuritnya dengan penuh suka cita. Para prajurit juga melakukan tarian perang dan berteriak semangat dalam proses persemnahan tersebut.

Raja yang merasa senang akan mempersembahkan Rai (mahkota) untuk panglima perang. Tak hanya itu, para prajurit juga diberi emas beku sebagai hadiah telah membunuh musuh.

Namun, sekarang tarian ini sudah tidak dilakukan lagi pasca peperangan mengingat sudah tidak ada lagi perang antar suku yang terjadi di Nias. Mereka hanya melakukannya pada hari-hari tertentu, pada saat ada acara besar, atau sedang melakukan penyambutan tamu terhormat.

3. Tari Moyo

Berbeda dari dua budaya yang telah dijelaskan diatas dimana pelakunya adalah pria, kini ada tarian tradisional yang dilakukan oleh para wanita, bernama Tari Moyo. Tarian ini juga sering disebut juga dengan tari elang karena memang gerakannya mirip elang yang sedang terbang. Tarian ini dilakukan pada saat-saat tertentu di suku nias seperti saat ada acara besar, menyambut tamu, upacara adat, atau pernikahan.

Berbagai Tradisi Unik dari Suku Nias
(Foto by nias-bangkit.com)
Tari Moyo sebenarnya sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Awalnya tarian ini dilakukan di dalam istana untuk menghibur raja. Namun, seiring perkembangan zaman, masyarakat dari berbagai kalangan pun turut mempelajari dan mempraktekkannya hingga sekarang. 

Dalam praktiknya, Tari Moyo dilakukan oleh wanita berpasang-pasang. Jumlahnya bisa empat atau lebih. Mereka menggunakan pakaian adat khas Nias dan diiringi musik tradisional khas Nias pula.

Dalam perkembangannya, Tari Moyo masih terus dilestarikan hingga sekarang. Gerakan, kostum, dan musiknya semakin beragam dan bervariasi. Masyarakat setempat merasa senang melestarikan kebudayaan nenek moyang mereka ini. Mereka sadar sebuah tradisi dan budaya tidak boleh hilang ditelan zaman karena tarian ini juga merupakan satu dari sekian banyak budaya yang dimiliki Nusantara.

Itulah tradisi unik yang berasal dari Suku Nias. Tentunya kesenian-kesenian di Nias ini hanya sebagian kecil dari besarnya kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia dan mereka masih sangat senang dan rutin melestarikannya. Bagaimana dengan anda? Apakah kesenian-kesenian di daerah anda masih lestari? Tentunya sebagai warga negara yang baik kita tidak boleh meninggalkan setiap tradisi dan budaya. Cintailah budaya Indonesia dengan terus melestarikannya.



...
5 Tradisi Unik Dan Mistis Dari Pulau Jawa

On 1:56:00 PM with No comments

Banyak sekali budaya-budaya unik yang dimiliki Indonesia. Seperti tarian, upacara adat, rumah, pakaian adat, dan lain-lain yang diturunkan oleh para nenek moyang dan masih dilestarikan bahkan sampai sekarang di zaman yang sudah serba modern ini.


5 Tradisi Unik Dan Mistis Dari Pulau Jawa
Reog Ponorogo

Budaya-budaya tersebut juga memiliki berbagai macam keunikan sendiri-sendiri. Mulai dari segi pelaksanaannya, tujuannya, atau dari peralatan yang dipakai. Namun, ada beberapa tradisi yang terbilang unik karena cerita-cerita mistis yang mengirinya. Terutama tradisi-tradisi yang berasal dari pulau Jawa. Penasaran apa saja tradisi tersebut? Berikut ulasannya.

Tradisi-Tradisi Mistis di Jawa

1. Reog Ponorogo

Rasanya semua masyarakat Indonesia sudah kenal akan kesenian yang satu ini. Ya, Reog Ponorogo. Kesenian asal Ponorogo, Jawa Timur ini sudah sangat tersohor di berbagai penjuru Tanah Air. Namun, dibalik populernya kesenian Reog Ponorogo, ternyata ada cerita mistis atau kepercayaan masyarakat setempat akan kesenian yang satu ini.

Asal usul Reog bermula terjadi masalah di kerajaan Majapahit. Kisah ini berawal saat Ki Ageng Kutu ingin menyindir Raja Majapahit waktu itu, Brawijaya V. Saat itu, sang raja sering tidak mengindahkan perintah dan saran yang diberikan oleh Ki Ageng karena telah dipengaruhi permaisurinya yang memiliki darah Tionghoa. 

Oleh sebab itu dibuatlah barongan yang berbahan dasar kulit macan gembong dan ditunggangi burung Merak. Dalam barong tersebut sang Raja digambarkan sebagai harimau dan burung merak melambangkan permaisurinya. Untuk melindungi sindirannya ini, Ki Ageng mempersiapkan pasukan warok yang telah terlatih dan memiliki kesaktian yang luar biasa.

