Setiap daerah di dunia pasti memiliki tradisi dan adat istiadat yang berbeda-beda. Sebagian tradisi tersebut banyak yang mulai hilang ditelan modernitas. Namun ada juga yang masih dipertahankan dan terus dilakukan setiap tahunnya. Memang benar, tradisi dan adat istiadat harus tetap dijaga kelestariannya. Tapi bagaimana dengan tradisi yang dilakukan oleh suku-suku pedalaman?
Pada zaman modern ini, ternyata masih ada suku-suku lokal daerah yang masih primitif dan sama sekali belum tersentuh teknologi. Sebagian besar dari mereka masih melakukan tradisi-tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang mereka walaupun tradisi tersebut terkesan aneh, mengerikan, dan tidak masuk akal. Mereka menyebut melakukan hal itu dapat membawa berkah dan sebagainya.
Berikut akan dijelaskan beberapa tradisi aneh dari suku-suku primitif yang ada di dunia.
Tradisi suku primitif di dunia
1. Tradisi Memotong Tenggorokan Mayat, Suku Chewa
Afrika merupakan benua yang penduduknya masih banyak yang hidup bersuku-suku dan masih jarang yang tersentuh modernisasi. Sebagian besar dari mereka masih memelihara tradisi-tradisi warisan nenek moyang mereka. Salah satunya adalah suku Chewa dari Afrika bagian selatan.
Suku Chewa ini dapat ditemui di negara-negara seperti Zimbabwe, Malawi, Zambia dan Mozambik. Meskipun kesannya primitif, namun suku Chewa ini sangat terkenal di dunia Internasional karena sistem pertanian, topeng, dan tradisi-tradisi mereka.
Salah satu tradisi yang cukup terkenal adalah tradisi memotong tenggorokan jenazah. Tradisi ini sebenarnya sangat mengganggu di wilayah Afrika sendiri. Namun suku ini terus melakukannya.
Jadi, saat ada masyarakat Chewa yang meninggal, maka keluarga besarnya harus membawa jenazah ke tempat yang mereka sebut suci. Disini salah satu anggota keluarga memotong tenggorokan jenazah menggunakan pisau. Setelah itu mereka akan menuangkan air dari lubang yang telah dibuat.
Hal ini mereka lakukan dengan tujuan membersihkan perut dari kotoran-kotoran dengan cara menekan-nekan perut jenazah. Upacara ini baru berhenti setelah air yang keluar sudah dianggap bersih.
2. Rela Dipukuli untuk Meminang Gadis
Masih dari benua Afrika, ada satu suku bernama suku Sharo. Suku ini memiliki upacara unik nan kejam sebelum melangsungkan pernikahan. Bagi pria di yang hendak meminang wanita harus melalui suatu upacara yang terkesan menyiksa.
Mereka diharuskan untuk mengalahkan para penantang. Bukan dengan cara melawan dalam perkelahian, akan tetapi mereka harus rela dipukuli. Bagi mereka yang tahan dan berhasil melewati upacara tersebut, maka pria tersebut diperbolehkan untuk meminang wanita pujaannya.
Bagi yang tidak berhasil, maka mereka dilarang untuk menikahi wanita idamannya sampai dia bisa melewati upacara tersebut di lain waktu. Bagi mereka yang berhasil maka akan disebut pria sejati yang dianggap sudah siap menikah. Dan bagi yang gagal, selain malu dan batal menikah, tak jarang sebagian dari mereka malah kehilangan nyawa karena kerasnya pukulan yang diterima.
3. Tradisi Jodoh di Suku Lobola
Masih dari tradisi pernikahan, kali ini datang dari suku di Afrika, yakni suku Lobola. Dalam suku ini, para gadis memiliki nasib layaknya kisah Siti Nurbaya. Mereka akan dijodohkan oleh orang tua dengan laki-laki yang benar-benar belum dikenalnya.
Uniknya, saat pihak laki-laki melakukan peminangan, maka kedua keluarga akan melakukan negosiasi tentang harga yang harus dibayar oleh pihak pria. Perjodohan ini pun sudah memiliki aturan tersendiri dan seluruh warga harus mematuhinya. Salah satu aturannya adalah kedua mempelai tidak boleh saling mengenal sebelumnya. Jadi dapat disimpulkan pernikahan yang terjadi tidak didasari rasa cinta kedua belah pihak.
