Indonesia adalah salah satu negara yang dikaruniai budaya yang sangat kaya. Banyak sekali perbedaan budaya di Indonesia ini, antara lain seperti bahasa, kebiasaan, upacara adat, dan lain-lain yang menjadikan Tanah Air ini semakin indah. Meskipun berbeda-beda, semua masyarakat di Indonesia tetap bersatu dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika.
![]() |
Karapan Sapi Madura |
Memiliki keberagaman budaya juga menjadi anugerah tersendiri bagi bangsa Indonesia. Pasalnya beberapa budaya tersebut dapat mendatangkan wisatawan baik lokal maupun manca negara dan berdampak pada segi ekonomi negara. Tak hanya itu, dengan banyaknya wisatawan yang hadir juga dapat mengenalkan budaya Indonesia ke dunia Internasional.
Tahukah anda mengapa banyak wisatawan asing yang datang ke Indonesia hanya untuk melihat keberagaman budayanya? Ya, karena budaya tersebut mereka anggap unik dan hanya dapat ditemukan di Indonesia. Berikut beberapa budaya unik yang hanya ada di Indonesia.
Budaya atau Tradisi unik di Indonesia
1. Tradisi Kebo-Keboan di Banyuwangi
Tradisi unik pertama ada di Provinsi Jawa Timur tepatnya di Banyuwangi. Masyarakat suku Osing, Banyuwangi rutin mengadakan acara yang dinamakan kebo-keboan setiap bulan Muharram atau Sura yang sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
![]() |
Tradisi Kebo - Keboan Foto by banyuwangitourism.com |
Nama kebo-keboan sendiri memiliki kerbau jadi-jadian. Mengapa kerbau? Karena kerbau sudah dianggap hewan yang menjadi sahabat petani selama bekerja di sawah.
Pada ritual ini, orang yang bertubuh besar akan didandani sedemikian rupa hingga mirip kerbau. Memakai tanduk buatan, dikalungi lonceng, dan tubuhnya dilumuri cairan hitam. Mereka juga harus menarik bajak mengelilingi desa sambil diiringi musik khas Banyuwangi-an. Ritual ini juga mereka anggap sebagai permohonan keselamatan dan wujud bersih desa.
2. Permainan Pasola di Sumba
Permainan Pasola ini dilakukan oleh masyarakat Sumba dengan tujuan memohon keberhasilan panen mereka tahun ini. Tradisi ini rutin digelar setiap bulan Februai sampai Maret setiap tahunnya.
![]() |
Tari Pasola Foto by: benyaminlakitan.com |
Pada upacara tradisional ini, dua kelompok akan menunggangi kuda sambil memegang sebilah tombak kayu berdiameter kurang lebih 1,5 cm. Mereka akan adu ketangkasan melempar kayu ke arah lawan sambil menunggangi kuda. Mereka melakukan ini bukan dengan dasar perang atau konflik, sebaliknya warga Sumba senang memainkan Pasola.
Pasola dilakukan di tanah lapang yang luas di setiap kampung di Kab. Sumba Barat. Antara lain di kampung Kodi, Wonokaka, Gaura, dan Lamboya.
Tradisi Pasola ini lebih mirip seperti permainan Gladiator di Colosseum Roma. Namun, bedanya mereka tidak menggunakan senjata tajam.
3. Makepung di Bali
Bali memang terkenal dengan tradisi adat yang unik salah satunya adalah Makepung atau jika dalam bahasa Indonesia berarti Balap Kerbau. Berbeda dengan tradisi pada umumnya yang kebanyakan memiliki tujuan seperti sebagai syukuran atau sambutan, Makepung tidak memiliki tujuan sama sekali.
![]() |
Tradisi Mekepung Foto by beritabali.com |
Awalnya Makepung adalah tindakan iseng para petani di Bali yang bosan dengan kegiatannya membajak sawah. Akhirnya mereka saling adu kecepatan Kerbau antar sesama petani. Tapi lama-kelamaan kebiasaan tersebut terasa menyenangkan dan banyak diminati masyarakat. Akhirnya tradisi ini dibuatkan acara tersendiri di Bali.
Tradisi ini ternyata tidak hanya menarik warga sekitar untuk menontonnya. Banyak wisatawan yang berbondong-bondong untuk menontonnya. Tak jarang ada juga wisatawan asing yang turut menikmati tradisi unik ini. Sekilas Makepung memang mirip tradisi yang sudah lebih dahulu terkenal di wilayah Madura yaitu Karapan Sapi.
4. Kasada, Bromo
Siapa yang tidak kenal Bromo. Gunung di Kab. Pasuruan ini memiliki pemandangan eksotis yang sudah terkenal di seluruh dunia. Namun tahukan anda bahwa di Bromo juga rutin digelar upacara unik penduduk setempat?