Pada masa pemerintahan Adipati Barokatong, Reog mulai dikembangkan menjadi kesenian masyarakat lokal. Pendamping sang Raja waktu itu juga menggunakan Reog untuk memperluas kekuasaan Majapahit. Unsur mistis sangat kental dan menjadi nafas bagi kesenian ini.

Reog Ponorogo sering dikaitkan dengan dunia hitam. Kesenian ini memiliki kekuatan supranatural tersendiri. Kesenian Reog mempertunjukkan kehebatan para pembarong dalam mengangkat dadak merak (sebutan topeng reog) seberat 50 kg dengan hanya menggunakan gigi. Selama pertunjukkan reog juga selalu diiringi dengan musik-musik yang beraroma mistis.

2. Kesenian Tari Ronggeng

Tari Ronggeng adalah kesenian tradisional yang berkembang di daerah Tatar Pasundan, Jawa. Tarian ini memiliki hal-hal mistis yang kuat. Banyak yang percaya bahwa para penari Ronggeng dirasuki roh yang menyusup pada jiwa mereka sehingga dapat menghasilkan tarian-tarian indah nan eksotis.

5 Tradisi Unik Dan Mistis Dari Pulau Jawa
Kesenian Ronggeng ( Foto: seputarjabar.com)
Tari Ronggeng sering diadakan diberbagai acara seperti saat upacara adat, pernikahan, acara khitan, dan penyambutan tamu. Sebelum proses tari Ronggeng dimulai, terlebih dahulu dilakukan sesajen untuk dipersembahkan kepada arwah para leluhur yang berada di sekitar tempat diadakannya upacara adat Tari Ronggeng.

Sesajennya sendiri berisi kue kering 7 macam dan tujuh warna, sisir, cermin, pisang emas, dan tak jarang terlihat rokok sebagai pelengkap sesajen.

Tari yang berasal dari Jawa Barat ini disebut memiliki kemistisan yang sangat kuat. Konon, tarian ini memiliki hubungan dengan balas dendam dan kematian. Ada cerita yang berkembang di masyarakat ini, seperti kisah cinta sepasang kekasih dimana seorang wanita ditinggal mati kekasihnya.

Wanita tersebut sangat sedih dan meratapi kematian kekasihnya itu di depan jasadnya. Dia terus sedih bersama jasad kekasihnya tersebut sampai berhari-hari hingga jasadnya mulai membusuk dan menyebar bau yang menyengat. Warga yang tidak tega mulai menghibur wanita ini dengan menari sambil menutup hidungnya. Karena terbawa suasana, wanita ini lama lama ikut menari dan menyanyi dengan suara yang menyayat hati. Ada yang beranggapan bahwa wanita tersebut menari karena di rasuki roh laki-laki yang mati tersebut.

3. Kesenian Debus dari Banten

Kesenian Debus merupakan tradisi yang berasal dari Banten. Kesenian ini tergolong mengerikan karena mempertontonkan kemampuan manusia yang kebal terhadap berbagai senjata tajam. Melihatnya saja sudah membuat merinding.

5 Tradisi Unik Dan Mistis Dari Pulau Jawa
Debus Banten (Foto:novalsafari.blogspot.com)

Pertunjukkan yang sering dipertontonkan pada kesenian Debus antara lain seperti menusukkan senjata tajam ke perut, memakan api, mengiris tubuh dengan golok, membakar tubuh, berguling di atas kaca, menyiram tubuh dengan air keras, menusukkan jarus besar ke arah lidah, pipi, dan lain-lain tanpa berdarah sedikitpun. Mengerikan bukan?

Debus ini dulu digunakan warga setempat untuk membakar semangat masyarakat Banten untuk bersama-sama melawan kolonial Belanda karena pada saat itu memang masih zaman penjajahan Belanda. Namun sekarang Debus lebih digunakan sebagai pertunjukkan tradisional yang dipertontonkan pada upacara adat atau acara-acara besar.

Lantas dimana sisi mistis dari kesenian ini? Letak kemistisan kesenian Debus adalah pada pelaku Debus itu sendiri. Mereka bisa sedemikian kebal terhadap senjata tajam karena mendapatkan bantuan dari jin dan makhluk halus sebangsanya. Seperti yang kita ketahui bahwa adegan-adegan dalam kesenian Debus adalah asli dan tanpa rekayasa. Jika manusia biasa yang melakukannya, sudah pasti akan menyebabkan luka serius atau bahkan kematian.

4. Kesenian Tari Sintren

Kesenian berbau mistis selanjutnya adalah Tari Sintren yang terkenal di daerah Pantai Utara khususnya daerah Cirebon. Kisah mistis dari tarian ini berasal dari cerita cinta zaman dahulu antara Sulandono dan Sulasih. Cinta keduanya tidak direstui oleh orang tua mereka dan akhirnya kedua orang ini berpisah.