4. Tradisi Mentato Gusi untuk Kecantikan
Jika kita selama ini mengenal tato hanya digambar pada permukaan tubuh seperti tangan, punggung, atau dada, maka lain halnya dengan suku di Senegal ini. Mereka menggambar tato di bagian gusi. Uniknya lagi, orang yang melakukan ini kebanyakan adalah para gadis. Mereka menganggap hal ini untuk menambah kecantikan.
Bahan yang digunakan untuk menggambar tato adalah Shea Butter dan minyak panas. Shea butter berfungsi untuk memberi warna hitam pada tatto. Proses pembuatannya dilakukan sebanyak 7 kali dan 7 lapis. Mereka mengaku pada saat proses pembuatan memang terasa sangat sakit. Namun para gadis suku ini tetap menikmati hasil dari seni tato gusi ini.
5. Meminum Darah Segar Sapi
Tradisi ini dilakukan di salah satu suku pedalaman Afrika. Meski terdengar menjijikkan namun tradisi ini bisa dianggap unik dan langka karena tidak dapat ditemukan di suku-suku lain.
Di dalam suku ini, para prajurit diwajibkan untuk meminum darah sapi yang masih segar. Mereka percaya bahwa darah tersebut mengandung banyak sekali vitamin yang berguna bagi tubuh.
Cara mengambil darahnya pun terbilang unik. Jika anda mengira mereka menyembelih sapi terlebih dahulu, maka anda salah. Nyatanya mereka melubangi pembuluh darah dari sapi, setelah itu darah akan keluar derah seperti pancuran. Darah ditampung pada wadah dan siap diminum.
Meskipun tradisi tersebut sudah lama dilakukan, ternyata tak jarang para prajurit tidak mampu menghabiskan darah yang disediakan bahkan sebagian dari mereka malah muntah-muntah.
6. Kuburan Langit
Beralih dari Afrika, tradisi aneh selanjutnya datang dari suku di dataran Tibet. Tradisi ini dinamakan kuburan langit, dimana orang-orang yang mati tidak dikuburkan ke tanah sebagaimana umumnya.
Sebenarnya tradisi ini digunakan karena kondisi geografis mereka yang memang tidak memungkinkan mengubur jenazah di tanah, karena datarannya ditutupi bebatuan terjal. Maka dari itu, jika ada orang meninggal di suku ini, maka jasadnya akan ditumbuk halus untuk kemudian di buang agar dimakan elang pemakan bangkai. Karena alasan ini lah tradisi ini dinamakan kuburan langit.
7. Tradisi Gkol di Kepulauan Pasifik
Sebuah ritual unik dilakukan di satu desa bernama Bunlap, Kep. Pasifik. Masyarakat setempat menyebutnya dengan nama Gkol. Sekilas ritual ini mirip dengan olah raga modern bernama bungee jumping.
Dalam ritual ini, seseorang akan berdiri diatas ketinggian dan mengikat kakinya menggunakan tali yang terbuat dari tanaman. Setelah itu orang tersebut akan jatuh dengan posisi kepala di bawah (tidak sampai ke tanah).
Tradisi ini terbilang cukup membahayakan karena tidak adanya jaminan keselamatan pelaku. Tali yang digunakan juga dapat sewaktu-waktu putus karena hanya menggunakan tali tanaman.
8. Tradisi Kanibalisme
Salah satu tradisi mengerikan ini terdapat di suku pedalaman India. Suku bernama Aghori Babas yang bertempat tinggal di Kota Varansi, India ini memiliki ritual kematian yang cukup aneh dan mengerikan.
Saat ada salah satu masyarakat suku Aghori yang meninggal dunia, maka jasadnya tidak akan langsung dikuburkan, melainkan akan dimakan ramai-ramai oleh warga sekitar. Ritual ini mereka lakukan dengan alasan takut terhadap kematian, dan dapat memberi pencerahan.
Itulah 8 tradisi suku pedalaman yang aneh, unik dan bisa dibilang sedikit menyeramkan, untuk ukuran kita. Setelah melihat beberapa contoh tradisi aneh diatas, maka kita harus bersyukur karena di negara kita, tidak menerapkan tradisi-tradisi aneh yang tak jarang malah bisa merugikan kesehatan dan bahkan membahayakan nyawa seperti berbagai contoh di atas.