![]() |
Upacara Kasada di Tengger Foto by baliberkarya.com |
Ya, upacara tersebut bernama Kasada atau yang biasa disebut Kasodo. Kasada dilaksanakan oleh suku asli gunung Bromo yakni suku Tengger yang tinggal di daerah Tengger. Mereka melaksanakan upacara ini setiap tanggal 14 bulan Kasada (menurut penanggalan Tengger).
Upacara ini diadakan sebagai rasa syukur masyarakat Tengger atas hasil panen yang melimpah dan juga meminta perlindungan dari berbagai macam penyakit.
Dalam prosesnya, perayaan Kasada memiliki beberapa agenda seperti mengambil ari suci dari air terjun Widodaren, sembahyang umat hindu, pemberkatan sesajen, pengangkatan pemimpin baru, dan melarung sesajen menuju kawah gunung Bromo.
Saat upacara berlangsung, masyarakat Tengger akan berkumpul dengan membawa hasil bumi, ternak, dan seekor ayam untuk dijadikan sesajen. Sesajen ini nantinya dibuang ke dalam kawah Bromo untuk dipersembahkan kepada Sang Hyang Widhi.
5. Mapasilaga Tedong, Toraja
Kata Mapasilaga Tedong memiliki arti adu kerbau. Tradisi ini rutin diadakan oleh masyarakat tana toraja saat upacara pemakaman leluhur mereka yang sudah meninggal. Upacara ini sendiri dilakukan sebelum prosesi pemakaman dilaksanakan.
![]() |
Tradisi Mapasilaga Tedong Foto by anehdidunia.com |
Pada awalnya kerbau-kerbau yang akan bertarung di bariskan di lapangan tempat upacara akan dilaksanakan. Setelah itu kerbau-kerbau ini terlebih dahulu diarak bersama pembawa umbul-umbul, pengusung gong, dan sejumlah wanita dari pihak keluarga yang ditinggalkan. Arak-arakan ini dilakukan dari lapangan menuju pemakaman.
Selama proses arak-arakan ini kerbau diiringi dengan menggunakan musik tradisional yang berasal dari tumbukan padi pada lesung oleh para perempuan.
Setelah arak-arakan selesai, maka kerbau-kerbau tersebut siap untuk ditandingkan. Tempat pertandingan harus merupakan tanah lapang dan berlumpur. Saat acara dimulai, dua kerbau akan beradu tanduk satu sama lain dan saling menjatuhkan. Kerbau yang lari dari arena dinyatakan kalah. Kerbau yang dipakai dalam upacara ini bukan kerbau sembarangan, hanya jenis kerbau albino, kerbau lumpur dan kerbau Salepo lah yang diizinkan untuk berpartisipasi dalam upacara ini.
6. Upacara Dugderan di Semarang
Dugderan merupakan sebuah perayaan yang rutin digelar di Semarang sebagai upaya dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Perayaan ini dibuka oleh wali kota setempat dan dimeriahkan dengan letusan mercon dan kembang api yang dinyalakan masyarakat.
![]() |
Warak ngendog di Dugderan Semarang Foto by hellosemarang.com |
Pada perayaan Dugderan dijual berbagai macam barang dan pada zaman modern ini, beberapa industri mulai merambah upacara adat ini untuk memasang produk mereka agar lebih dikenal masyarakat. Dari sekian banyak barang yang dijual, ada satu mainan khas Dugderan yang tidak pernah absen setia tahunnya, yaitu warak ngendok. Selain sebagai hiburan, Dugderan juga bertujuan untuk dakwah Islam.
7. Karapan Sapi, Madura
Karapan Sapi merupakan budaya Indonesia yang cukup terkenal baik di Indonesia sendiri maupun di dunia Internasional. Budaya ini berasal dari pulau Madura Jawa Timur. Karapan sapi sendiri merupakan acara adu kecepatan sepasang sapi yang dikendalikan oleh joki yang berdiri di belakang sapi-sapi tersebut.
Tujuan awal dari karapan sapi ini adalah untuk memperoleh sapi yang kuat untuk membajak sawah. Namun lama kelamaan acara ini cukup dikenal dan digemari masyarakat hingga sekarang. Di Madura sendiri sudah rutin diadakan turnamen karapan sapi setiap bulan September-Oktober memperebutkan piala Presiden bergilir.
Sebelum diadu kecepatannya, sapi-sapi terlebih dulu diarak keliling arena untuk sekedar memperkenalkannya kepada para penonton yang hadir sambil diiringi musik khas madura yang dinamakan Saronen.
Itulah beberapa contoh budaya khas yang hanya dapat ditemukan di Indonesia. Tentu kita ingin terus budaya-budaya tersebut eksis dan lestari agar anak cucu kita dapat menikmatinya serta terus menghidupi sektor wisata Tanah Air. Maka dari itu, jangan sampai budaya-budaya di daerah anda hilang ditelan zaman. Lestarikan dan cintai budaya negeri ini.