5 Tradisi Unik Dan Mistis Dari Pulau Jawa
Kesenian Sintren (Foto: metrotvnews.com)
Sulasih yang memutuskan menjadi penari ternyata masih bisa bertemu dengan Sulandono melalui alam ghaib. Pertemuan tersebut dibantu oleh orang bernama Dewi Rantamsari. Rantamsari memasukkan roh bidadari ke dalam tubuh Sulasih. Pada saat yang bersamaan roh Sulandono juga dipanggil untuk melakukan pertemuan dengan Sulasih.

Oleh sebab itu setiap Tarian ini diadakan selalu penarinya dalam kondisi dikendalikan oleh arwah yang merasuki dirinya. Arwah ini dipanggil oleh seorang pawang dan penarinya juga harus dalam keadaan suci (masih perawan).

5. Kuda Lumping

Kesenian yang satu ini sudah terkenal di seluruh tanah Jawa bahkan Indonesia. Kuda lumping merupakan kesenian yang berasal dari Jawa Tengah. Tradisi ini digambarkan sebagai prajurit yang sedang menunggangi kuda. Namun, disini tidak menggunakan kuda sungguhan melainkan menggunakan semacam alat yang menyerupai kuda.

5 Tradisi Unik Dan Mistis Dari Pulau Jawa
Kesenian Kuda Lumping
(Foto: tribunenews.com)
Kuda lumping memiliki nama lain Jaran Kepang. Kesenian yang satu ini masuk ke dalam kesenian yang mistis karena dalam prosesnya tak jarang para partisipannya mengalami kesurupan dan melakukan ritual-ritual berbahaya. Seperti memakan beling, menyayat diri sendiri, berjalan di atas beling, dan lain-lain.

Kesenian ini biasanya dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, tarian kuda lumping dilakukan oleh para wanita yang menari kuda lumping dengan lembut dan indah. Setelah itu dibagian selanjutnya menunjukkan para pria yang sedang memperagakan keberanian prajurit berkuda. Dan pada bagian terakhir, dipertontonkan para pria yang menari kuda lumping dengan memainkan pecut mereka. Di bagian inilah mereka sering kerasukan roh dan tanpa sengaja melakukan adegan berbahaya seperti yang telah disebutkan di atas.

Demikian 5 kesenian berbau mistis yang berasal dari pulau Jawa. Semoga anda dapat mengambil sisi positif dari semua kesenian yang telah disebutkan. Sekian artikel ini semoga menambah wawasan anda dan terima kasih.



Banyak sekali budaya-budaya unik yang dimiliki Indonesia. Seperti tarian, upacara adat, rumah, pakaian adat, dan lain-lain yang diturunkan oleh para nenek moyang dan masih dilestarikan bahkan sampai sekarang di zaman yang sudah serba modern ini.


5 Tradisi Unik Dan Mistis Dari Pulau Jawa
Reog Ponorogo

Budaya-budaya tersebut juga memiliki berbagai macam keunikan sendiri-sendiri. Mulai dari segi pelaksanaannya, tujuannya, atau dari peralatan yang dipakai. Namun, ada beberapa tradisi yang terbilang unik karena cerita-cerita mistis yang mengirinya. Terutama tradisi-tradisi yang berasal dari pulau Jawa. Penasaran apa saja tradisi tersebut? Berikut ulasannya.

Tradisi-Tradisi Mistis di Jawa

1. Reog Ponorogo

Rasanya semua masyarakat Indonesia sudah kenal akan kesenian yang satu ini. Ya, Reog Ponorogo. Kesenian asal Ponorogo, Jawa Timur ini sudah sangat tersohor di berbagai penjuru Tanah Air. Namun, dibalik populernya kesenian Reog Ponorogo, ternyata ada cerita mistis atau kepercayaan masyarakat setempat akan kesenian yang satu ini.

Asal usul Reog bermula terjadi masalah di kerajaan Majapahit. Kisah ini berawal saat Ki Ageng Kutu ingin menyindir Raja Majapahit waktu itu, Brawijaya V. Saat itu, sang raja sering tidak mengindahkan perintah dan saran yang diberikan oleh Ki Ageng karena telah dipengaruhi permaisurinya yang memiliki darah Tionghoa. 

Oleh sebab itu dibuatlah barongan yang berbahan dasar kulit macan gembong dan ditunggangi burung Merak. Dalam barong tersebut sang Raja digambarkan sebagai harimau dan burung merak melambangkan permaisurinya. Untuk melindungi sindirannya ini, Ki Ageng mempersiapkan pasukan warok yang telah terlatih dan memiliki kesaktian yang luar biasa.

Pada masa pemerintahan Adipati Barokatong, Reog mulai dikembangkan menjadi kesenian masyarakat lokal. Pendamping sang Raja waktu itu juga menggunakan Reog untuk memperluas kekuasaan Majapahit. Unsur mistis sangat kental dan menjadi nafas bagi kesenian ini.

Reog Ponorogo sering dikaitkan dengan dunia hitam. Kesenian ini memiliki kekuatan supranatural tersendiri. Kesenian Reog mempertunjukkan kehebatan para pembarong dalam mengangkat dadak merak (sebutan topeng reog) seberat 50 kg dengan hanya menggunakan gigi. Selama pertunjukkan reog juga selalu diiringi dengan musik-musik yang beraroma mistis.

2. Kesenian Tari Ronggeng

Tari Ronggeng adalah kesenian tradisional yang berkembang di daerah Tatar Pasundan, Jawa. Tarian ini memiliki hal-hal mistis yang kuat. Banyak yang percaya bahwa para penari Ronggeng dirasuki roh yang menyusup pada jiwa mereka sehingga dapat menghasilkan tarian-tarian indah nan eksotis.

5 Tradisi Unik Dan Mistis Dari Pulau Jawa
Kesenian Ronggeng ( Foto: seputarjabar.com)
Tari Ronggeng sering diadakan diberbagai acara seperti saat upacara adat, pernikahan, acara khitan, dan penyambutan tamu. Sebelum proses tari Ronggeng dimulai, terlebih dahulu dilakukan sesajen untuk dipersembahkan kepada arwah para leluhur yang berada di sekitar tempat diadakannya upacara adat Tari Ronggeng.

Sesajennya sendiri berisi kue kering 7 macam dan tujuh warna, sisir, cermin, pisang emas, dan tak jarang terlihat rokok sebagai pelengkap sesajen.

Tari yang berasal dari Jawa Barat ini disebut memiliki kemistisan yang sangat kuat. Konon, tarian ini memiliki hubungan dengan balas dendam dan kematian. Ada cerita yang berkembang di masyarakat ini, seperti kisah cinta sepasang kekasih dimana seorang wanita ditinggal mati kekasihnya.

Wanita tersebut sangat sedih dan meratapi kematian kekasihnya itu di depan jasadnya. Dia terus sedih bersama jasad kekasihnya tersebut sampai berhari-hari hingga jasadnya mulai membusuk dan menyebar bau yang menyengat. Warga yang tidak tega mulai menghibur wanita ini dengan menari sambil menutup hidungnya. Karena terbawa suasana, wanita ini lama lama ikut menari dan menyanyi dengan suara yang menyayat hati. Ada yang beranggapan bahwa wanita tersebut menari karena di rasuki roh laki-laki yang mati tersebut.

3. Kesenian Debus dari Banten

Kesenian Debus merupakan tradisi yang berasal dari Banten. Kesenian ini tergolong mengerikan karena mempertontonkan kemampuan manusia yang kebal terhadap berbagai senjata tajam. Melihatnya saja sudah membuat merinding.

5 Tradisi Unik Dan Mistis Dari Pulau Jawa
Debus Banten (Foto:novalsafari.blogspot.com)

Pertunjukkan yang sering dipertontonkan pada kesenian Debus antara lain seperti menusukkan senjata tajam ke perut, memakan api, mengiris tubuh dengan golok, membakar tubuh, berguling di atas kaca, menyiram tubuh dengan air keras, menusukkan jarus besar ke arah lidah, pipi, dan lain-lain tanpa berdarah sedikitpun. Mengerikan bukan?

Debus ini dulu digunakan warga setempat untuk membakar semangat masyarakat Banten untuk bersama-sama melawan kolonial Belanda karena pada saat itu memang masih zaman penjajahan Belanda. Namun sekarang Debus lebih digunakan sebagai pertunjukkan tradisional yang dipertontonkan pada upacara adat atau acara-acara besar.

Lantas dimana sisi mistis dari kesenian ini? Letak kemistisan kesenian Debus adalah pada pelaku Debus itu sendiri. Mereka bisa sedemikian kebal terhadap senjata tajam karena mendapatkan bantuan dari jin dan makhluk halus sebangsanya. Seperti yang kita ketahui bahwa adegan-adegan dalam kesenian Debus adalah asli dan tanpa rekayasa. Jika manusia biasa yang melakukannya, sudah pasti akan menyebabkan luka serius atau bahkan kematian.

4. Kesenian Tari Sintren

Kesenian berbau mistis selanjutnya adalah Tari Sintren yang terkenal di daerah Pantai Utara khususnya daerah Cirebon. Kisah mistis dari tarian ini berasal dari cerita cinta zaman dahulu antara Sulandono dan Sulasih. Cinta keduanya tidak direstui oleh orang tua mereka dan akhirnya kedua orang ini berpisah.

5 Tradisi Unik Dan Mistis Dari Pulau Jawa
Kesenian Sintren (Foto: metrotvnews.com)
Sulasih yang memutuskan menjadi penari ternyata masih bisa bertemu dengan Sulandono melalui alam ghaib. Pertemuan tersebut dibantu oleh orang bernama Dewi Rantamsari. Rantamsari memasukkan roh bidadari ke dalam tubuh Sulasih. Pada saat yang bersamaan roh Sulandono juga dipanggil untuk melakukan pertemuan dengan Sulasih.

Oleh sebab itu setiap Tarian ini diadakan selalu penarinya dalam kondisi dikendalikan oleh arwah yang merasuki dirinya. Arwah ini dipanggil oleh seorang pawang dan penarinya juga harus dalam keadaan suci (masih perawan).

5. Kuda Lumping

Kesenian yang satu ini sudah terkenal di seluruh tanah Jawa bahkan Indonesia. Kuda lumping merupakan kesenian yang berasal dari Jawa Tengah. Tradisi ini digambarkan sebagai prajurit yang sedang menunggangi kuda. Namun, disini tidak menggunakan kuda sungguhan melainkan menggunakan semacam alat yang menyerupai kuda.

5 Tradisi Unik Dan Mistis Dari Pulau Jawa
Kesenian Kuda Lumping
(Foto: tribunenews.com)
Kuda lumping memiliki nama lain Jaran Kepang. Kesenian yang satu ini masuk ke dalam kesenian yang mistis karena dalam prosesnya tak jarang para partisipannya mengalami kesurupan dan melakukan ritual-ritual berbahaya. Seperti memakan beling, menyayat diri sendiri, berjalan di atas beling, dan lain-lain.

Kesenian ini biasanya dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, tarian kuda lumping dilakukan oleh para wanita yang menari kuda lumping dengan lembut dan indah. Setelah itu dibagian selanjutnya menunjukkan para pria yang sedang memperagakan keberanian prajurit berkuda. Dan pada bagian terakhir, dipertontonkan para pria yang menari kuda lumping dengan memainkan pecut mereka. Di bagian inilah mereka sering kerasukan roh dan tanpa sengaja melakukan adegan berbahaya seperti yang telah disebutkan di atas.

Demikian 5 kesenian berbau mistis yang berasal dari pulau Jawa. Semoga anda dapat mengambil sisi positif dari semua kesenian yang telah disebutkan. Sekian artikel ini semoga menambah wawasan anda dan terima kasih.



...
10 Tradisi Pernikahan Paling Aneh dan Unik di Dunia

On 9:08:00 AM with No comments

Pernikahan merupakan ikatan suci yang dilakukan antara dua insan yang saling mencintai. Pernikahan dilakukan untuk melanggengkan sebuah hubungan cinta antara dua manusia dan untuk menghalalkan sepasang kekasih untuk saling bersentuhan.


10 Tradisi Pernikahan Paling Aneh dan Unik di Dunia


Pernikahan adalah fase yang sangat sakral di setiap hidup manusia. Karena selain untuk melepas masa lajang, akan ada orang yang menemani hidup kita selamanya. Maka tak heran jika setiap pernikahan selalu dirayakan, dan tentunya menurut adat dan kebudayaan masing-masing daerahnya.

Namun, tahukah anda, di beberapa daerah di dunia, ada negara-negara tertentu yang memiliki tradisi pernikahan yang terbilang unik dan terkesan aneh. Penasaran apa saja tradisi tersebut? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Tradisi pernikahan unik dan aneh di dunia

1. Tradisi Menangis Satu Jam Sehari

Jika pernikahan identik dengan suasana bahagia dan penuh senyuman, maka lain halnya dengan masyarakat Tujia, China. Di tempat ini, bagi para wanita yang hendak menikah diharuskan untuk menangis setidaknya satu jam sehari selama satu bulan.

Pada ritual ini juga diberlakukan aturan khusus. Yaitu pada sepuluh hari pertama si gadis diwajibkan menangis sendiri, sepuluh hari berikutnya ibu dari mempelai wanita harus menemani anaknya menangis, dan pada sepuluh hari terakhir, sang nenek juga diharuskan menemani anak dan cucunya menangis.

Tentu ritual menangis ini bukan untuk mengekspresikan kesedihan karena hendak menikah, namun memang ini sudah menjadi tradisi unik yang turun menurun dari nenek moyang mereka.

2. Dilarang Buang Air Selama Tiga Hari

Tradisi pernikahan unik selanjutnya datang dari suku Tidung, Kalimantan. Tradisi pernikahan ini terbilang cukup unik karena sebelum melangsungkan resepsi pernikahan, kedua mempelai dilarang buang air selama tiga hari, aneh bukan?

Namun hal ini mereka lakukan dengan anggapan agar nantinya kedua insan yang menikah itu dapat hidup tentram, damai, dikarunai anak, dan hidup sejahtera. Untuk menyelesaikan tradisi ini, akibatnya kedua pasangan harus mengurangi asupan makan dan minum untuk meminimalisir kemungkinan buang air.

3. Ibu yang Masuk Kamar Pengantin

Bagi pasangan yang baru menikah, malam pertama adalah malam yang sangat istimewa dan hanya akan dilewati berdua saja. Namun rupanya hal ini tidak berlaku di beberapa desa Afrika.

Pasalnya, disana ibu dari mempelai wanita diwajibkan untuk ikut masuk ke dalam kamar pengantin. Tidak hanya itu, ibu wanita ini selanjutnya harus mengajari anaknya bagaimana melewati malam pertama bersama suaminya.

4. Dilarang Senyum

Di Kongo, ada tradisi pernikahan unik yang harus dilakukan setiap pasangan yang hendak melangsungkan pernikahan. Disana, baik mempelai pria maupun wanita dilarang sedikit pun untuk tersenyum. Hal ini berbanding terbalik dengan kebudayaan di Indonesia yang harus tersenyum kepada setiap tamu yang hadir.

Ternyata, ritual ini bukannya tanpa alasan. Pernikahan merupakan peristiwa yang sangat sakral. Oleh karena itu pasangan di Kongo tidak diperkenankan tersenyum karena disana senyum dianggap sebagai sebuah ejekan.

5. Tradisi Menginjak Tamu Undangan

Tradisi unik ini sering dilakukan di Kep. Marquessas, Tahiti. Disini saat resepsi pernikahan berlangsung, kedua mempelai diharuskan untuk menginjak setiap tamu yang datang.

Jadi, setiap tamu undangan yang datang ke pesta pernikahan harus berbaring tengkurap memanjang di tempat yang telah disediakan. Setelah itu kedua mempelai akan berjalan di atasnya menuju pintu keluar sambil mengucapkan sampai jumpa dan terima kasih.

Memang tradisi ini terkesan tidak sopan, namun hal ini dilakukan dengan tujuan sebagai ucapan terima kasih untuk para tamu karena telah datang ke pesta pernikahan mereka.

6. Mencaci Maki

Di Indonesia khususnya di Betawi, kita mengenal budaya melempar pantun saat resepsi pernikahan. Pantun-pantun yang dilemparkan juga masih dalam lingkaran wajar. Tapi bagaimana jika dalam pernikahan diwajibkan untuk mencaci maki?

Setidaknya hal itulah yang terjadi di Afrika Selatan. Saat upacara pernikahan berlangsung, kedua mempelai diwajibkan untuk saling mencaci maki. Masyarakat setempat menganggap tradisi ini dilakukan untuk menjamin kelanggengan kehidupan rumah tangga pasangan pengantin. Bahkan semakin pedas cacian dianggap akan semakin melanggengkan kehidupan rumah tangga.

7. Mempermalukan Pengantin

Di Skotlandia, ada tradisi pra-pernikahan yang unik, yakni dengan mempermalukan calon pengantin. Hal ini sebenarnya bukan tradisi adat atau budaya dari nenek moyang mereka melainkan hanya suatu kebiasaan saja. Layaknya orang Indonesia yang memberi kejutan ulang tahun dengan menyiram tepung dan melempari dengan telur.

Calon pengantin yang hendak menikah di Skotlandia akan dipermalukan dengan cara melempari dan melumuri mereka dengan bahan-bahan makanan kotor seperti tepung, telur, makanan basi, dan sebagainya. Setelah itu mereka diikat di sebatang pohon dan diajak untuk minum-minum. Semua hal diatas dilakukan oleh teman dan kerabat kedua mempelai.

Tradisi aneh ini diadakan dengan tujuan agar nantinya kedua mempelai mampu menghadapi masalah-masalah rumah tangga yang akan dihadapi. Di beberapa tempat percaya melakukan hal ini dapat mengusir roh jahat.

8. Memakai Cincin di Kaki

Pernikahan memang identik dengan cincin. Di Indonesia sendiri kebanyakan dalam pernikahan seorang laki-laki akan menghadiahkan sebuah cincin untuk nantinya dipakaikan di jari-jari tangan sang wanita. Namun ini berbeda dengan tradisi Hindu di India.

Di sini kedua pengantin akan dipakaikan sebuah cincin di jari-jari kaki mereka. Cincin tersebut terbuat dari perak karena di India, emas dilarang dipakai dibawah pinggang. Cincin ini menandakan seseorang sudah menikah.

Dalam prosesinya, seorang pria akan memasangkan cincin tersebut sedangkan sang wanita memegangi kakinya. Untuk pengantin pria tidak diwajibkan memakainya.

9. Tradisi Memecahkan Piring di Jerman

Di Jerman, ada sebuah tradisi pernikahan yang terbilang cukup unik bernama Polteraband. Tradisi kuno ini masih berlangsung hingga sekarang. Saat resepsi pernikahan, para tamu undangan akan dijamu dengan hidangan makanan yang lezat. Setelah itu, seluruh hadirin diharuskan untuk membuat suara sebising mungkin dengan cara membanting piring-piring yang dipakai untuk makan sebelumnya.

Masyarakat setempat meyakini bahwa suara bising yang ditimbulkan merupakan gambaran kehidupan rumah tangga yang akan dijalani pengantin yang tidak selalu berjalan lancar. Dengan dilangsungkannya tradisi ini, diharapkan pengantin dapat mengatasi setiap hambatan yang muncul pada masa depan mereka nantinya.

10. Memukuli Telapak Kaki Pria

Tradisi pra pernikahan yang cukup unik juga dilakukan di Korea. Disini pria yang hendak melangsungkan pernikahan harus menghadapi tantangan tersendiri berupa pukulan-pukulan untuk telapak kakinya.

Teman-teman si pria akan melepas alas kaki dan mengikat pergelangan kakinya. Setelah itu mereka akan mulai memukuli telapak kaki pria tersebut menggunakan ikan kering dan tongkat. Sambil dipukuli, pihak pria akan dilempar beberapa pertanyaan. Acara baru akan selesai setelah pria berhasil menjawab beberapa pertanyaan dengan benar.

Upacara sederhana ini dilakukan dengan tujuan agar mempelai pria semakin kuat menjelang malam pertama. Selain itu, prosesi ini juga digunakan untuk mengetes pengetahuan si pria sebelum mengarungi lautan rumah tangga yang penuh dengan tantangan.

Demikian 10 tradisi pernikahan yang unik di seluruh dunia. Meskipun beberapa diantaranya terdengar aneh, namun itu sudah dianggap tradisi yang harus dilestarikan oleh penduduk setempat. Sekian artikel kali ini, semoga dapat menambah wawasan anda, Terima kasih.



Pernikahan merupakan ikatan suci yang dilakukan antara dua insan yang saling mencintai. Pernikahan dilakukan untuk melanggengkan sebuah hubungan cinta antara dua manusia dan untuk menghalalkan sepasang kekasih untuk saling bersentuhan.


10 Tradisi Pernikahan Paling Aneh dan Unik di Dunia


Pernikahan adalah fase yang sangat sakral di setiap hidup manusia. Karena selain untuk melepas masa lajang, akan ada orang yang menemani hidup kita selamanya. Maka tak heran jika setiap pernikahan selalu dirayakan, dan tentunya menurut adat dan kebudayaan masing-masing daerahnya.

Namun, tahukah anda, di beberapa daerah di dunia, ada negara-negara tertentu yang memiliki tradisi pernikahan yang terbilang unik dan terkesan aneh. Penasaran apa saja tradisi tersebut? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Tradisi pernikahan unik dan aneh di dunia

1. Tradisi Menangis Satu Jam Sehari

Jika pernikahan identik dengan suasana bahagia dan penuh senyuman, maka lain halnya dengan masyarakat Tujia, China. Di tempat ini, bagi para wanita yang hendak menikah diharuskan untuk menangis setidaknya satu jam sehari selama satu bulan.

Pada ritual ini juga diberlakukan aturan khusus. Yaitu pada sepuluh hari pertama si gadis diwajibkan menangis sendiri, sepuluh hari berikutnya ibu dari mempelai wanita harus menemani anaknya menangis, dan pada sepuluh hari terakhir, sang nenek juga diharuskan menemani anak dan cucunya menangis.

Tentu ritual menangis ini bukan untuk mengekspresikan kesedihan karena hendak menikah, namun memang ini sudah menjadi tradisi unik yang turun menurun dari nenek moyang mereka.

2. Dilarang Buang Air Selama Tiga Hari

Tradisi pernikahan unik selanjutnya datang dari suku Tidung, Kalimantan. Tradisi pernikahan ini terbilang cukup unik karena sebelum melangsungkan resepsi pernikahan, kedua mempelai dilarang buang air selama tiga hari, aneh bukan?

Namun hal ini mereka lakukan dengan anggapan agar nantinya kedua insan yang menikah itu dapat hidup tentram, damai, dikarunai anak, dan hidup sejahtera. Untuk menyelesaikan tradisi ini, akibatnya kedua pasangan harus mengurangi asupan makan dan minum untuk meminimalisir kemungkinan buang air.

3. Ibu yang Masuk Kamar Pengantin

Bagi pasangan yang baru menikah, malam pertama adalah malam yang sangat istimewa dan hanya akan dilewati berdua saja. Namun rupanya hal ini tidak berlaku di beberapa desa Afrika.

Pasalnya, disana ibu dari mempelai wanita diwajibkan untuk ikut masuk ke dalam kamar pengantin. Tidak hanya itu, ibu wanita ini selanjutnya harus mengajari anaknya bagaimana melewati malam pertama bersama suaminya.

4. Dilarang Senyum

Di Kongo, ada tradisi pernikahan unik yang harus dilakukan setiap pasangan yang hendak melangsungkan pernikahan. Disana, baik mempelai pria maupun wanita dilarang sedikit pun untuk tersenyum. Hal ini berbanding terbalik dengan kebudayaan di Indonesia yang harus tersenyum kepada setiap tamu yang hadir.

Ternyata, ritual ini bukannya tanpa alasan. Pernikahan merupakan peristiwa yang sangat sakral. Oleh karena itu pasangan di Kongo tidak diperkenankan tersenyum karena disana senyum dianggap sebagai sebuah ejekan.

5. Tradisi Menginjak Tamu Undangan

Tradisi unik ini sering dilakukan di Kep. Marquessas, Tahiti. Disini saat resepsi pernikahan berlangsung, kedua mempelai diharuskan untuk menginjak setiap tamu yang datang.

Jadi, setiap tamu undangan yang datang ke pesta pernikahan harus berbaring tengkurap memanjang di tempat yang telah disediakan. Setelah itu kedua mempelai akan berjalan di atasnya menuju pintu keluar sambil mengucapkan sampai jumpa dan terima kasih.

Memang tradisi ini terkesan tidak sopan, namun hal ini dilakukan dengan tujuan sebagai ucapan terima kasih untuk para tamu karena telah datang ke pesta pernikahan mereka.

6. Mencaci Maki

Di Indonesia khususnya di Betawi, kita mengenal budaya melempar pantun saat resepsi pernikahan. Pantun-pantun yang dilemparkan juga masih dalam lingkaran wajar. Tapi bagaimana jika dalam pernikahan diwajibkan untuk mencaci maki?

Setidaknya hal itulah yang terjadi di Afrika Selatan. Saat upacara pernikahan berlangsung, kedua mempelai diwajibkan untuk saling mencaci maki. Masyarakat setempat menganggap tradisi ini dilakukan untuk menjamin kelanggengan kehidupan rumah tangga pasangan pengantin. Bahkan semakin pedas cacian dianggap akan semakin melanggengkan kehidupan rumah tangga.

7. Mempermalukan Pengantin

Di Skotlandia, ada tradisi pra-pernikahan yang unik, yakni dengan mempermalukan calon pengantin. Hal ini sebenarnya bukan tradisi adat atau budaya dari nenek moyang mereka melainkan hanya suatu kebiasaan saja. Layaknya orang Indonesia yang memberi kejutan ulang tahun dengan menyiram tepung dan melempari dengan telur.

Calon pengantin yang hendak menikah di Skotlandia akan dipermalukan dengan cara melempari dan melumuri mereka dengan bahan-bahan makanan kotor seperti tepung, telur, makanan basi, dan sebagainya. Setelah itu mereka diikat di sebatang pohon dan diajak untuk minum-minum. Semua hal diatas dilakukan oleh teman dan kerabat kedua mempelai.

Tradisi aneh ini diadakan dengan tujuan agar nantinya kedua mempelai mampu menghadapi masalah-masalah rumah tangga yang akan dihadapi. Di beberapa tempat percaya melakukan hal ini dapat mengusir roh jahat.

8. Memakai Cincin di Kaki

Pernikahan memang identik dengan cincin. Di Indonesia sendiri kebanyakan dalam pernikahan seorang laki-laki akan menghadiahkan sebuah cincin untuk nantinya dipakaikan di jari-jari tangan sang wanita. Namun ini berbeda dengan tradisi Hindu di India.

Di sini kedua pengantin akan dipakaikan sebuah cincin di jari-jari kaki mereka. Cincin tersebut terbuat dari perak karena di India, emas dilarang dipakai dibawah pinggang. Cincin ini menandakan seseorang sudah menikah.

Dalam prosesinya, seorang pria akan memasangkan cincin tersebut sedangkan sang wanita memegangi kakinya. Untuk pengantin pria tidak diwajibkan memakainya.

9. Tradisi Memecahkan Piring di Jerman

Di Jerman, ada sebuah tradisi pernikahan yang terbilang cukup unik bernama Polteraband. Tradisi kuno ini masih berlangsung hingga sekarang. Saat resepsi pernikahan, para tamu undangan akan dijamu dengan hidangan makanan yang lezat. Setelah itu, seluruh hadirin diharuskan untuk membuat suara sebising mungkin dengan cara membanting piring-piring yang dipakai untuk makan sebelumnya.

Masyarakat setempat meyakini bahwa suara bising yang ditimbulkan merupakan gambaran kehidupan rumah tangga yang akan dijalani pengantin yang tidak selalu berjalan lancar. Dengan dilangsungkannya tradisi ini, diharapkan pengantin dapat mengatasi setiap hambatan yang muncul pada masa depan mereka nantinya.

10. Memukuli Telapak Kaki Pria

Tradisi pra pernikahan yang cukup unik juga dilakukan di Korea. Disini pria yang hendak melangsungkan pernikahan harus menghadapi tantangan tersendiri berupa pukulan-pukulan untuk telapak kakinya.

Teman-teman si pria akan melepas alas kaki dan mengikat pergelangan kakinya. Setelah itu mereka akan mulai memukuli telapak kaki pria tersebut menggunakan ikan kering dan tongkat. Sambil dipukuli, pihak pria akan dilempar beberapa pertanyaan. Acara baru akan selesai setelah pria berhasil menjawab beberapa pertanyaan dengan benar.

Upacara sederhana ini dilakukan dengan tujuan agar mempelai pria semakin kuat menjelang malam pertama. Selain itu, prosesi ini juga digunakan untuk mengetes pengetahuan si pria sebelum mengarungi lautan rumah tangga yang penuh dengan tantangan.

Demikian 10 tradisi pernikahan yang unik di seluruh dunia. Meskipun beberapa diantaranya terdengar aneh, namun itu sudah dianggap tradisi yang harus dilestarikan oleh penduduk setempat. Sekian artikel kali ini, semoga dapat menambah wawasan anda, Terima kasih.